Sekolah Kebanjiran, Murid SD Imanuel Diliburkan
Bencana banjir Jumat kemarin yang kedua kalinya dialami SD Imanuel Dalung, tetapi dampaknya lebih parah saat ini. Proses belajar mengajar diperkirakan normal kembali pada Selasa (8/11).
MANGUPURA, NusaBali
Murid Sekolah Dasar (SD) Imanuel di Banjar Untal–Untal, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Jumat (4/11), terpaksa diliburkan. Hal ini lantaran sekolah tak bisa dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar, karena diterjang banjir pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.00 Wita kemarin. Pihak sekolah memprediksi kegiatan belajar mengajar dapat kembali normal pada Selasa (8/11) pekan depan.
Banjir yang menerjang SD Imanuel terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Badung, Jumat dini hari. Tembok panyengker di sebelah sekolah jebol, akibat luapan sungai yang berada di sebelah timur sekolah. Luapan air menggenangi pelataran dan sejumlah ruang kelas, perpustakaan, ruang guru, dan ruang kepala sekolah yang ada di lantai I.
Karena itu secara spontanitas pihak sekolah memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar. Guru-guru dan murid, serta orang tua siswa yang datang ke sekolah pagi kemarin langsung turut membantu proses evakuasi peralatan yang diterjang banjir. Evakuasi dilakukan mulai sekitar pukul 06.00 Wita.
Kepala SD Imanuel Dalung Yulianti Anggraini, mengatakan, musibah banjir yang menerjang sekolah sudah keduakalinya. Pertama, terjadi tahun 2011. Menurutnya, sejak banjir pertama tahun 2011, pihak Pemkab Badung sempat menjanjikan perbaikan, ternyata sampai sekarang tidak terealisasi.
Akibat kejadian ini, sebagian rapor siswa, buku-buku sekolah di perpustakaan, meja, rak, dan lainnya yang berada di lantai I terendam. “Buku-buku yang ada di lantai satu rata-rata basah semua, sebagian rapor juga ada yang basah,” ungkap Yulianti. Bahkan semua tembok panyengker juga jebol. “Panyengker semua jebol, lumayan parah. Tempat parkir juga ambrol. Kami harapkan satu saluran air dan gorong-gorong itu diperbesar, itu kuncinya. Kalau tidak diperbesar kalau ada hujan pasti airnya kembali meluap,” jelasnya. Yulianti mengatakan, anak-anak didik sebetulnya mau ikut ulangan umum pada 21 November 2016. Tapi dampak banjir ini para siswa jadi terganggu belajarnya. “Mereka tak bisa efektif belajar,” katanya.
Hingga kapan kegiatan belajar mengajar kembali normal? “Senin (pekan depan) kita lihat apakah ruangan sudah bisa dipergunakan atau belum. Tapi kemungkinan Selasa (8/11) depan ini baru bisa normal,” tandasnya sembari menyatakan jumlah murid di SD Imanuel sebanyak 375 siswa.
Pihaknya berharap musibah banjir kali kedua dapat menjadi perhatian semua pihak. Apalagi kerusakan banjir kedua cukup parah.
Ketua DPRD Badung Putu Parwata langsung datang ke SD Imanuel Dalung. Parwata meninjau saluran air dan gorong-gorong yang begitu sempit, tembok ambrol, dan areal sekolah yang direndam air. Menurutnya, sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Badung akan mengupayakan mencari solusi terbaik.
Politisi PDIP itu meminta instansi terkait segera menangani bencana yang menimpa SD Imanuel Dalung. Karena ini adalah fasilitas yang sangat menolong masyarakat, jangan sampai proses belajar mengajar terganggu. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Badung, Dinas Bina Marga dan Pengairan Badung, dan BPBD Badung diminta segera mengambil langkah-langkah. Bencana ini, kata dia, sudah jelas disebabkan saluran air yang tidak maksimal. Jadi saluran air ini yang perlu diperbaiki. Ini merupakan tanggung jawab pemerintah.
