Biaya Rp 12,5 Miliar, SMAN 11 Denpasar Segera Dibangun
DENPASAR, NusaBali
Pemprov Bali terus genjot upaya menambah fasilitas gedung sekolah SMA Negeri dan SMK Negeri, sebagai antisipasi kekurangan ruang kelas setiap tahun ajaran baru.
Salah satunya, membangun SMA Negeri 11 Denpasar di kawasan Banjar Padangsumbu Tengah, Desa Padangsambian Kelod, Kecamatan Denpasar Barat tahun 2021. Proyek SMA Negeri 11 Denpasar ini menelan anggaran sekitar Rp 12,5 miliar dari APBD Bali 20201.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali, I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, mengatakan pembangunan SMA Negeri 11 Denpasar ini sudah siap. Selain lahannya sudah siap, Detail Engineering Desaign (DED)-nya juga telah selesai.
"Tahun 2021 mulai penggarapan fisik SMA Negeri 11 Denpasar. Memang ini program Gubernur Bali Pak Wayan Koster. Beliau atensi ketat untuk menggenjot realiasi pembangunan sekolah SMA Negeri dan SMK Negeri di Bali," ujar Ngurah Boy di Denpasar, Minggu (6/12).
Menurut Ngurah Boy, untuk pembangunan fisik SMA Negeri 11 Denpasar disiapkan anggaran sebesar Rp 12,5 miliar dari APBD Bali Tahun 2021. Untuk fisiknya, akan ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Bali.
Pembangunan fisik SMA Negeri 11 Denpasar rencananya meliputi ruang kelas sebanyak 6 rombongan belajar (Rombel), ruangan guru, dan ruangan kepala sekolah. "Untuk tahap awal, Rombel, ruang guru, dan ruang kepala sekolah. Nanti akan mengikuti lagi program pengembangan seperti laboratorium dan lainnya," tegas mantan Sekretaris Inspektorat Provinsi Bali ini.
Ngurah Boy mengatakan, pembangunan SMA Negeri 11 Denpasar ini merupakan rentetan pembangunan sekolah negeri yang dicanangkan Gubrenur Koster, untuk mengatasi problem klasik selalu kekurangan ruang kelas setiap tahun ajaran baru. Sebelumnya, sudah dibangun dua unit SMA Negeri di Denpasar menggunakan APBD Bali 2020.
Kedua sekolah yang sudah dibangun itu, masing-masing SMA Negeri 9 Denpasar di Desa Kesiman Kertalangu (Kecamatan Denpasar Timur) dan SMA Negeri 10 di Kelurahan Pemogan (Kecamatan Denpasar Selatan). Kedua sekolah ini juga sama-sama menelan anggaran Rp 12,5 miliar dari APBD Bali 2020.
"Pembangunan fisik SMA Negeri 9 Denpasar dan SMA Negeri 10 Denpasar sudah duluan dilakukan lewat APBD Bali 2020. Anggarannya sama, masing-masing Rp 12,5 miliar," terang Ngurah Boy.
Pada 2020, juga sudah dimulai pembangunan fisik SMA Negeri 1 Abang di Desa Abang, Kecamatan Abang (Karangasem) dan SMK Negeri 2 di Desa Kubu, Kecamatan Kubu (Karangasem). Sedangkan pada tahun 2021, selain SMA Negeri 11 Denpasar, juga akan dibangun SMA Negeri 2 Sukawati di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati (Gianyar) dan SMK Negeri 6 Denpasar di Desa Kesiman Kertalangu (Kecamatan Denpasar Timur).
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta alias Gung De, mengatakan pihaknya akan kawal penuh program Gubernur Koster untuk terus menggenjot pembangunan gedung SMA Negeri, sebagai salah satu visi misi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ untuk mewujudkan wajib belajar 12 tahun. Gung De mengaku paham betul saat ini di Bali kekurangan ruang kelas untuk SMA/SMK.
“Kami genjot anggaran gedung sekolah ini melalui APBD Bali. Walaupun dalam situasi pandemi Covid-19, kita berusaha priroritaskan anggaran pembangunan gedung sekolah ini," ujar politisi senior PDIP asal Kelurahan Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan ini saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Minggu kemarin.
