Di TPS 'Neraka' Banjar Belaluan Sad Merta Jaya-Wibawa Unggul
DENPASAR, NusaBali
TPS (tempat pemungutan suara) di Banjar Belaluan Sad Merta, Desa Dauh Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, yang dikenal sebagai barometer pertarungan politik para tokoh parpol besar setiap pemilu (TPS Neraka) kali ini di Pilkada Denpasar, Rabu (9/12) ada kejutan.
Paslon Nomor Urut 1 yang diusung PDIP- Gerindra-Hanura-PSI unggul mutlak dari Paslon Nomor Urut 2 Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara (Amerta) yang diusung Golkar-NasDem dan koalisinya. Bahkan hasilnya menunjukkan Jaya-Wibawa tanpa perlawanan dari pesaingnya kalau melihat hasil suara akhir.
Di Banjar Belaluan Sad Merta Desa Dauh Puri Kangin, Denpasar Utara ini ada 2 TPS, yakni TPS 13 dan TPS 14. Di TPS 13 merupakan tempat para elite PDIP Bali menggunakan hak pilihnya, seperti Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mantan Menteri Koperasi UMKM, mantan Walikota Denpasar dan mantan Wakil Gubernur Bali asal Puri Satria Denpasar. Puspayoga memilih di TPS 13 bersama kakaknya yang juga tokoh sentral PDIP Bali asal Puri Satria Denpasar, mantan Ketua DPRD Bali, mantan Ketua DPD PDIP Bali dan Bupati Badung Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat.
Di TPS 13 ini juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga (istri Puspayoga) menggunakan hak pilihnya. Di TPS 13 ini Paslon Jaya Wibawa memperoleh 188 suara, sementara Paslon Amerta memperoleh 29 suara.
Sedangkan di TPS 14 yang merupakan tempat tokoh Partai Golkar Bali I Ketut Suwandhi dan anaknya I Putu Oka Mahendra yang merupakan Ketua Fraksi Golkar DPRD Denpasar memilih masih ada perlawanan walaupun akhirnya Paslon yang diusung Golkar, yakni Amerta kalah. Di TPS 14, Paslon Jaya-Wibawa unggul dengan perolehan suara 150, sementara Paslon Amerta memperoleh 72 suara.
Atas hasil kemenangan Paslon Jaya-Wibawa di Pilkada Denpasar, Calon Walikota Denpasar, Jaya Negara menyebutkan apapun hasil Pilkada di Denpasar semua elemen masyarakat Denpasar menerima sebagai sebuah hasil proses demokrasi. "Mari kita bersama-sama untuk solid bergerak menuju Denpasar MAJU. Kita mengimbau masyarakat menunggu sampai ada penetapan resmi hasil Pilkada dari KPU Kota Denpasar," ujar Jaya Negara.
Jaya Negara mengatakan siapapun yang nanti ditetapkan sebagai pemenang hal itu merupakan kemenangan rakyat Denpasar. "Ini kemenangan seluruh rakyat Denpasar yang telah menggunakan hak pilih sesuai dengan protokol kesehatan mencegah penularan Covid-19. Kita berharap situasi tetap tertib, kondusif dan tidak ada euforia kemenangan dengan pesta," ujar Jaya Negara.
Sementara Calon Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa secara terpisah mengatakan keunggulan sementara dari Paslon Jaya-Wibawa tetap menunggu hasil final di KPU Kota Denpasar. Namun demikian Arya Wibawa menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Denpasar yang sudah menggunakan hak pilihnya meskipun dalam situasi pandemi Covid-19. "Kita apresiasi masyarakat Denpasar, karena sudah menggunakan hak pilih dan berpartisipasi dalam demokrasi di Denpasar," ujar Sekretaris DPC PDIP Kota Denpasar ini.