“Bagaimana pun hal yang sangat berpengaruh besar pada keamanan, keselamatan masyarakat ini, pemerintah wajib mengambil langkah-langkah. Jadi saya sudah koordinasi dengan BMP Badung, BPBD Badung untuk segara mengambil aksi menyelesaikan dan menanggulangi bencana seperti sekarang ini,” imbuh Parwata. asa
Murid Sekolah Dasar (SD) Imanuel di Banjar Untal–Untal, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Jumat (4/11), terpaksa diliburkan. Hal ini lantaran sekolah tak bisa dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar, karena diterjang banjir pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.00 Wita kemarin. Pihak sekolah memprediksi kegiatan belajar mengajar dapat kembali normal pada Selasa (8/11) pekan depan.
Banjir yang menerjang SD Imanuel terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Badung, Jumat dini hari. Tembok panyengker di sebelah sekolah jebol, akibat luapan sungai yang berada di sebelah timur sekolah. Luapan air menggenangi pelataran dan sejumlah ruang kelas, perpustakaan, ruang guru, dan ruang kepala sekolah yang ada di lantai I.
Karena itu secara spontanitas pihak sekolah memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar. Guru-guru dan murid, serta orang tua siswa yang datang ke sekolah pagi kemarin langsung turut membantu proses evakuasi peralatan yang diterjang banjir. Evakuasi dilakukan mulai sekitar pukul 06.00 Wita.
Kepala SD Imanuel Dalung Yulianti Anggraini, mengatakan, musibah banjir yang menerjang sekolah sudah keduakalinya. Pertama, terjadi tahun 2011. Menurutnya, sejak banjir pertama tahun 2011, pihak Pemkab Badung sempat menjanjikan perbaikan, ternyata sampai sekarang tidak terealisasi.
Akibat kejadian ini, sebagian rapor siswa, buku-buku sekolah di perpustakaan, meja, rak, dan lainnya yang berada di lantai I terendam. “Buku-buku yang ada di lantai satu rata-rata basah semua, sebagian rapor juga ada yang basah,” ungkap Yulianti. Bahkan semua tembok panyengker juga jebol. “Panyengker semua jebol, lumayan parah. Tempat parkir juga ambrol. Kami harapkan satu saluran air dan gorong-gorong itu diperbesar, itu kuncinya. Kalau tidak diperbesar kalau ada hujan pasti airnya kembali meluap,” jelasnya. Yulianti mengatakan, anak-anak didik sebetulnya mau ikut ulangan umum pada 21 November 2016. Tapi dampak banjir ini para siswa jadi terganggu belajarnya. “Mereka tak bisa efektif belajar,” katanya.
Hingga kapan kegiatan belajar mengajar kembali normal? “Senin (pekan depan) kita lihat apakah ruangan sudah bisa dipergunakan atau belum. Tapi kemungkinan Selasa (8/11) depan ini baru bisa normal,” tandasnya sembari menyatakan jumlah murid di SD Imanuel sebanyak 375 siswa.
Pihaknya berharap musibah banjir kali kedua dapat menjadi perhatian semua pihak. Apalagi kerusakan banjir kedua cukup parah.
Ketua DPRD Badung Putu Parwata langsung datang ke SD Imanuel Dalung. Parwata meninjau saluran air dan gorong-gorong yang begitu sempit, tembok ambrol, dan areal sekolah yang direndam air. Menurutnya, sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Badung akan mengupayakan mencari solusi terbaik.
Politisi PDIP itu meminta instansi terkait segera menangani bencana yang menimpa SD Imanuel Dalung. Karena ini adalah fasilitas yang sangat menolong masyarakat, jangan sampai proses belajar mengajar terganggu. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Badung, Dinas Bina Marga dan Pengairan Badung, dan BPBD Badung diminta segera mengambil langkah-langkah. Bencana ini, kata dia, sudah jelas disebabkan saluran air yang tidak maksimal. Jadi saluran air ini yang perlu diperbaiki. Ini merupakan tanggung jawab pemerintah.
“Bagaimana pun hal yang sangat berpengaruh besar pada keamanan, keselamatan masyarakat ini, pemerintah wajib mengambil langkah-langkah. Jadi saya sudah koordinasi dengan BMP Badung, BPBD Badung untuk segara mengambil aksi menyelesaikan dan menanggulangi bencana seperti sekarang ini,” imbuh Parwata. asa
1
Komentar