Kepuh di Tulikup Tumbang, Timpa Panyengker Pura
GIANYAR, NusaBali
Sebuah pohon Kepuh berusia ratusan tahun, tumbang hingga menimpa panyengker dan wantilan Pura Dalem Tulikup, Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar, Rabu (3/12) sekitar pukul 00.05 Wita. Pohon berdiameter 4 meter ini tumbang persis saat sejumlah krama sedang makemit.
Pohon berada di selatan jalan atau selatan pura. Pohon ini tumbang diduga karena wilayah setempat sempat diguyur hujan selama dua hari berturut-turut. Evakuasi pohon sejak tengah malam hingga Rabu (2/12) pagi. Arus lalu lintas sempat terhambat hingga sekitar pukul 08.00 Wita. Evakuasi dilakukan oleh krama dan tim dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar.
Jro Mangku Pura Prajapati I Nyoman Sutiadnyana memperkirakan pohon tersebut tumbang karena hujan lebat dan tanah labil. Begitu mendapatkan informasi, Jro Mangku langsung menuju pura untuk mengecek kerusakan. "Yang ditimpa bagian panyengker pura, candi juga kena sedikit dan satu patung. Tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Jro Mangku mengungkapkan, sebelum pohon ini tumbang, sejak beberapa hari secara berturut-turut ini Desa Tulikup kerap diguyur hujan. Diduga hal ini mengakibatkan tanah di bawah pohon menjadi labil, ditambah lagi pohon ini sudah tua sehingga akarnya tak kuat mencengkram tanah. "Pohon ini usianya sudah ratusan tahun, saya masih anak-anak pohon ini sudah besar," ujarnya.
Dijelaskan Jro Mangku, pohon ini tumbang ke utara, dimana di bagian utara ini terdapat jalan raya dan Pura Dalem. "Saat kejadian, situasi jalan raya sepi," ujarnya.
Bencana pohon tumbang ini langsung ditinjau Bupati Gianyar I Made ‘Agus’ Mahayastra. Pejabat asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar, ini ke lokasi sambil nunas potongan kayu pohon tersebut sekitar 2 meter, untuk bahan patung. Warga setempat tak ada yang berani nunas kayu itu karena sebelumnya sering diupacarai.
Plt Kepala BPBD Gianyar Ngakan Dharma Jati mengatakan, pohon itu sudah dievakuasi dan lalu lintas kembali normal. ‘’Astungkara tidak ada korban jiwa, hanya kerugian material berupa tembok panyengker, sejumlah candi dan patung," ujarnya. *nvi
Jro Mangku Pura Prajapati I Nyoman Sutiadnyana memperkirakan pohon tersebut tumbang karena hujan lebat dan tanah labil. Begitu mendapatkan informasi, Jro Mangku langsung menuju pura untuk mengecek kerusakan. "Yang ditimpa bagian panyengker pura, candi juga kena sedikit dan satu patung. Tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Jro Mangku mengungkapkan, sebelum pohon ini tumbang, sejak beberapa hari secara berturut-turut ini Desa Tulikup kerap diguyur hujan. Diduga hal ini mengakibatkan tanah di bawah pohon menjadi labil, ditambah lagi pohon ini sudah tua sehingga akarnya tak kuat mencengkram tanah. "Pohon ini usianya sudah ratusan tahun, saya masih anak-anak pohon ini sudah besar," ujarnya.
Dijelaskan Jro Mangku, pohon ini tumbang ke utara, dimana di bagian utara ini terdapat jalan raya dan Pura Dalem. "Saat kejadian, situasi jalan raya sepi," ujarnya.
Bencana pohon tumbang ini langsung ditinjau Bupati Gianyar I Made ‘Agus’ Mahayastra. Pejabat asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar, ini ke lokasi sambil nunas potongan kayu pohon tersebut sekitar 2 meter, untuk bahan patung. Warga setempat tak ada yang berani nunas kayu itu karena sebelumnya sering diupacarai.
Plt Kepala BPBD Gianyar Ngakan Dharma Jati mengatakan, pohon itu sudah dievakuasi dan lalu lintas kembali normal. ‘’Astungkara tidak ada korban jiwa, hanya kerugian material berupa tembok panyengker, sejumlah candi dan patung," ujarnya. *nvi
Komentar