Jokowi Lepas Ekspor ke Pasar Global
Libatkan 133 perusahaan, nilainya mencapai Rp 23,75 triliun
JAKARTA, NusaBali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor senilai US$1,64 miliar atau setara Rp23,75 triliun pada Jumat (4/12). Barang ekspor ini akan dikirim ke berbagai negara, seperti Jepang, India, Arab Saudi, dan Hong Kong.
"Dengan mengucap Bismillah saya resmikan kegiatan pelepasan ekspor dari negara Indonesia yang bernilai tambah dan berdaya saing ke pasar global pada hari ini," ungkap Jokowi dalam Pelepasan Ekspor ke Pasar Global Tahun 2020 secara virtual seperti dilansir cnnindonesia.com.
Ia mengingatkan agar pelepasan ekspor ini bukan sakadar seremonial belaka. Namun, Jokowi berharap ini bisa menjadi momentum yang berkelanjutan.
"Saya harap kegiatan pelepasan ekspor seperti ini tidak hanya seremonial semata, tapi momentum berkelanjutan yang menghasilkan nilai ekspor yang terus meningkat," terang Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan ekspor ini dilakukan oleh 133 perusahaan. Mayoritas atau 79 eksportir adalah perusahaan non UMKM dan 54 eksportir berasal dari UMKM.
"Dari 79 perusahaan non UMKM ada yang pertama kali ekspor perdana, perusahaan dari Mojokerto, ekspor cerutu senilai Rp1,25 miliar atau US$86 ribu ke Jepang," kata Agus.
Selanjutnya, terdapat tujuh perusahaan non UMKM yang melakukan diversifikasi produk ekspor baru berupa udang tepung, ikan fillet, pipa besi, dan pasta gigi. Nilai ekspor dari tujuh perusahaan tersebut sebesar US$24 juta atau Rp354,16 mililar.
Sementara, Agus bilang nilai ekspor dari 54 UMKM sebesar US$12,29 juta atau Rp178,15 miliar. Ada 7 dari 54 UMKM yang melakukan ekspor perdana.
"Tujuh perusahaan melakukan ekspor perdana dari Jawa Tengah, ekspor makanan olahan ke Arab Saudi, lalu tempat tidur ke Jepang, udang beku ke Jepang," jelas Agus.
Lalu, terdapat 11 UMKM yang melakukan diversifikasi produk. Total nilai ekspornya tercatat sebesar US$1,16 juta atau Rp16 miliar. *
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor senilai US$1,64 miliar atau setara Rp23,75 triliun pada Jumat (4/12). Barang ekspor ini akan dikirim ke berbagai negara, seperti Jepang, India, Arab Saudi, dan Hong Kong.
"Dengan mengucap Bismillah saya resmikan kegiatan pelepasan ekspor dari negara Indonesia yang bernilai tambah dan berdaya saing ke pasar global pada hari ini," ungkap Jokowi dalam Pelepasan Ekspor ke Pasar Global Tahun 2020 secara virtual seperti dilansir cnnindonesia.com.
Ia mengingatkan agar pelepasan ekspor ini bukan sakadar seremonial belaka. Namun, Jokowi berharap ini bisa menjadi momentum yang berkelanjutan.
"Saya harap kegiatan pelepasan ekspor seperti ini tidak hanya seremonial semata, tapi momentum berkelanjutan yang menghasilkan nilai ekspor yang terus meningkat," terang Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan ekspor ini dilakukan oleh 133 perusahaan. Mayoritas atau 79 eksportir adalah perusahaan non UMKM dan 54 eksportir berasal dari UMKM.
"Dari 79 perusahaan non UMKM ada yang pertama kali ekspor perdana, perusahaan dari Mojokerto, ekspor cerutu senilai Rp1,25 miliar atau US$86 ribu ke Jepang," kata Agus.
Selanjutnya, terdapat tujuh perusahaan non UMKM yang melakukan diversifikasi produk ekspor baru berupa udang tepung, ikan fillet, pipa besi, dan pasta gigi. Nilai ekspor dari tujuh perusahaan tersebut sebesar US$24 juta atau Rp354,16 mililar.
Sementara, Agus bilang nilai ekspor dari 54 UMKM sebesar US$12,29 juta atau Rp178,15 miliar. Ada 7 dari 54 UMKM yang melakukan ekspor perdana.
"Tujuh perusahaan melakukan ekspor perdana dari Jawa Tengah, ekspor makanan olahan ke Arab Saudi, lalu tempat tidur ke Jepang, udang beku ke Jepang," jelas Agus.
Lalu, terdapat 11 UMKM yang melakukan diversifikasi produk. Total nilai ekspornya tercatat sebesar US$1,16 juta atau Rp16 miliar. *
1
Komentar