Pemkab Bali Gelar Upacara Nangluk Merana
BANGLI, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Bangli akan melaksanakan upacara nangluk merana pada Tilem Kaenem, Soma Wage Prangbakat, Senin (14/12).
Nangluk merana diselenggarakan di catus pata Kota Bangli. Tujuannya memohon karahayuan jagat dan dijauhkan dari hama maupun virus.
Kabag Kesra Setda Bangli, Jro Penyarikan Widata, mengatakan upacara nangluk merana merupakan upacara Bhuta Yadnya yang rutin dilaksanakan setiap tahun bertepatan dengan Tilem Sasih Kaenam. Upacara ini untuk harmonisasi alam buana agung dan buana alit secara niskala dan menetralisir kekuatan negatif. Sehingga umat manusia dapat hidup harmonis dengan sesamanya, alam beserta isinya dalam keadaan rahayu. “Semoga kita hidup berbahagia, jauh dari serangan hama dan virus,” jelas Jro Penyarikan Widata, Jumat (11/12).
Upacara nangluk merana akan dipuput Ida Pedanda Gde Putra Sidemen Temuku dari Gerya Jaksa, Banjar Pande, Kelurahan Cempaga Bangli. Upacara diawali di Pura Kehen, Pura Dalem Gde Selaungan, Pura Dalem Pagringsingan, Pura Dalem Purwa, dan Pura Dalem Panunggekan. Sementara itu, di tengah pandemi Covid-19, maka pelaksanaan upacara diikuti secara terbatas. “Tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19,” ungkap Jro Penyarikan Widata. *esa
Kabag Kesra Setda Bangli, Jro Penyarikan Widata, mengatakan upacara nangluk merana merupakan upacara Bhuta Yadnya yang rutin dilaksanakan setiap tahun bertepatan dengan Tilem Sasih Kaenam. Upacara ini untuk harmonisasi alam buana agung dan buana alit secara niskala dan menetralisir kekuatan negatif. Sehingga umat manusia dapat hidup harmonis dengan sesamanya, alam beserta isinya dalam keadaan rahayu. “Semoga kita hidup berbahagia, jauh dari serangan hama dan virus,” jelas Jro Penyarikan Widata, Jumat (11/12).
Upacara nangluk merana akan dipuput Ida Pedanda Gde Putra Sidemen Temuku dari Gerya Jaksa, Banjar Pande, Kelurahan Cempaga Bangli. Upacara diawali di Pura Kehen, Pura Dalem Gde Selaungan, Pura Dalem Pagringsingan, Pura Dalem Purwa, dan Pura Dalem Panunggekan. Sementara itu, di tengah pandemi Covid-19, maka pelaksanaan upacara diikuti secara terbatas. “Tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19,” ungkap Jro Penyarikan Widata. *esa
1
Komentar