Kasus DBD Menunjukkan Tren Penurunan Sejak April 2020
Diskes Antisipasi Lonjakan Kasus di Awal 2021
MANGUPURA, NusaBali
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Badung menunjukkan tren penurunan, meskipun saat ini memasuki musim penghujan.
Dinas Kesehatan (Diskes) Badung justru mengantisipasi adanya lonjakan kasus di awal tahun 2021.
Kadiskes Badung dr Nyoman Gunarta mengakui adanya tren penurunan angka kasus DBD di Kabupaten Badung. Walau begitu pihaknya tetap meminta masyarakat untuk tetap waspada akan bahaya DBD yang terjadi.
Sesuai data dari Diskes Badung, hingga Rabu (9/12), baru ada satu kasus DBD yang tercatat. Bahkan jika dilihat dari grafik, kasus DBD terus turun sejak April 2020. Pada April 2020 kasus DBD di Badung mencapai 746 kasus. Pada Mei mengalami penurunan menjadi 613 kasus, Juni sebanyak 200 kasus, Juli 90 kasus, Agustus 60 kasus, September 21 kasus, Oktober 15 kasus, dan November hanya 7 kasus.
“Untuk Januari 99 kasus, Februari 234 kasus, dan Maret 484 kasus. Jadi dari data itu puncak kasus DBD di Badung itu terjadi pada April 2020 sebanyak 746 kasus,” jelas dr Gunarta. Dia menyebut total kasus DBD sebanyak 2.570 kasus.
Adapun kasus kematian akibat DBD sejauh ini tercatat 2 orang. Pertama terjadi pada 15 Februari 2020 di Banjar Sila Dharma, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi. Sedangkan warga yang meninggal kedua pada April 2020 dari Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara.
Kendati secara grafik kasus DBD mengalami penurunan, dr Gunarta mengantisipasi lonjakan kasus di awal tahun atau Januari 2021 mendatang. “Jadi kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kesehatan, di tengah musim hujan ini dan adanya Covid-19,” tuturnya. *asa
Kadiskes Badung dr Nyoman Gunarta mengakui adanya tren penurunan angka kasus DBD di Kabupaten Badung. Walau begitu pihaknya tetap meminta masyarakat untuk tetap waspada akan bahaya DBD yang terjadi.
Sesuai data dari Diskes Badung, hingga Rabu (9/12), baru ada satu kasus DBD yang tercatat. Bahkan jika dilihat dari grafik, kasus DBD terus turun sejak April 2020. Pada April 2020 kasus DBD di Badung mencapai 746 kasus. Pada Mei mengalami penurunan menjadi 613 kasus, Juni sebanyak 200 kasus, Juli 90 kasus, Agustus 60 kasus, September 21 kasus, Oktober 15 kasus, dan November hanya 7 kasus.
“Untuk Januari 99 kasus, Februari 234 kasus, dan Maret 484 kasus. Jadi dari data itu puncak kasus DBD di Badung itu terjadi pada April 2020 sebanyak 746 kasus,” jelas dr Gunarta. Dia menyebut total kasus DBD sebanyak 2.570 kasus.
Adapun kasus kematian akibat DBD sejauh ini tercatat 2 orang. Pertama terjadi pada 15 Februari 2020 di Banjar Sila Dharma, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi. Sedangkan warga yang meninggal kedua pada April 2020 dari Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara.
Kendati secara grafik kasus DBD mengalami penurunan, dr Gunarta mengantisipasi lonjakan kasus di awal tahun atau Januari 2021 mendatang. “Jadi kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kesehatan, di tengah musim hujan ini dan adanya Covid-19,” tuturnya. *asa
Komentar