Banpres Produktif Sudah Tersalur 92 %
Bantuan untuk usaha mikro dipastikan dilanjutkan pada 2021
JAKARTA, NusaBali
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan hingga saat ini Bantuan Presiden (Banpres) Produktif bagi Usaha Mikro telah tersalurkan sebesar 92 persen atau sebanyak 11 juta usaha mikro dari total 12 juta usaha mikro.
Dia menyebutkan seharusnya penyaluran bantuan ini bisa lebih dipercepat. "Namun karena masih menunggu beberapa daerah di wilayah Indonesia Timur, yang kuotanya belum terpenuhi, menjadi pertimbangan kita dan saat ini penyaluran Banpres produktif usaha mikro sudah 92 persen atau 11 juta lebih," ujarnya mengutip siaran resminya, seperti dilansir kompas.com, Minggu (6/12).
Oleh sebab itu, lanjut Teten, pihaknya juga sangat memperhatikan aspek pemerataannya. Dipastikan juga, pada tahun 2021 bantuan presiden produktif untuk usaha mikro ini akan dilanjutkan.
Hal tersebut pun menyusul dengan adanya imbauan dari Presiden Jokowi yang menginstruksikan sektor UMKM khususnya usaha mikro harus dibantu terus karena masih terpukul akibat pandemi Covid-19.
"Insya Allah tahun depan akan dilanjutkan. Presiden sudah instruksikan karena UMKM masih berat terutama di mikro," ujarnya.
Teten mengaku telah mengusulkan kepada DPR agar anggaran bagi program Banpres produktif ditambah sebesar Rp 48 triliun bagi 20 juta pelaku usaha mikro.
"Kami usulkan juga dengan DPR, penerima 20 juta usaha mikro dengan total 48 triliun," kata Teten menambahkan.
Namun demikian, hal itu akan dibahas di tingkat Komite PEN, karena bukan merupakan anggaran rutin Kemenkop UKM.
"Karena ini bukan anggaran rutin maka akan masuk pembahasan di komite PEN. Ada kelanjutan dibicarakan di Kemenko," tambahnya.
Teten juga mengusulkan agar yang telah mendapatkan banpres produktif usaha mikro sebesar Rp 2,4 juta, mendapatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) super mikro dibawah Rp 10 juta dengan bunga 0 persen.
Dia mengakui berdasarkan data KemenkopUKM, sampai saat ini ada sebanyak 28 juta pelaku usaha mikro yang menginginkan banpres produktif. Namun pemerintah hanya sanggup mengucurkan untuk 12 juta pelaku UMKM. *
Oleh sebab itu, lanjut Teten, pihaknya juga sangat memperhatikan aspek pemerataannya. Dipastikan juga, pada tahun 2021 bantuan presiden produktif untuk usaha mikro ini akan dilanjutkan.
Hal tersebut pun menyusul dengan adanya imbauan dari Presiden Jokowi yang menginstruksikan sektor UMKM khususnya usaha mikro harus dibantu terus karena masih terpukul akibat pandemi Covid-19.
"Insya Allah tahun depan akan dilanjutkan. Presiden sudah instruksikan karena UMKM masih berat terutama di mikro," ujarnya.
Teten mengaku telah mengusulkan kepada DPR agar anggaran bagi program Banpres produktif ditambah sebesar Rp 48 triliun bagi 20 juta pelaku usaha mikro.
"Kami usulkan juga dengan DPR, penerima 20 juta usaha mikro dengan total 48 triliun," kata Teten menambahkan.
Namun demikian, hal itu akan dibahas di tingkat Komite PEN, karena bukan merupakan anggaran rutin Kemenkop UKM.
"Karena ini bukan anggaran rutin maka akan masuk pembahasan di komite PEN. Ada kelanjutan dibicarakan di Kemenko," tambahnya.
Teten juga mengusulkan agar yang telah mendapatkan banpres produktif usaha mikro sebesar Rp 2,4 juta, mendapatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) super mikro dibawah Rp 10 juta dengan bunga 0 persen.
Dia mengakui berdasarkan data KemenkopUKM, sampai saat ini ada sebanyak 28 juta pelaku usaha mikro yang menginginkan banpres produktif. Namun pemerintah hanya sanggup mengucurkan untuk 12 juta pelaku UMKM. *
Komentar