Semua ASN di Tabanan Diwajibkan Ikut Uji Swab
TABANAN, NusaBali
Seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkunan Pemkab Tabanan diwajibkan jalani uji swab, untuk mencegah penyebaran Covid-19 dari klaster perkantoran.
Uji swab ASN ini diawali oleh Direktur BRSUD Tabanan dr I Nyoman Susila dan Kabag Humas & Protokol Setda Kabupaten Tabanan, I Ketut Ridia.
Uji swab para ASN di Tabanan sudah dimulai 7 Desember 2020 dan dijadwalkan tuntas akhir Desember 2020 mendatang. Uji swab hari pertama, Senin (7/12), dilakukan bagi para ASN lingkungan Sekretariat Daerah Tabanan. Ketut Ridia dan dr Nyoman Susila juga ikut dalam uji swab di hari pertama, yang total melibatkan 130 ASN.
Menurut Sekda Kabupaten Tabanan, I Gede Susila, jumlah total ASN di Tabanan mencapai 11.065 orang. Mereka terdiri dari 6.912 orang PNS dan 4.153 pegawai kontrak. Mereka akan mengikuti uji swab secara bertahap. Setelah rampung uji swab ASN lingkup Sekretariat Daerah, akan berlanjut ke masing-masing kecamatan.
"Uji swab bagi ASN akan dilakukan bertahap. Uji swab juga dijadwalkan untuk para guru,” jelas Gede Susila yang juga Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan. Menurut Susila, per hari dijadwalkan 130 ASN di Tabanan menjalani uji swab. "Target kita, akhir Desember 2020 ini harus sudah tuntas seluruh ASN menjalani uji swab," tegas Susila.
Susila menegaskan, seluruh ASN di Tabanan diwajibkan ikut uji swab. “Memang sampai sekarang belum ada aturan sanksi bagi ASN yang tidak ikut uji swab. Tapi, kami harapkan semua ASN wajib ikut uji swab, karena mereka adalah memberi pelayanan masyarakat sehingga harus bebas virus," katanya.
Bukan hanya itu, para guru juga dijadwalkan uji swab sebagai persiapan diberlakukannya sistem pembelajaran tatap muka, awal tahun 2021 mendatang. “Saat mengajar di sekolah nanti, para guru harus sudah bebas virus Covid-19,” tandas mantan Kadis Pendidikan Tabanan ini.
Sementara itu, bagi ASN yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan uji swab, kata Susila, untuk sementara waktu mereka dibebaskerjakan. Mereka harus menjalani isolasi terintegrasi sesuai dengan gejala yang dialami. Jika tanpa gejala, isolasi di hotel. Jika bergejala, diisolasi di rumah sakit. "Jangan paksakan isolasi mandiri di rumah," papar Susila. *des
Uji swab para ASN di Tabanan sudah dimulai 7 Desember 2020 dan dijadwalkan tuntas akhir Desember 2020 mendatang. Uji swab hari pertama, Senin (7/12), dilakukan bagi para ASN lingkungan Sekretariat Daerah Tabanan. Ketut Ridia dan dr Nyoman Susila juga ikut dalam uji swab di hari pertama, yang total melibatkan 130 ASN.
Menurut Sekda Kabupaten Tabanan, I Gede Susila, jumlah total ASN di Tabanan mencapai 11.065 orang. Mereka terdiri dari 6.912 orang PNS dan 4.153 pegawai kontrak. Mereka akan mengikuti uji swab secara bertahap. Setelah rampung uji swab ASN lingkup Sekretariat Daerah, akan berlanjut ke masing-masing kecamatan.
"Uji swab bagi ASN akan dilakukan bertahap. Uji swab juga dijadwalkan untuk para guru,” jelas Gede Susila yang juga Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan. Menurut Susila, per hari dijadwalkan 130 ASN di Tabanan menjalani uji swab. "Target kita, akhir Desember 2020 ini harus sudah tuntas seluruh ASN menjalani uji swab," tegas Susila.
Susila menegaskan, seluruh ASN di Tabanan diwajibkan ikut uji swab. “Memang sampai sekarang belum ada aturan sanksi bagi ASN yang tidak ikut uji swab. Tapi, kami harapkan semua ASN wajib ikut uji swab, karena mereka adalah memberi pelayanan masyarakat sehingga harus bebas virus," katanya.
Bukan hanya itu, para guru juga dijadwalkan uji swab sebagai persiapan diberlakukannya sistem pembelajaran tatap muka, awal tahun 2021 mendatang. “Saat mengajar di sekolah nanti, para guru harus sudah bebas virus Covid-19,” tandas mantan Kadis Pendidikan Tabanan ini.
Sementara itu, bagi ASN yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan uji swab, kata Susila, untuk sementara waktu mereka dibebaskerjakan. Mereka harus menjalani isolasi terintegrasi sesuai dengan gejala yang dialami. Jika tanpa gejala, isolasi di hotel. Jika bergejala, diisolasi di rumah sakit. "Jangan paksakan isolasi mandiri di rumah," papar Susila. *des
Komentar