Bookingan Kamar Meningkat
PHRI Ingin CHSE Harus Sejak Berangkat
Bookingan didominasi wisatawan nusantara/domestik, 95 persen. Hanya lima persen wisatawan manca negara (wisman). Para wisman itu diperkirakan pemegang Kartu Izin Tinggal Terbatas/Kitas.
DENPASAR, NusaBali
Bookingan hotel menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) menunjukkan peningkatan. Walau tidak seramai Nataru 2019, namun menunjukkan geliat positif. Hal itu diungkapkan kalangan manejemen hotel maupun pengurus PHRI, di Denpasar, Selasa (8/12).
“Astungkara sudah mulai bookingan, pesanan itu kebanyakan untuk tanggal 22 Desember 2020 sampai 2 Januari 2021. Kisaran okupansinya 50 persen,” ujar Putu Eddo Arthawan GM Maya Resort Hotel Sanur.
Menurutnya, bookingan didominasi wisatawan nusantara/domestik, 95 persen. Hanya lima persen wisatawan manca negara (wisman). Para wisman itu diperkirakan pemegang Kartu Izin Tinggal Terbatas/Kitas.
Pihak hotel juga memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) atau CHSE yang ketat. “Kami tak mau main-main,” ujar Eddo Artawan, sambil menggeber penerapan protokol CSHE. Apalagi hotelnya sudah lulus verifikasi dan mengantongi sertifikat telah menerapkan protokol CHSE.
Penerapan protokol CHSE pada hotel maupun akomodasi juga dibenarkan Sekretaris PHRI Bali Perry Markus. “Karena hotel kan sudah menandatangani fakta integritas, dan memastikan penerapan,”ujarnya.
Perry Markus tidak menyebut jumlah hotel yang telah mendapatkan sertifikat penerapan CHSE. Namun dia menyatakan sudah ratusan hotel di Bali. Mulai dari hotel non bintang, bintang 1 sampai 5.
Hanya saja kata Markus penerapan protokol tak hanya pada pihak hotel saja. Penerapan CHSE seharusnya mulai dari awal saat wisatawan akan akan berangkat dari daerah atau tempat asalnya dengan tujuannya. “Apakah dari awal sudah diterapkan protokol kesehatan,”kata Perry Markus.
Untuk memastikan hal itu, Perry Markus menyatakan setiap wisatawan atau tamu yang datang harus menunjukkan bukti rapid test. Selain pemeriksaan dan penerapan prokes di hotel bersangkutan.
“Ini menyangkut kepercayaan luar, apakah kita (Bali) sudah menerapkan prokes,” ujar Perry Markus. Karena itu semua pihak harus bekerjasama. Menurut Perry Markus, jangan sampai ada yang terpapar sampai lolos. Hal itu penting untuk kepentingan pariwisata Bali ke depan, agar wisatawan atau tamu merasa aman dan nyaman karen Bali sudah terapkan CHSE. *K17
“Astungkara sudah mulai bookingan, pesanan itu kebanyakan untuk tanggal 22 Desember 2020 sampai 2 Januari 2021. Kisaran okupansinya 50 persen,” ujar Putu Eddo Arthawan GM Maya Resort Hotel Sanur.
Menurutnya, bookingan didominasi wisatawan nusantara/domestik, 95 persen. Hanya lima persen wisatawan manca negara (wisman). Para wisman itu diperkirakan pemegang Kartu Izin Tinggal Terbatas/Kitas.
Pihak hotel juga memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) atau CHSE yang ketat. “Kami tak mau main-main,” ujar Eddo Artawan, sambil menggeber penerapan protokol CSHE. Apalagi hotelnya sudah lulus verifikasi dan mengantongi sertifikat telah menerapkan protokol CHSE.
Penerapan protokol CHSE pada hotel maupun akomodasi juga dibenarkan Sekretaris PHRI Bali Perry Markus. “Karena hotel kan sudah menandatangani fakta integritas, dan memastikan penerapan,”ujarnya.
Perry Markus tidak menyebut jumlah hotel yang telah mendapatkan sertifikat penerapan CHSE. Namun dia menyatakan sudah ratusan hotel di Bali. Mulai dari hotel non bintang, bintang 1 sampai 5.
Hanya saja kata Markus penerapan protokol tak hanya pada pihak hotel saja. Penerapan CHSE seharusnya mulai dari awal saat wisatawan akan akan berangkat dari daerah atau tempat asalnya dengan tujuannya. “Apakah dari awal sudah diterapkan protokol kesehatan,”kata Perry Markus.
Untuk memastikan hal itu, Perry Markus menyatakan setiap wisatawan atau tamu yang datang harus menunjukkan bukti rapid test. Selain pemeriksaan dan penerapan prokes di hotel bersangkutan.
“Ini menyangkut kepercayaan luar, apakah kita (Bali) sudah menerapkan prokes,” ujar Perry Markus. Karena itu semua pihak harus bekerjasama. Menurut Perry Markus, jangan sampai ada yang terpapar sampai lolos. Hal itu penting untuk kepentingan pariwisata Bali ke depan, agar wisatawan atau tamu merasa aman dan nyaman karen Bali sudah terapkan CHSE. *K17
1
Komentar