Karangasem Kekurangan Sulinggih
AMLAPURA, NusaBali
Ketua PHDI Karangasem, Dr Ni Nengah Rustini MAg, mengungkapkan Karangasem masih kekurangan sulinggih.
Saat ini ada 299 sulinggih, tidak sebanding untuk melayani 557.296 penduduk. Hal itu diungkapkan di Amlapura, Minggu (13/12). Idealnya, ada tambahan 300 sulinggih lagi. Perbandingannya satu sulinggih rata-rata melayani melayani 930 umat.
Dr Rustini berharap setiap bulan ada sepasang sulinggih sehingga setahun minimal bertambah 24 sulinggih. Sebelumnya ada 304 sulinggih, namun telah lebar (meninggal) sebanyak 5 sulinggih. Kini di Karangasem tercatat ada 299 sulinggih. “Saat musim upacara ngaben, piodalan, karya mamungkah, sulinggih muput dari pagi hingga tengah malam. Itu artinya masih kekurangan sulinggih di Karangasem,” ungkap Dr Rustini. Dikatakan, Pemkab Karangasem telah memberikan perhatian terhadap semua sulinggih berupa dana punia buku rekening dan ATM Bank BPD Bali Cabang Karangasem dan bantuan asuransi kesehatan BPJS Kesehatan. “Makanya kami terus melakukan pembinaan buat umat, pentingnya umat sedharma meningkatkan kasucian diri menjadi sulinggih. Semakin banyak sulinggih semakin banyak umat sedharma dapat pelayanan optimal,” kata Dr Rustini.
Pada Wraspati Kliwon Menail, Kamis (10/12) digelar diksa pariksa di Taman Budaya Candra Buana, Jalan Patih Jelantik Amlapura yakni Ida Bagus Karang dan I Gusti Ayu Astiti dari Geria Sindhu, Banjar Punia, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen, Karangasem. Dihadiri calon nabe Ida Pedanda Gede Wayan Pasuruan dari Geria Kawan, Banjar Brahmana, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, calon nabe watra Ida Pedanda Istri Agung dan calon nabe saksi Ida pedanda Gede Peling dari Geria Carik, Banjar/Desa Sidemen, Kecamatan Sidemen. Dari Kantor Kementerian Agama Karangasem dihadiri Kasi Urusan Agama Dr Ida Made Pidada Manuaba, Sekretaris PHDI I Gusti Ngurah Ananjaya, Camat Sidemen AA Made Agung Surya Jaya, Perbekel Desa Sinduwati I Nengah Rumana, dan undangan lainnya. *k16
Komentar