Gung De menyebutkan, dengan tambahan Gedung SMA Negeri oleh Pemprov Bali, diharapkan anak-anak lulusan SMP tidak lagi rebutan dan susah mencari sekolah setiap tahun ajaran baru. "Persoalan klasik selama ini, setiap tahun kekurangan ruang kelas. Dengan pembangunan sekolah baru, ini setidaknya terobati dan masalah sedikit berkurang," tegas politisi yang juga menjabat Bendesa Adat Pedungan ini. *nat
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali, I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, mengatakan pembangunan SMA Negeri 11 Denpasar ini sudah siap. Selain lahannya sudah siap, Detail Engineering Desaign (DED)-nya juga telah selesai.
"Tahun 2021 mulai penggarapan fisik SMA Negeri 11 Denpasar. Memang ini program Gubernur Bali Pak Wayan Koster. Beliau atensi ketat untuk menggenjot realiasi pembangunan sekolah SMA Negeri dan SMK Negeri di Bali," ujar Ngurah Boy di Denpasar, Minggu (6/12).
Menurut Ngurah Boy, untuk pembangunan fisik SMA Negeri 11 Denpasar disiapkan anggaran sebesar Rp 12,5 miliar dari APBD Bali Tahun 2021. Untuk fisiknya, akan ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Bali.
Pembangunan fisik SMA Negeri 11 Denpasar rencananya meliputi ruang kelas sebanyak 6 rombongan belajar (Rombel), ruangan guru, dan ruangan kepala sekolah. "Untuk tahap awal, Rombel, ruang guru, dan ruang kepala sekolah. Nanti akan mengikuti lagi program pengembangan seperti laboratorium dan lainnya," tegas mantan Sekretaris Inspektorat Provinsi Bali ini.
Ngurah Boy mengatakan, pembangunan SMA Negeri 11 Denpasar ini merupakan rentetan pembangunan sekolah negeri yang dicanangkan Gubrenur Koster, untuk mengatasi problem klasik selalu kekurangan ruang kelas setiap tahun ajaran baru. Sebelumnya, sudah dibangun dua unit SMA Negeri di Denpasar menggunakan APBD Bali 2020.
Kedua sekolah yang sudah dibangun itu, masing-masing SMA Negeri 9 Denpasar di Desa Kesiman Kertalangu (Kecamatan Denpasar Timur) dan SMA Negeri 10 di Kelurahan Pemogan (Kecamatan Denpasar Selatan). Kedua sekolah ini juga sama-sama menelan anggaran Rp 12,5 miliar dari APBD Bali 2020.
"Pembangunan fisik SMA Negeri 9 Denpasar dan SMA Negeri 10 Denpasar sudah duluan dilakukan lewat APBD Bali 2020. Anggarannya sama, masing-masing Rp 12,5 miliar," terang Ngurah Boy.
Pada 2020, juga sudah dimulai pembangunan fisik SMA Negeri 1 Abang di Desa Abang, Kecamatan Abang (Karangasem) dan SMK Negeri 2 di Desa Kubu, Kecamatan Kubu (Karangasem). Sedangkan pada tahun 2021, selain SMA Negeri 11 Denpasar, juga akan dibangun SMA Negeri 2 Sukawati di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati (Gianyar) dan SMK Negeri 6 Denpasar di Desa Kesiman Kertalangu (Kecamatan Denpasar Timur).
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta alias Gung De, mengatakan pihaknya akan kawal penuh program Gubernur Koster untuk terus menggenjot pembangunan gedung SMA Negeri, sebagai salah satu visi misi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ untuk mewujudkan wajib belajar 12 tahun. Gung De mengaku paham betul saat ini di Bali kekurangan ruang kelas untuk SMA/SMK.
“Kami genjot anggaran gedung sekolah ini melalui APBD Bali. Walaupun dalam situasi pandemi Covid-19, kita berusaha priroritaskan anggaran pembangunan gedung sekolah ini," ujar politisi senior PDIP asal Kelurahan Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan ini saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Minggu kemarin.
Gung De menyebutkan, dengan tambahan Gedung SMA Negeri oleh Pemprov Bali, diharapkan anak-anak lulusan SMP tidak lagi rebutan dan susah mencari sekolah setiap tahun ajaran baru. "Persoalan klasik selama ini, setiap tahun kekurangan ruang kelas. Dengan pembangunan sekolah baru, ini setidaknya terobati dan masalah sedikit berkurang," tegas politisi yang juga menjabat Bendesa Adat Pedungan ini. *nat
1
Komentar