Ekspor Tokek Kering ke China Tembus 2,9 Ton
SIDOARJO, NusaBali
Jawa Timur mengekspor 2,9 ton tokek kering ke China, setelah Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Karantina Pertanian Surabaya melakukan sertifikasi komoditas senilai Rp 117 juta itu.
Kepala Karantina Pertanian Surabaya Musyaffak Fauzi menyampaikan, potensi ekspor tokek atau dalam bahasa Mandarin Bihu kering dari Jawa Timur sangat menjanjikan.
Menurut Musyaffak, tokek kering adalah bahan baku obat tradisional di China. Ramuan tersebut, kata Musyaffak, dipercaya dapat mengusir masuk angin, mengobati asma, dan penyakit kulit, bahkan tumor serta kanker. Dengan beragam manfaat yang dimiliki, tidak heran apabila permintaan tokek kering dari Indonesia tidak pernah berhenti. Menurutya, ekspor tokek kering melalui Karantina Pertanian Surabaya tercatat hingga 10 kali pada periode Januari-November 2020. Selain ke ke China, tujuannya juga ke Taiwan dan Hong Kong.
"Selain itu data Otomasi Karantina Pertanian, Bìhǔ kering yang diekspor sepanjang Januari - November mencapai 33,913 ton dari beberapa perusahaan di Jawa Timur," ujar Musyaffak Fauzi. *ant
Menurut Musyaffak, tokek kering adalah bahan baku obat tradisional di China. Ramuan tersebut, kata Musyaffak, dipercaya dapat mengusir masuk angin, mengobati asma, dan penyakit kulit, bahkan tumor serta kanker. Dengan beragam manfaat yang dimiliki, tidak heran apabila permintaan tokek kering dari Indonesia tidak pernah berhenti. Menurutya, ekspor tokek kering melalui Karantina Pertanian Surabaya tercatat hingga 10 kali pada periode Januari-November 2020. Selain ke ke China, tujuannya juga ke Taiwan dan Hong Kong.
"Selain itu data Otomasi Karantina Pertanian, Bìhǔ kering yang diekspor sepanjang Januari - November mencapai 33,913 ton dari beberapa perusahaan di Jawa Timur," ujar Musyaffak Fauzi. *ant
Komentar