Gianyar Impor Pecatur dari Jatim
Menjelang Porprov 2017, Pengkab Percasi Gianyar dikabarkan sudah mengimpor talenta luar Bali. Tak tanggung-tangung, tercatat empat atlet dan seorang pelatih dari Jawa Timur didatangkan untuk kejayaan pada event dua tahunan tersebut.
DENPASAR, NusaBali
"Kami sudah merancangnya sejak dua tahun lalu. Karena memang fokus ingin jadi juara, apalagi Gianyar menjadi tuan rumah,” kata Ketum Pengkab Percasi Gianyar AA Gede Agung Gunawan.
Administrasi lima rekrutan tersebut pun sudah disiapkan. “ Mereka juga sudah komitmen, jika nanti juara, tentunya siap kapanpun diperlukan untuk membela Bali," tambah AA Gede Agung Gunawan.
Menanggapi soal pembinaan pecatur di Gianyar sendiri, sehingga harus mendatangkan pecatur luar, menurut dia, pecatur lokal Gianyar tetap diakui bagus. "Kami tetap akan rangkul untuk Porprov nanti," janji AA Gde Agung Gunawan
Sementara itu KONI Bali menyanyangkan impor atlet ala Percasi Gianyar. Memang, jika dilihat dari administrasi, hal itu wajar saja karena batas pengurusan administrasi itu minimal setahun dari penyelenggaraan Porprov. Namun, dari segi pembinaan, dirasa akan mematikan hasil didikan daerah itu sendiri. "Janganlah gembar-gembor soal pembinaan dulu, kalau masalah seperti ini masih ada. Saya bukannya bagaimana, ini tiba-tiba datang dan beramai-ramai pula," ujar Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi, Sabtu (5/11).
Menurut mantan Ketum KONI Badung itu, soal mendatangkan pecatur dan pelatih Jatim ini, diakui mendapat surat tembusan dari Pengkab Percasi Gianyar sendiri. Selain itu, surat tersebut juga disampaikan ke pengkab/pengkot Percasi se-Bali. Bagi Suwandi, ia mengkhawatirkan jika masalah saat di PON lalu kembali terulang. Bahkan, pihaknya sudah mewanti-wanti untuk para pengkab/pengkot catur se-Bali dalam sebuah kejuaraan belum lama ini, supaya mendatangkan atlet dari luar itu tidak terjadi di Porprov Bali 2017.
"Ini masalah komitmen mereka nanti. Kalau mereka juara, apakah mau membela Bali di kancah nasional. Apalagi, Porprov Bali kan acuannya ke PON. Coba lihat kejadian PON lalu, pecatur yang di luar Bali itu kan sempat dipermasalahkan. Ini yang kami khawatirkan. Ini baru satu pengkab, bagaimana jika kabupaten yang lainnya seperti ini juga," sesal Suwandi.
Kata dia, langkah mendatangkan atlet luar itu dirasa akan membuyarkan mimpi atlet-atlet asli daerah yang memang berharap bisa membela daerahnya, terlebih dalam ajang Porprov Bali. "Kalah dengan atlet hasil binaan sendiri itu pandangannya lebih bagus di mata masyarakat ketimbang juara yang bukan produk lokal. Biarlah nanti masyarakat yang menilai," tandas Suwandi. *dek
Administrasi lima rekrutan tersebut pun sudah disiapkan. “ Mereka juga sudah komitmen, jika nanti juara, tentunya siap kapanpun diperlukan untuk membela Bali," tambah AA Gede Agung Gunawan.
Menanggapi soal pembinaan pecatur di Gianyar sendiri, sehingga harus mendatangkan pecatur luar, menurut dia, pecatur lokal Gianyar tetap diakui bagus. "Kami tetap akan rangkul untuk Porprov nanti," janji AA Gde Agung Gunawan
Sementara itu KONI Bali menyanyangkan impor atlet ala Percasi Gianyar. Memang, jika dilihat dari administrasi, hal itu wajar saja karena batas pengurusan administrasi itu minimal setahun dari penyelenggaraan Porprov. Namun, dari segi pembinaan, dirasa akan mematikan hasil didikan daerah itu sendiri. "Janganlah gembar-gembor soal pembinaan dulu, kalau masalah seperti ini masih ada. Saya bukannya bagaimana, ini tiba-tiba datang dan beramai-ramai pula," ujar Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi, Sabtu (5/11).
Menurut mantan Ketum KONI Badung itu, soal mendatangkan pecatur dan pelatih Jatim ini, diakui mendapat surat tembusan dari Pengkab Percasi Gianyar sendiri. Selain itu, surat tersebut juga disampaikan ke pengkab/pengkot Percasi se-Bali. Bagi Suwandi, ia mengkhawatirkan jika masalah saat di PON lalu kembali terulang. Bahkan, pihaknya sudah mewanti-wanti untuk para pengkab/pengkot catur se-Bali dalam sebuah kejuaraan belum lama ini, supaya mendatangkan atlet dari luar itu tidak terjadi di Porprov Bali 2017.
"Ini masalah komitmen mereka nanti. Kalau mereka juara, apakah mau membela Bali di kancah nasional. Apalagi, Porprov Bali kan acuannya ke PON. Coba lihat kejadian PON lalu, pecatur yang di luar Bali itu kan sempat dipermasalahkan. Ini yang kami khawatirkan. Ini baru satu pengkab, bagaimana jika kabupaten yang lainnya seperti ini juga," sesal Suwandi.
Kata dia, langkah mendatangkan atlet luar itu dirasa akan membuyarkan mimpi atlet-atlet asli daerah yang memang berharap bisa membela daerahnya, terlebih dalam ajang Porprov Bali. "Kalah dengan atlet hasil binaan sendiri itu pandangannya lebih bagus di mata masyarakat ketimbang juara yang bukan produk lokal. Biarlah nanti masyarakat yang menilai," tandas Suwandi. *dek
1
Komentar