Tim BPPT Kaji TOSS Center Kusamba
SEMARAPURA, NusaBali
Tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Pusat mengunjungi Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center, Banjar Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Jumat (11/12).
Kedatangan tim untuk mengkaji tingkat efektivitas, kendala operasi, lanjut bantuan apa yang akan diberikan sesuai hasil kajian.
Tim diterima Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. Rombongan dengan empat orang ini juga mengamati proses pengolahan sampah bermetode TOSS itu. Mereka yakni I Wayan Pasek Susenapati, Sarjono, Oktaufik, dan Agus Krisnowo. Bupati Suwirta didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung AA Kirana dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Klungkung Anak Agung Gede Lesmana.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Suwirta menjelaskan setiap aktivitas di TOSS Center. Mulai dari pemilahan sampah anorganik-organik, pembuatan pupuk organik, pembuatan pelet, hingga pemanfaatan pelet sebagai bahan bakar mesin pembangkit listrik. "Dalam menangani permasalahan sampah saat ini, diperlukan dana yang sangat besar," ujar Bupati Suwirta.
Jelas Bupati, TOSS ini bisa terus beroperasi karena Pemkab Klungkung sangat konsisten dalam menjalankan program. Operasi TOSS didukung masyarakat. Awalnya, jelas tokoh koperas di KLungkung ini, sangat sulit untuk mengajak masyarakat dalam memilah sampah dari rumah tangga. "Namun dengan berbagai upaya dan pendekatan langsung, akhirnya masyarakat mulai mengikuti peraturan pemerintah untuk memilah sampahnya dari rumah," katanya.
Meskipun TOSS Center sudah berjalan, namun masih menghadapi sejumlah persoalan. Seperti dalam pengadaan mesin berkapasitas lebih besar. Untuk itu Bupati Suwirta sangat berharap BPPT supaya bisa memberikan solusi supaya TOSS Center bisa semakin berkembang.
I Wayan Pasek Susenapati mengapresiasi karena program TOSS menjadi satu satunya program pengolahan sampah di Indonesia yang masih berjalan. Menurutnya konsep TOSS sudah bagus dan selanjutnya Tim BPPT akan mempelajari dan selanjutnya akan diputuskan apa yang akan dilakukan untuk membantu pengembangan TOSS Center, Klungkung.
"Kehadiran kami disini terkait kegiatan studi dan perencanaan program ekosistem listrik kerakyatan di Indonesia. Kami ingin mempelajari dan mengamati teknologi pengolahan sampah TOSS yang sudah berjalan ini," katanya.
Dia menilai secara konsep TOSS ini sudah bagus. Pihaknya ingin mempelajari untuk selanjutnya memutuskan bersama tim, apa yang bisa dilakukan untuk membantu pengembangan TOSS kedepan sesuai harapan bupati. "Kami dari BPPT sangat konsen dengan apa yang dilakukan masyarakat maupun pemimpin daerah yang mencari teknologi untuk membangun daerahnya sendiri," ujarnya. *wan
Tim diterima Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. Rombongan dengan empat orang ini juga mengamati proses pengolahan sampah bermetode TOSS itu. Mereka yakni I Wayan Pasek Susenapati, Sarjono, Oktaufik, dan Agus Krisnowo. Bupati Suwirta didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung AA Kirana dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Klungkung Anak Agung Gede Lesmana.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Suwirta menjelaskan setiap aktivitas di TOSS Center. Mulai dari pemilahan sampah anorganik-organik, pembuatan pupuk organik, pembuatan pelet, hingga pemanfaatan pelet sebagai bahan bakar mesin pembangkit listrik. "Dalam menangani permasalahan sampah saat ini, diperlukan dana yang sangat besar," ujar Bupati Suwirta.
Jelas Bupati, TOSS ini bisa terus beroperasi karena Pemkab Klungkung sangat konsisten dalam menjalankan program. Operasi TOSS didukung masyarakat. Awalnya, jelas tokoh koperas di KLungkung ini, sangat sulit untuk mengajak masyarakat dalam memilah sampah dari rumah tangga. "Namun dengan berbagai upaya dan pendekatan langsung, akhirnya masyarakat mulai mengikuti peraturan pemerintah untuk memilah sampahnya dari rumah," katanya.
Meskipun TOSS Center sudah berjalan, namun masih menghadapi sejumlah persoalan. Seperti dalam pengadaan mesin berkapasitas lebih besar. Untuk itu Bupati Suwirta sangat berharap BPPT supaya bisa memberikan solusi supaya TOSS Center bisa semakin berkembang.
I Wayan Pasek Susenapati mengapresiasi karena program TOSS menjadi satu satunya program pengolahan sampah di Indonesia yang masih berjalan. Menurutnya konsep TOSS sudah bagus dan selanjutnya Tim BPPT akan mempelajari dan selanjutnya akan diputuskan apa yang akan dilakukan untuk membantu pengembangan TOSS Center, Klungkung.
"Kehadiran kami disini terkait kegiatan studi dan perencanaan program ekosistem listrik kerakyatan di Indonesia. Kami ingin mempelajari dan mengamati teknologi pengolahan sampah TOSS yang sudah berjalan ini," katanya.
Dia menilai secara konsep TOSS ini sudah bagus. Pihaknya ingin mempelajari untuk selanjutnya memutuskan bersama tim, apa yang bisa dilakukan untuk membantu pengembangan TOSS kedepan sesuai harapan bupati. "Kami dari BPPT sangat konsen dengan apa yang dilakukan masyarakat maupun pemimpin daerah yang mencari teknologi untuk membangun daerahnya sendiri," ujarnya. *wan
1
Komentar