BPBD Tabanan Dapat Alokasi Dana Rp 1,9 Miliar di 2021
TABANAN, NusaBali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan hanya mendapat alokasi dana perbaikan pascabencana di 2021 sebesar Rp 1,9 miliar. Dana yang masuk dalam nama bantuan kepada pihak ketiga ini bersumber dari APBD Tabanan.
Jumlah tersebut tergolong kecil karena data terakhir bencana di Tabanan tercatat 300 titik yang harus segera mendapat penanganan.
Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Sucita menjelaskan di 2021 BPBD Tabanan baru dialokasikan dana perbaikan bencana Rp 1,9 miliar, yang dinamakan bantuan kepada pihak ketiga.
Jumlah yang dialokasikan ini diakuinya memang kecil, namun jika kekurangan kembali akan diusulkan ke APBD Tabanan. “Terdata sekarang di BPBD ada 300 bencana yang harus ditangani. Bencana ini akibat kejadian di awal Oktober dan setelah Oktober 2020,” ungkap Ngurah Sucita, Selasa (1/12).
Kendatipun baru dialokasikan Rp 1,9 miliar, jika kekurangan anggaran otomatis akan diajukan kembali ke APBD Tabanan. Selain itu jumlah 300 titik bencana ini penanganannya akan diusulkan ke Provinsi Bali dan BNPB pusat.
“Sekarang kita tengah pendataan, PUPR dan Dinas Pendidikan juga tengah pendataan. Kemudian data ini akan kami ajukan ke BNPB untuk bisa dibantu,” tambah Ngurah Sucita.
Dia pun berharap penanganan 300 titik bencana ini bisa segera direalisasikan. Sebab sebagian dari jumlah tersebut memang ada yang mesti segera ditindaklanjuti, mulai dari jalan rusak, sekolah, dan rumah warga. “Untuk sekarang anggaran bencana sudah habis. Jika ada bencana sekarang, kami data, mudah-mudahan tahun depan bisa cair,” tandasnya.
Sementara di sisi lain, mengatasi dampak buruk terjadinya pohon tumbang, BPBD Tabanan berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup mulai melakukan perabasan pohon di sejumlah wilayah. Perabasan pohon sudah dilakukan sejak sepekan lalu. *des
Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Sucita menjelaskan di 2021 BPBD Tabanan baru dialokasikan dana perbaikan bencana Rp 1,9 miliar, yang dinamakan bantuan kepada pihak ketiga.
Jumlah yang dialokasikan ini diakuinya memang kecil, namun jika kekurangan kembali akan diusulkan ke APBD Tabanan. “Terdata sekarang di BPBD ada 300 bencana yang harus ditangani. Bencana ini akibat kejadian di awal Oktober dan setelah Oktober 2020,” ungkap Ngurah Sucita, Selasa (1/12).
Kendatipun baru dialokasikan Rp 1,9 miliar, jika kekurangan anggaran otomatis akan diajukan kembali ke APBD Tabanan. Selain itu jumlah 300 titik bencana ini penanganannya akan diusulkan ke Provinsi Bali dan BNPB pusat.
“Sekarang kita tengah pendataan, PUPR dan Dinas Pendidikan juga tengah pendataan. Kemudian data ini akan kami ajukan ke BNPB untuk bisa dibantu,” tambah Ngurah Sucita.
Dia pun berharap penanganan 300 titik bencana ini bisa segera direalisasikan. Sebab sebagian dari jumlah tersebut memang ada yang mesti segera ditindaklanjuti, mulai dari jalan rusak, sekolah, dan rumah warga. “Untuk sekarang anggaran bencana sudah habis. Jika ada bencana sekarang, kami data, mudah-mudahan tahun depan bisa cair,” tandasnya.
Sementara di sisi lain, mengatasi dampak buruk terjadinya pohon tumbang, BPBD Tabanan berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup mulai melakukan perabasan pohon di sejumlah wilayah. Perabasan pohon sudah dilakukan sejak sepekan lalu. *des
Komentar