Turun, Partisipasi Masyarakat di Pilkada Denpasar 2020
DENPASAR, NusaBali
Partisipasi masyarakat dalam Pilkada Denpasar, 9 Desember 2020, menurun. Pemicunya adalah adanya ajakan di media sosial (medsos) ngoyong jumah (diam di rumah) yang belakangan gencar digaungkan pengguna medsos.
Partisipasi masyarakat di Pilkada Denpasar 2015 lalu mencapai 58 persen. Sementara pada Pilkada 2020 turun menjadi 54 persen. Dari sebanyak 444.929 pemilih yang terdaftar dalam DPT (daftar pemilih tetap) di Pilkada Denpasar 2020, berarti yang menggunakan hak pilih hanya 275.855 pemilih.
Anggota KPU Bali Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat Gede Jhon Darmawan, menyebutkan partisipasi di Pilkada Denpasar 2020 sekitar 56 persen, turun 2 persen dari Pilkada 2015 yang mencapai 58 persen. “Ini karena dipengaruhi media sosial. Di media sosial ada ajakan untuk diam di rumah, untuk menghindari kerumunan. Itu terjadi dua pekan menjelang coblosan,” kata Jhon Darmawan, di Denpasar, Kamis (10/12).
Ajakan diam di rumah ini memang bukan mengajak untuk golput atau tidak memilih ke TPS. Ajakan diam di rumah semata-mata karena mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak menimbulkan kerumunan. Sehingga fenomena ini masyarakat tak bisa disalahkan. “Persoalannya kan bukan ngajak golput. Ngajak diam di rumah karena anjuran pemerintah. Memang tidak bisa disalahkan,” ucap mantan Ketua KPU Kota Denpasar, ini.
Selain itu situasi pandemi Covid-19 di mana masyarakat juga takut hadir ke TPS menjadi salah satu alasan partisipasi rendah. “Imbauan berdiam diri di rumah ini gencar di group Facebook. Ya khawatir juga dengan virus Corona,” tegas Jhon Darmawan.
Untuk partisipasi masyarakat di 6 kabupaten dan kota kalau dibandingkan dengan Pilkada 2015 silam memang hanya di Pilkada Denpasar yang turun. Sementara di Pilkada Badung partisipasi masyarakat meningkat. Pada Pilkada Badung 2015 partisipasi mencapai 68 persen. Sementara pada Pilkada Badung 2020 mencapai 85,2 persen. Di Pilkada Tabanan mencapai 81,05 persen, naik dari Pilkada Tabanan 2015 yang mencapai 77,32 persen. Di Pilkada Jembrana 2020 partisipasi mencapai 78 persen, naik dari Pilkada Jembrana 2015 yang mencapai 62,5 persen. Di Pilkada Bangli 2020 mencapai 83,33 persen, naik dari Pilkada Bangli 2015 yang mencapai 73,93 persen. Sementara Pilkada Karangasem 2020 partisipasi masyarakat di angka 71 persen, naik dibanding Pilkada Karangasem 2015 yang mencapai 66 persen. *nat
Anggota KPU Bali Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat Gede Jhon Darmawan, menyebutkan partisipasi di Pilkada Denpasar 2020 sekitar 56 persen, turun 2 persen dari Pilkada 2015 yang mencapai 58 persen. “Ini karena dipengaruhi media sosial. Di media sosial ada ajakan untuk diam di rumah, untuk menghindari kerumunan. Itu terjadi dua pekan menjelang coblosan,” kata Jhon Darmawan, di Denpasar, Kamis (10/12).
Ajakan diam di rumah ini memang bukan mengajak untuk golput atau tidak memilih ke TPS. Ajakan diam di rumah semata-mata karena mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak menimbulkan kerumunan. Sehingga fenomena ini masyarakat tak bisa disalahkan. “Persoalannya kan bukan ngajak golput. Ngajak diam di rumah karena anjuran pemerintah. Memang tidak bisa disalahkan,” ucap mantan Ketua KPU Kota Denpasar, ini.
Selain itu situasi pandemi Covid-19 di mana masyarakat juga takut hadir ke TPS menjadi salah satu alasan partisipasi rendah. “Imbauan berdiam diri di rumah ini gencar di group Facebook. Ya khawatir juga dengan virus Corona,” tegas Jhon Darmawan.
Untuk partisipasi masyarakat di 6 kabupaten dan kota kalau dibandingkan dengan Pilkada 2015 silam memang hanya di Pilkada Denpasar yang turun. Sementara di Pilkada Badung partisipasi masyarakat meningkat. Pada Pilkada Badung 2015 partisipasi mencapai 68 persen. Sementara pada Pilkada Badung 2020 mencapai 85,2 persen. Di Pilkada Tabanan mencapai 81,05 persen, naik dari Pilkada Tabanan 2015 yang mencapai 77,32 persen. Di Pilkada Jembrana 2020 partisipasi mencapai 78 persen, naik dari Pilkada Jembrana 2015 yang mencapai 62,5 persen. Di Pilkada Bangli 2020 mencapai 83,33 persen, naik dari Pilkada Bangli 2015 yang mencapai 73,93 persen. Sementara Pilkada Karangasem 2020 partisipasi masyarakat di angka 71 persen, naik dibanding Pilkada Karangasem 2015 yang mencapai 66 persen. *nat
1
Komentar