Rayakan HUT Ke-28, HDCI Bali Ride, Pray and Charity
SINGARAJA, NusaBali
Menyambut HUT ke-28, komunitas HDCI (Harley Davidson Club Indonesia) Bali menggelar touring sebagaimana komunitas otomotif pada umumnya.
Namun bukan itu saja, riding yang dilangsungkan 28-29 November lalu, dirangkai dengan persembahyangan bersama dan bakti sosial (baksos). Karena itulah event kali ini bernuansa Ride, Pray and Charity. “Sebenarnya kegiatan ini adalah agenda rutin bulanan HDCI Bali. Hanya saja kali ini bertepatan dengan HUT ke-28, terasa lebih istimewa,” kata Gede Arva Pratama Giri, Ketua HDCI Bali, Rabu (2/12).
Berkekuatan 30 motor gede, komunitas yang berdiri sejak 29 November 1992 ini bertolak dari titik kumpul di Kediri Tabanan pada Sabtu (28/11) pagi. Tujuannya adalah Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Namun sebelumnya, rombongan melakukan persembahyangan di Pura Rambut Siwi Mendoyo Jembrana dan Pura Pulaki, Banyupoh Gerokgak Buleleng.
Selanjutnya rombongan menuju Desa Sanggalangit yang beberapakali sudah pernah dijadikan lokasi baksos. “Kami bekerjasama dengan Polsek Gerokgak untuk menyerahkan bantuan paket sembako,” kata Arva yang dikenal sebagai pengusaha rent car ini.
Setelah mampir di Singaraja, agenda persembahyangan kembali dilakukan di Pura Ponjok Batu di Tejakula. Dari Buleleng Timur ini, rombongan yang juga terlihat Ketua Harian Bkraf (Badan Kreatif) Kota Denpasar yang juga Ketua HDCI Denpasar Putu Lengkong Yuliartha dan Sekretaris HDCI Bali Bayu Wedananta, gas menuju Karangasem.
Dengan menggandeng Koramil 1623-08/Kubu, dilakukan baksos pembagian paket sembako berisi beras, minyak goreng gula dan mie instan. “Event ini dilakukan sekaligus untuk menyemangati pariwisata Bali yang belum pulih. Karena itu kami memilih bermalam di Tulamben yang akomodasi pariwisatanya saat ini sangat sepi,” kata Anak Agung Wiralaga, Pembina HDCI Bali.
Gung Wir panggilannya, menyatakan bahwa kegiatan ini juga menunjukkan komunitas moge punya agenda-agenda positif dan menjalin sinergitas bersama aparat kepolisian dan TNI.
Khusus event ini, Gung Wir pun mengeluarkan tunggangan langka, Harley Davidson WL 750cc lansiran tahun 1946. Sementara deretan moge lain yang istimewa adalah turunnya Sportster XL lansiran 1961 milik Dek Wah yang bermesin 900cc.*mao
Berkekuatan 30 motor gede, komunitas yang berdiri sejak 29 November 1992 ini bertolak dari titik kumpul di Kediri Tabanan pada Sabtu (28/11) pagi. Tujuannya adalah Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Namun sebelumnya, rombongan melakukan persembahyangan di Pura Rambut Siwi Mendoyo Jembrana dan Pura Pulaki, Banyupoh Gerokgak Buleleng.
Selanjutnya rombongan menuju Desa Sanggalangit yang beberapakali sudah pernah dijadikan lokasi baksos. “Kami bekerjasama dengan Polsek Gerokgak untuk menyerahkan bantuan paket sembako,” kata Arva yang dikenal sebagai pengusaha rent car ini.
Setelah mampir di Singaraja, agenda persembahyangan kembali dilakukan di Pura Ponjok Batu di Tejakula. Dari Buleleng Timur ini, rombongan yang juga terlihat Ketua Harian Bkraf (Badan Kreatif) Kota Denpasar yang juga Ketua HDCI Denpasar Putu Lengkong Yuliartha dan Sekretaris HDCI Bali Bayu Wedananta, gas menuju Karangasem.
Dengan menggandeng Koramil 1623-08/Kubu, dilakukan baksos pembagian paket sembako berisi beras, minyak goreng gula dan mie instan. “Event ini dilakukan sekaligus untuk menyemangati pariwisata Bali yang belum pulih. Karena itu kami memilih bermalam di Tulamben yang akomodasi pariwisatanya saat ini sangat sepi,” kata Anak Agung Wiralaga, Pembina HDCI Bali.
Gung Wir panggilannya, menyatakan bahwa kegiatan ini juga menunjukkan komunitas moge punya agenda-agenda positif dan menjalin sinergitas bersama aparat kepolisian dan TNI.
Khusus event ini, Gung Wir pun mengeluarkan tunggangan langka, Harley Davidson WL 750cc lansiran tahun 1946. Sementara deretan moge lain yang istimewa adalah turunnya Sportster XL lansiran 1961 milik Dek Wah yang bermesin 900cc.*mao
1
Komentar