Forkopimda -BNPT Komitmen Cegah Tangkal Paham Radikal di Bali
DENPASAR, NusaBali
Silaturahmi Kebangsaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bali dalam rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme digelar di Gedung Gajah, Jaya Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali, di Jalan Surapati Nomor 1 Denpasar, Senin (14/12) pagi.
Forkopimda-BNPT RI komitmen untuk menangkal paham radikalisme masuk Bali. Dalam pertemuan dengan protokol kesehatan yang ketat itu hadir Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Wakapolda Bali Brigjen Pol I Wayan Sunartha, Kepala BIN Daerah Bali Brigjen Pol Bambang Yogaswara dan jajaran BNPT dan perwakilan Forkopimda Bali. Sementara Gubernur Bali sebagai tuan rumah diwakili Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra.
Sekda Dewa Made Indra mewakili Gubernur Bali, Wayan Koster selaku tuan rumah mengapresiasi kegiatan silaturahmi dalam rangka pencegahan terorisme khususnya di Bali. Karena Bali sebagai salah satu wilayah yang harus dijaga keamanannya dari ancaman terorisme dan radikalisme. “Kami berterima kasih kepada BNPT yang mengadakan silaturahmi kebangsaan sehingga kami bisa bertukar informasi terutama sekali tentang potensi paham-paham radikal yang bisa menghadirkan terorisme di daerah Bali,” ujar Sekda Dewa Indra di sela-sela acara kemarin.
Mantan Kepala BPBD Bali ini mengatakan langkah pertukaran informasi antara BNPT dan Forkopimda Bali sangat baik dalam rangka menyusun strategi bersama yang bisa dilakukan ke depan dalam rangka menangkal dan mencegah tindakan terorisme di Bali. "Saling bertukar informasi antara Forkopimda dengan BNPT ini jadi komitmen untuk sama-sama cegah tangkal paham radikalisme di Bali," ujar birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng ini.
Sementara Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Mayjen TNI Untung Budiharto yang mewakili Kepala BNPT RI mengatakan pertemuan antara BNPT dengan Forkopimda Bali bertujuan untuk menyamakan visi dan misi dalam pemberantasan terorisme, terutama di provinsi Bali. "Kita mencoba untuk meramu kebersamaan melalui silaturahmi ini dengan Forkopimda. Baik itu dari pemerintah daerah, polisi, TNI, Kejaksaan dan stakeholder lainnya. Untuk sama sama membuat suatu visi yang sama dalam pencegahan terorisme,” ujar Untung Budiharto.
Untung berharap melalui komunikasi ini akan memperlancar upaya-upaya penanggulangan terorisme dan radikalisme yang semakin jelas ancamannya terhadap negara. "Upaya pencegahan kita ini mulai dari pencegahan dini, pencegahan awal sampai mencegah terbentuknya kegiatan terorisme di Bali," tegas Untung Budiharto. *nat
Sekda Dewa Made Indra mewakili Gubernur Bali, Wayan Koster selaku tuan rumah mengapresiasi kegiatan silaturahmi dalam rangka pencegahan terorisme khususnya di Bali. Karena Bali sebagai salah satu wilayah yang harus dijaga keamanannya dari ancaman terorisme dan radikalisme. “Kami berterima kasih kepada BNPT yang mengadakan silaturahmi kebangsaan sehingga kami bisa bertukar informasi terutama sekali tentang potensi paham-paham radikal yang bisa menghadirkan terorisme di daerah Bali,” ujar Sekda Dewa Indra di sela-sela acara kemarin.
Mantan Kepala BPBD Bali ini mengatakan langkah pertukaran informasi antara BNPT dan Forkopimda Bali sangat baik dalam rangka menyusun strategi bersama yang bisa dilakukan ke depan dalam rangka menangkal dan mencegah tindakan terorisme di Bali. "Saling bertukar informasi antara Forkopimda dengan BNPT ini jadi komitmen untuk sama-sama cegah tangkal paham radikalisme di Bali," ujar birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng ini.
Sementara Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Mayjen TNI Untung Budiharto yang mewakili Kepala BNPT RI mengatakan pertemuan antara BNPT dengan Forkopimda Bali bertujuan untuk menyamakan visi dan misi dalam pemberantasan terorisme, terutama di provinsi Bali. "Kita mencoba untuk meramu kebersamaan melalui silaturahmi ini dengan Forkopimda. Baik itu dari pemerintah daerah, polisi, TNI, Kejaksaan dan stakeholder lainnya. Untuk sama sama membuat suatu visi yang sama dalam pencegahan terorisme,” ujar Untung Budiharto.
Untung berharap melalui komunikasi ini akan memperlancar upaya-upaya penanggulangan terorisme dan radikalisme yang semakin jelas ancamannya terhadap negara. "Upaya pencegahan kita ini mulai dari pencegahan dini, pencegahan awal sampai mencegah terbentuknya kegiatan terorisme di Bali," tegas Untung Budiharto. *nat
1
Komentar