Apedi Bali Dikukuhkan, Sonyka Utama Jadi Ketua
MANGUPURA, NusaBali
Setelah setahun berdiri, akhirnya Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia (Apedi) membentuk kepengurusannya di Bali.
Pelantikan dan pengukuhan kepengurusan DPD Apedi Bali tu dilakukan pada Jumat (4/12) di Kantor Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung.
Presiden DPP Apedi Muhammad Irfan hadir langsung untuk melantik DPD Apehi Bali yang diketuai oleh Sonyka Utama untuk periode 2020-2023. “Ini satu langkah awal untuk melakukan banyak pekerjaan, terutama melakukan yang terbaik untuk masyarakat desa, baik itu petani ataupun UMKM,” ungkap Sonyka Utama.
Sonyka juga membeberkan hal-hal yang akan dilakukan oleh Apedi Bali. “Pertama, pemaksimalan daripada penghasilan petani dan UMKM. Kemudian, yang berharga yaitu menanamkan jiwa usahawan pada mereka. Dan yang ketiga, adalah mengentaskan kemiskinan bagi saudara-saudara kita yang ada di desa yakni para petani, para pelaku UMKM, yang mau buat usaha tapi tidak tahu caranya. Kami akan lakukan pembelajaran dan pendampingan,” kata Sonyka.
Sonyka menyatakan keyakinan karena program ini didukung pemerintah daerah dan juga para investor, baik dari dalam maupun luar negeri. “Kami yakin akan menghasilkan yang terbaik bagi negeri ini,” kata Sonyka optimis.
Menandai acara pelantikan dan pengukuhan pengurus DPD Bali ini juga diadakan Pasar Akhir Pekan. Ada beberapa rangkaian acara dalam kegiatan ini yakni bazar, pameran dan perlombaan. “Saya akan memastikan acara ini bisa menjadi awal mula dari bangkitnya pariwisata dan ketahanan di Bali,” ujar Muhammad Irfan.
Irfan menyatakan membangkitkan kembali pariwisata Bali menjadi PR besar Apedi Bali yang baru saja dideklarasikan. “Apedi ada bukan hanya untuk membangun usaha. Karena berdirinya Apedi adalah untuk meningkatkan pendapatan desa dan mengurangi kemiskinan di Indonesia,” tambahnya lagi.
Lebih lanjut, Irfan juga mengungkapkan bahwa Apedi sudah diakui dalam negeri dan juga luar negeri bisa membuat produk dalam negeri bisa memiliki standarisasi SNI maupun ISO. “Untuk itu, manfaatkan semua fasilitas yang ada dalam Apedi. Kita siap membangun Bali yang sudah hebat menjadi lebih hebat lagi. Jangan pantang menyerah,” serunya.
Apedi sendiri didirikan pada 12 Desember 2019. Motivasi dibentuknya Apedi ini adalah untuk mengentaskan kemiskinan. Meskipun belum genap setahun didirikan, Apedi sudah tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan 238 DPC kabupaten/ kota.*cla
Presiden DPP Apedi Muhammad Irfan hadir langsung untuk melantik DPD Apehi Bali yang diketuai oleh Sonyka Utama untuk periode 2020-2023. “Ini satu langkah awal untuk melakukan banyak pekerjaan, terutama melakukan yang terbaik untuk masyarakat desa, baik itu petani ataupun UMKM,” ungkap Sonyka Utama.
Sonyka juga membeberkan hal-hal yang akan dilakukan oleh Apedi Bali. “Pertama, pemaksimalan daripada penghasilan petani dan UMKM. Kemudian, yang berharga yaitu menanamkan jiwa usahawan pada mereka. Dan yang ketiga, adalah mengentaskan kemiskinan bagi saudara-saudara kita yang ada di desa yakni para petani, para pelaku UMKM, yang mau buat usaha tapi tidak tahu caranya. Kami akan lakukan pembelajaran dan pendampingan,” kata Sonyka.
Sonyka menyatakan keyakinan karena program ini didukung pemerintah daerah dan juga para investor, baik dari dalam maupun luar negeri. “Kami yakin akan menghasilkan yang terbaik bagi negeri ini,” kata Sonyka optimis.
Menandai acara pelantikan dan pengukuhan pengurus DPD Bali ini juga diadakan Pasar Akhir Pekan. Ada beberapa rangkaian acara dalam kegiatan ini yakni bazar, pameran dan perlombaan. “Saya akan memastikan acara ini bisa menjadi awal mula dari bangkitnya pariwisata dan ketahanan di Bali,” ujar Muhammad Irfan.
Irfan menyatakan membangkitkan kembali pariwisata Bali menjadi PR besar Apedi Bali yang baru saja dideklarasikan. “Apedi ada bukan hanya untuk membangun usaha. Karena berdirinya Apedi adalah untuk meningkatkan pendapatan desa dan mengurangi kemiskinan di Indonesia,” tambahnya lagi.
Lebih lanjut, Irfan juga mengungkapkan bahwa Apedi sudah diakui dalam negeri dan juga luar negeri bisa membuat produk dalam negeri bisa memiliki standarisasi SNI maupun ISO. “Untuk itu, manfaatkan semua fasilitas yang ada dalam Apedi. Kita siap membangun Bali yang sudah hebat menjadi lebih hebat lagi. Jangan pantang menyerah,” serunya.
Apedi sendiri didirikan pada 12 Desember 2019. Motivasi dibentuknya Apedi ini adalah untuk mengentaskan kemiskinan. Meskipun belum genap setahun didirikan, Apedi sudah tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan 238 DPC kabupaten/ kota.*cla
1
Komentar