Lovina Diperindah dengan Terumbu Karang
SINGARAJA, NusaBali
Puluhan penyelam profesional siap diterjunkan untuk menata struktur terumbu karang di dasar laut Pantai Lovina, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.
Mereka akan berpartisipasi dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya melalui restorasi terumbu karang atau Indonesia Coral Reef Garden (ICRG). Program pelestarian ekosistem pesisir ini diharapkan memicu pemulihan ekonomi Bali, yang sektor pariwisatanya sempat lumpuh akibat pandemi. Ada lima desa di Kabupaten Buleleng yang berkesempatan mendapatkan manfaat dari program ini, salah satunya Desa Kaliasem yang juga masuk dalam kawasan wisata Pantai Lovina.
Penenggelaman dan penataan calon rumah ikan bawah laut Lovina akan mulai dilakukan pada Sabtu (5/12) dengan melibatkan 20 diver atau penyelam profesional yang dikoordinatori oleh Gede Sudadma. Para penyelam ini merupakan warga Desa Kaliasem dan Desa Kalibukbuk yang juga merupakan pemandu wisata di kawasan Pantai Lovina.
Diakui Gede Sudadma, para penyelam yang dilibatkan ini sudah mengantongi sertifikasi selam. "Kami memang menggandeng para penyelam lokal yang berada di Desa Kaliasem dan Desa Kalibata. Para penyelam ini merupakan diver profesional dan tentunya sudah punya sertifikat," ujar diver yang akrab disapa Gede Buda ini, Rabu (2/12).
Rencana awal akan diterjunkan sekitar 35 orang penyelam, namun 15 orang diantaranya mengundurkan diri karena berbagai alasan. Dengan 20 personel tersisa dia optimis bisa menyelesaikan semua pekerjaan penataan konstruksi sesuai batas waktu yang sudah ditentukan.
Gede Buda berharap kegiatan ini berkelanjutan. Peran serta masyarakat diperlukan untuk ikut menjaga kelangsungan hidup terumbu karang di kawasan Pantai Lovina yang selama ini belum tertata dan dikelola maksimal. Jika program ini dikawal dengan baik bisa dipastikan berimbas pada kemajuan sektor pariwisata di sana.
"Harapan ke depan aparat desa dan masyarakat pesisir yang ada di Pantai Lovina bisa menjaga aset kita ini agar berkelanjutan. Jika sudah berjalan lancar tentu terumbu karang akan tumbuh dan ikan-ikan akan berdatangan. Ini akan mempercantik emosi taman laut yang ada di Lovina," tutur dia.
Di sisi lain, kata dia, pengerjaan struktur terumbu karang di Desa Kaliasem prosesnya sudah mencapai 95 persen dan tinggal menunggu proses finishing kemudian penenggelaman. Sejumlah konstruksi untuk media tanam terumbu karang seperti roti buaya, fishdom, hingga pasak bumi, yang jumlahnya mencapai ratusan. *cr75
Penenggelaman dan penataan calon rumah ikan bawah laut Lovina akan mulai dilakukan pada Sabtu (5/12) dengan melibatkan 20 diver atau penyelam profesional yang dikoordinatori oleh Gede Sudadma. Para penyelam ini merupakan warga Desa Kaliasem dan Desa Kalibukbuk yang juga merupakan pemandu wisata di kawasan Pantai Lovina.
Diakui Gede Sudadma, para penyelam yang dilibatkan ini sudah mengantongi sertifikasi selam. "Kami memang menggandeng para penyelam lokal yang berada di Desa Kaliasem dan Desa Kalibata. Para penyelam ini merupakan diver profesional dan tentunya sudah punya sertifikat," ujar diver yang akrab disapa Gede Buda ini, Rabu (2/12).
Rencana awal akan diterjunkan sekitar 35 orang penyelam, namun 15 orang diantaranya mengundurkan diri karena berbagai alasan. Dengan 20 personel tersisa dia optimis bisa menyelesaikan semua pekerjaan penataan konstruksi sesuai batas waktu yang sudah ditentukan.
Gede Buda berharap kegiatan ini berkelanjutan. Peran serta masyarakat diperlukan untuk ikut menjaga kelangsungan hidup terumbu karang di kawasan Pantai Lovina yang selama ini belum tertata dan dikelola maksimal. Jika program ini dikawal dengan baik bisa dipastikan berimbas pada kemajuan sektor pariwisata di sana.
"Harapan ke depan aparat desa dan masyarakat pesisir yang ada di Pantai Lovina bisa menjaga aset kita ini agar berkelanjutan. Jika sudah berjalan lancar tentu terumbu karang akan tumbuh dan ikan-ikan akan berdatangan. Ini akan mempercantik emosi taman laut yang ada di Lovina," tutur dia.
Di sisi lain, kata dia, pengerjaan struktur terumbu karang di Desa Kaliasem prosesnya sudah mencapai 95 persen dan tinggal menunggu proses finishing kemudian penenggelaman. Sejumlah konstruksi untuk media tanam terumbu karang seperti roti buaya, fishdom, hingga pasak bumi, yang jumlahnya mencapai ratusan. *cr75
Komentar