Sementara soal pertarungan neraka di TPS 13 dan TPS 14 yang selalu alot di setiap event pemilu, namun kali ini jauh dengan keunggulan Jaya-Wibawa, Sekretaris DPD II Golkar Denpasar, Putu Oka Mahendra yang bertarung dengan dedengkot PDIP Bali mengatakan pihaknya sudah memberikan perlawanan maksimal. Bukan hanya di TPS 13 dan TPS 14 tempat dirinya memilih dengan ayahnya Ketut Suwandhi. "Tapi saya anggota DPRD Denpasar dapil Denpasar Utara sudah berusaha maksimal. Sementara bapak saya (Suwandhi) seluruh Denpasar sudah berusaha. Tetapi inilah yang maksimal hasilnya kami bisa persembahkan," ujar Ketua Fraksi Golkar DPRD Denpasar ini. *nat
Di Banjar Belaluan Sad Merta Desa Dauh Puri Kangin, Denpasar Utara ini ada 2 TPS, yakni TPS 13 dan TPS 14. Di TPS 13 merupakan tempat para elite PDIP Bali menggunakan hak pilihnya, seperti Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mantan Menteri Koperasi UMKM, mantan Walikota Denpasar dan mantan Wakil Gubernur Bali asal Puri Satria Denpasar. Puspayoga memilih di TPS 13 bersama kakaknya yang juga tokoh sentral PDIP Bali asal Puri Satria Denpasar, mantan Ketua DPRD Bali, mantan Ketua DPD PDIP Bali dan Bupati Badung Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat.
Di TPS 13 ini juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga (istri Puspayoga) menggunakan hak pilihnya. Di TPS 13 ini Paslon Jaya Wibawa memperoleh 188 suara, sementara Paslon Amerta memperoleh 29 suara.
Sedangkan di TPS 14 yang merupakan tempat tokoh Partai Golkar Bali I Ketut Suwandhi dan anaknya I Putu Oka Mahendra yang merupakan Ketua Fraksi Golkar DPRD Denpasar memilih masih ada perlawanan walaupun akhirnya Paslon yang diusung Golkar, yakni Amerta kalah. Di TPS 14, Paslon Jaya-Wibawa unggul dengan perolehan suara 150, sementara Paslon Amerta memperoleh 72 suara.
Atas hasil kemenangan Paslon Jaya-Wibawa di Pilkada Denpasar, Calon Walikota Denpasar, Jaya Negara menyebutkan apapun hasil Pilkada di Denpasar semua elemen masyarakat Denpasar menerima sebagai sebuah hasil proses demokrasi. "Mari kita bersama-sama untuk solid bergerak menuju Denpasar MAJU. Kita mengimbau masyarakat menunggu sampai ada penetapan resmi hasil Pilkada dari KPU Kota Denpasar," ujar Jaya Negara.
Jaya Negara mengatakan siapapun yang nanti ditetapkan sebagai pemenang hal itu merupakan kemenangan rakyat Denpasar. "Ini kemenangan seluruh rakyat Denpasar yang telah menggunakan hak pilih sesuai dengan protokol kesehatan mencegah penularan Covid-19. Kita berharap situasi tetap tertib, kondusif dan tidak ada euforia kemenangan dengan pesta," ujar Jaya Negara.
Sementara Calon Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa secara terpisah mengatakan keunggulan sementara dari Paslon Jaya-Wibawa tetap menunggu hasil final di KPU Kota Denpasar. Namun demikian Arya Wibawa menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Denpasar yang sudah menggunakan hak pilihnya meskipun dalam situasi pandemi Covid-19. "Kita apresiasi masyarakat Denpasar, karena sudah menggunakan hak pilih dan berpartisipasi dalam demokrasi di Denpasar," ujar Sekretaris DPC PDIP Kota Denpasar ini.
Sementara soal pertarungan neraka di TPS 13 dan TPS 14 yang selalu alot di setiap event pemilu, namun kali ini jauh dengan keunggulan Jaya-Wibawa, Sekretaris DPD II Golkar Denpasar, Putu Oka Mahendra yang bertarung dengan dedengkot PDIP Bali mengatakan pihaknya sudah memberikan perlawanan maksimal. Bukan hanya di TPS 13 dan TPS 14 tempat dirinya memilih dengan ayahnya Ketut Suwandhi. "Tapi saya anggota DPRD Denpasar dapil Denpasar Utara sudah berusaha maksimal. Sementara bapak saya (Suwandhi) seluruh Denpasar sudah berusaha. Tetapi inilah yang maksimal hasilnya kami bisa persembahkan," ujar Ketua Fraksi Golkar DPRD Denpasar ini. *nat
Komentar