Forum Pemuda Lintas Agama Jakarta Imbau Jaga Persatuan
Organisasi pemuda yang tergabung dalam Forum Pemuda Lintas Agama DKI Jakarta melakukan pertemuan guna menyikapi situasi dan kondisi Jakarta pada 4 November ini.
JAKARTA, NusaBali
Pertemuan yang berlangsung di Gedung KNPI, Rawamangun, Jakarta Timur tersebut mengimbau agar masyarakat Jakarta menjaga persatuan dan kesatuan. Plus tidak terprovokasi dengan kejadian yang berlangsung.
"Organisasi dari masing-masing agama baik dari organisasi pemuda Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu di Jakarta melakukan pertemuan pada Kamis (3/11) sore kemarin untuk menyikapi perkembangan pada 4 November ini. Ada delapan butir seruan moral kami sampaikan," ujar Ketua Peradah DKI Jakarta Made Widhi Adnyana Surya Pratita kepada NusaBali, Jumat (4/11).
Seruan tersebut adalah saling menghargai satu sama lain sebagai anak bangsa, menjaga ketertiban umum, santun dan beretika dalam tutur bahasa dan tindakan, menjaga dan memelihara kerukunan antar sesama anak bangsa, jangan terprovokasi dengan hal-hal yang dapat memecah belah Kebhinekaan Indonesia, percayakan masalah hukum kepada penegak hukum.
Lalu menjaga keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara serta menghargai pihak-pihak yang menyampaikan aspirasi lewat demo. Made Widhi menyatakan, mereka mengeluarkan seruan tersebut lantaran demo 4 November ada indikasi pecah. Mereka berharap, adanya seruan moral bisa membuat masyarakat tidak terprovokasi dan manjaga persatuan serta kesatuan, tertib dan tidak anarkis karena Indonesia berbhineka.
Apalagi saat ini masih dalam suasana hari Sumpah Pemuda. Dimana kita sudah berjanji bertanah air, berbangsa dan berbahasa satu yakni Indonesia. Disisi lain, kita memasuki suasana Hari Pahlawan. Dimana para pahlawan kita rela berkorban jiwa dan raga untuk kemerdekaan Indonesia tanpa memikirkan diri sendiri dan keluarganya.
"Negara Republik Indonesia dibentuk atas dasar persamaan nasib, sependeritaan dan sepenanggungan," ucap Made Widhi. Made Widhi menegaskan, bukan kali ini saja Forum Pemuda Lintas Agama bereaksi. Mereka kerap bersikap bila menyangkut masalah agama, namun tetap menyerukan perdamaian dan menjaga persatuan dan kesatuan. Mereka sendiri pada 4 November tidak turun untuk ikut serta menjaga ibukota.
"Karena kami menyerahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan. Kami juga mengikuti instruksi presiden agar tetap kerja dan sekolah pada hari ini. Hasil seruan Forum Pemuda Lintas Agama, kami infokan ke organ masing-masing agar menyampaikan kepada masyarakat. Info kami sampaikan dengan memanfaatkan teknologi baik lewat BBM, WA dan SMS," imbuh Made Widhi.
Dalam pertemuan kemarin, lanjut Made Widhi, Peradah DKI Jakarta mengirimkan 20 orang perwakilan. Mereka langsung dipimpin dirinya, begitupula dari pemuda agama lain dipimpin oleh ketua masing-masing. Mereka adalah Tarsis Lemba (Ketua Pemuda Katolik Prop. DKI Jakarta), M. Razvi Lubis (Ketua Pemuda Washliyah Prop. DKI Jakarta), Suhatman (Ketua Pemuda Budha Propinsi DKI Jakarta), Aditya Wijadja (Ketua Pemuda Konghucu Prop. DKI Jakarta) serta H. Munier Arsyad (Ketua Forum Pemuda Lintas Agama). k22
Pertemuan yang berlangsung di Gedung KNPI, Rawamangun, Jakarta Timur tersebut mengimbau agar masyarakat Jakarta menjaga persatuan dan kesatuan. Plus tidak terprovokasi dengan kejadian yang berlangsung.
"Organisasi dari masing-masing agama baik dari organisasi pemuda Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu di Jakarta melakukan pertemuan pada Kamis (3/11) sore kemarin untuk menyikapi perkembangan pada 4 November ini. Ada delapan butir seruan moral kami sampaikan," ujar Ketua Peradah DKI Jakarta Made Widhi Adnyana Surya Pratita kepada NusaBali, Jumat (4/11).
Seruan tersebut adalah saling menghargai satu sama lain sebagai anak bangsa, menjaga ketertiban umum, santun dan beretika dalam tutur bahasa dan tindakan, menjaga dan memelihara kerukunan antar sesama anak bangsa, jangan terprovokasi dengan hal-hal yang dapat memecah belah Kebhinekaan Indonesia, percayakan masalah hukum kepada penegak hukum.
Lalu menjaga keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara serta menghargai pihak-pihak yang menyampaikan aspirasi lewat demo. Made Widhi menyatakan, mereka mengeluarkan seruan tersebut lantaran demo 4 November ada indikasi pecah. Mereka berharap, adanya seruan moral bisa membuat masyarakat tidak terprovokasi dan manjaga persatuan serta kesatuan, tertib dan tidak anarkis karena Indonesia berbhineka.
Apalagi saat ini masih dalam suasana hari Sumpah Pemuda. Dimana kita sudah berjanji bertanah air, berbangsa dan berbahasa satu yakni Indonesia. Disisi lain, kita memasuki suasana Hari Pahlawan. Dimana para pahlawan kita rela berkorban jiwa dan raga untuk kemerdekaan Indonesia tanpa memikirkan diri sendiri dan keluarganya.
"Negara Republik Indonesia dibentuk atas dasar persamaan nasib, sependeritaan dan sepenanggungan," ucap Made Widhi. Made Widhi menegaskan, bukan kali ini saja Forum Pemuda Lintas Agama bereaksi. Mereka kerap bersikap bila menyangkut masalah agama, namun tetap menyerukan perdamaian dan menjaga persatuan dan kesatuan. Mereka sendiri pada 4 November tidak turun untuk ikut serta menjaga ibukota.
"Karena kami menyerahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan. Kami juga mengikuti instruksi presiden agar tetap kerja dan sekolah pada hari ini. Hasil seruan Forum Pemuda Lintas Agama, kami infokan ke organ masing-masing agar menyampaikan kepada masyarakat. Info kami sampaikan dengan memanfaatkan teknologi baik lewat BBM, WA dan SMS," imbuh Made Widhi.
Dalam pertemuan kemarin, lanjut Made Widhi, Peradah DKI Jakarta mengirimkan 20 orang perwakilan. Mereka langsung dipimpin dirinya, begitupula dari pemuda agama lain dipimpin oleh ketua masing-masing. Mereka adalah Tarsis Lemba (Ketua Pemuda Katolik Prop. DKI Jakarta), M. Razvi Lubis (Ketua Pemuda Washliyah Prop. DKI Jakarta), Suhatman (Ketua Pemuda Budha Propinsi DKI Jakarta), Aditya Wijadja (Ketua Pemuda Konghucu Prop. DKI Jakarta) serta H. Munier Arsyad (Ketua Forum Pemuda Lintas Agama). k22
Komentar