Dua Hari Diguyur Hujan, Sampah Pantai Membeludak
MANGUPURA, NusaBali
Pascadiguyur hujan selama dua hari berturut-turut, kawasan pantai Barat Badung diterjang sampah kiriman.
Sampah yang didominasi ranting pohon tersebut bertebaran dari Pantai Parerenan, Kuta Utara hingga Pantai Jimbaran, Kuta Selatan. Saat ini, petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung masih melakukan pembersihan secara bertahap.
Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Badung I Made Gede Dwipayana, menerangkan sampah kiriman tersebut sudah mulai berdatangan sejak terjadi hujan deras pada Jumat (11/12) lalu. Sejak saat itu, pihaknya sudah mulai turun melakukan pembersihan sepanjang pantai yang ada di sebelah Barat. Pembersihan itu dilakukan oleh petugas yang sudah standby di setiap titik atau lokasi pantai. “Memang dua hari belakangan ini, sampah sudah mulai datang. Semua pantai yang ada di bentangan sebelah Barat diserbu sampah kiriman. Jadi, merata semua dari kawasan Utara (Pantai Parerenan) hingga Selatan (Pantai Jimbaran),” kata Dwipayana, Minggu (13/12) sore.
Menurut Dwipayana, sampah yang berdatangan pascahujan deras itu didominasi sampah ranting pohon sekitar 70 persen. Sementara 30 persennya sampah plastik. Untuk membersihkan sampah tersebut, Dinas LHK mengerahkan alat berat. Sampah-sampah tersebut dikumpulkan di titik tertentu, kemudian baru diangkut ke TPA Sarbagita (TPA Suwung), Denpasar Selatan.
“Sementara kami kumpulkan sampah dengan memanfaatkan stop over (STO) yang ada dulu. Baru setelah semuanya dibersihkan, sampah diangkut ke TPA Suwung (Denpasar Selatan),” ucap Dwipayana.
Meski diserbu sampah kiriman, Dwipayana menyatakan kondisi pantai tetap bersih, lantaran petugas selalu melakukan pembersihan setiap saat. Mengenai volume sampah, Dwipayana mengaku belum bisa memperkirakan lantaran sampai saat ini sampah masih terus berdatangan dan terus dibersihkan. “Saat kondisi hujan ini, seluruh pantai itu diserbu sampah kiriman. Di Barat ada sampah ranting dan plastik, kemudian di pantai Timur ada sampah rumput laut. Jadi, sampai saat ini sebaran sampah itu nyaris merata di seluruh pantai,” jelas Dwipayana.
Proses pembersihan sampah ini, menurut Dwipayana, masih berlanjut pada Senin (14/12) pagi. Untuk membersihkan sampah kiriman, Dinas LHK mengerahkan petugas yang bersiaga di setiap pantai. Petugas di lapangan inilah yang melakukan pembersihan awal. Apabila sampah kiriman cukup banyak, akan diback-up oleh petugas yang ada di kawasan pantai yang minim sampah. “Kalau sampahnya terlalu banyak, dikerahkan alat berat. Nanti akan mengerahkan alat berat dari titik yang terdekat. Karena tidak di setiap pantai ada alat berat untuk evakuasi sampah. Nanti akan diatur, tergantung kebutuhan,” kata Dwipayana. *dar
Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Badung I Made Gede Dwipayana, menerangkan sampah kiriman tersebut sudah mulai berdatangan sejak terjadi hujan deras pada Jumat (11/12) lalu. Sejak saat itu, pihaknya sudah mulai turun melakukan pembersihan sepanjang pantai yang ada di sebelah Barat. Pembersihan itu dilakukan oleh petugas yang sudah standby di setiap titik atau lokasi pantai. “Memang dua hari belakangan ini, sampah sudah mulai datang. Semua pantai yang ada di bentangan sebelah Barat diserbu sampah kiriman. Jadi, merata semua dari kawasan Utara (Pantai Parerenan) hingga Selatan (Pantai Jimbaran),” kata Dwipayana, Minggu (13/12) sore.
Menurut Dwipayana, sampah yang berdatangan pascahujan deras itu didominasi sampah ranting pohon sekitar 70 persen. Sementara 30 persennya sampah plastik. Untuk membersihkan sampah tersebut, Dinas LHK mengerahkan alat berat. Sampah-sampah tersebut dikumpulkan di titik tertentu, kemudian baru diangkut ke TPA Sarbagita (TPA Suwung), Denpasar Selatan.
“Sementara kami kumpulkan sampah dengan memanfaatkan stop over (STO) yang ada dulu. Baru setelah semuanya dibersihkan, sampah diangkut ke TPA Suwung (Denpasar Selatan),” ucap Dwipayana.
Meski diserbu sampah kiriman, Dwipayana menyatakan kondisi pantai tetap bersih, lantaran petugas selalu melakukan pembersihan setiap saat. Mengenai volume sampah, Dwipayana mengaku belum bisa memperkirakan lantaran sampai saat ini sampah masih terus berdatangan dan terus dibersihkan. “Saat kondisi hujan ini, seluruh pantai itu diserbu sampah kiriman. Di Barat ada sampah ranting dan plastik, kemudian di pantai Timur ada sampah rumput laut. Jadi, sampai saat ini sebaran sampah itu nyaris merata di seluruh pantai,” jelas Dwipayana.
Proses pembersihan sampah ini, menurut Dwipayana, masih berlanjut pada Senin (14/12) pagi. Untuk membersihkan sampah kiriman, Dinas LHK mengerahkan petugas yang bersiaga di setiap pantai. Petugas di lapangan inilah yang melakukan pembersihan awal. Apabila sampah kiriman cukup banyak, akan diback-up oleh petugas yang ada di kawasan pantai yang minim sampah. “Kalau sampahnya terlalu banyak, dikerahkan alat berat. Nanti akan mengerahkan alat berat dari titik yang terdekat. Karena tidak di setiap pantai ada alat berat untuk evakuasi sampah. Nanti akan diatur, tergantung kebutuhan,” kata Dwipayana. *dar
Komentar