Tanpa Penantang, Cok Ace Akan Kembali Pimpin PHRI
DENPASAR, NusaBali
Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace hampir pasti akan kembali memimpin Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali 2020-2025.
Pasalnya, Cok Ace tanpa penantang dalam Musda XIV BPD PHRI Bali yang akan digelar di The Royal Pita Maha, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, 18 Desember 2020 nanti.
Hingga tahap pendaftaran calon Ketua BPD PHRI Bali ditutup, Sabtu (12/12) lalu, hanya Cok Ace yang mendaftar. Tidak ada nama lain yang mengajukan diri sebagai penantang. Hal ini diakui oleh Ketua Organizing Committee (OC) Musda XIV PHRI Bali, Ida Bagus Gede Sidharta Putra, Selasa (15/12).
“Sampai dengan penutupan, tidak nama kandidat lain yang mendaftar,” ujar Gusde Sidharta didampingi Sekretaris Panitia Musda XIV PHRI Bali, Perry Markus, dalam keterangan persnya di Sekretariat PHRI Bali, Gedung Bali Tourism Board (BTB), Niti Mandala Denpasar, Selasa kemarin.
Menurut Gusde Sidharta, fenomena calon tunggal dalam pemilihan Ketua BPD PHRI Bali ini sudah dilaporkan ke DPP PHRI. Disebutkan, karena tak ada penantang, maka Cok Ace hampir dipastikan akan kembali menjadi Ketua BPD PHRI Bali, jabatan yang sebelumnya sudah diduduki selama tiga kali periode.
Hal senada disampaikan Perry Markus. Menurut Perry, proses Musda PHRI Bali berlangsung sesuai AD/ART. Namun, ditanya apakah sudah praktis Cok Ace akan terpilih secara aklamasi, Perry menolak berkomentar.
“Ini belum Musda. Lihat saja nanti. Yang jelas, semua sesuai AD/AR,” tegas Perry. Baik Perry maupun Gusde Sidharta sepakat bahwa tantangan PHRI Bali ke depan semakin sulit. Apalagi, kondisi pariwisata Bali sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Sementara itu, informasi yang dihimpun NusaBali, Selasa kemarin, Cok Ace mendapatkan dukungan nyaris bulat para pemilik suara. Sebab, 9 dari 10 pemilik suara mengarahkan dukungannya ke Cok Ace. Itu sebabnya, hanya nama Cok Ace muncul sebagai pendaftar alias calon tunggal di Musda XIV PHRI Balki. Ada pun 10 suara itu adalah 9 suara dari Ketua PHRI Kabupaten/Kota se-Bali dan 1 suara dari Ketua BPD PHRI Bali---yang notabene Cok Ace sendiri.
Awalnya, ada nama Gusde Sidharta yang diunggulkan sebagai penantang Cok Ace. Namun, tokoh pariwisata asal Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan yang juga Ketua BPC PHRI Kota Denpasar ini batal maju berebut jabatan Ketua BPD PHRI Bali, dengan berbagai alasan. Gusde Sidharta justru memberikan dukungan kepada Cok Ace.
Hal yang sama juga diakui Dewan Penasihat BPD PHRI Bali, Panudiana Kuhn, yang mengatakan Cok Ace tanpa pesaing di Musda kali ini. "Sudah mengarah ke Cok Ace. Tak ada penantang. Ya, karena teman-teman melihat Cok Ace masih layak memimpin lagi," tandas Panudiana Kuhn saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Selasa sore.
Panudiana Kuhn menyebutkan, saat pariwisata Bali diterjang pandemi Covid-19 seperti sekarang, diperlukan sosok yang kuat dan punya jaringan untuk memfasilitasi anggota PHRI. "Pandemi Covid-19, pariwisata Bali paling kena dampak. Ya, untuk pimpin PHRI, diperlukan sosok fasilitator dan koneksi kawan-kawan. Sosok itu ada di Cok Ace," terang pengusaha akomodasi pariwisata dan eksporter yang juga politisi Golkar Bali ini.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin, Cok Ace mengatakan dalam AD/ART memang tidak ada pembatasan bagi anggota untuk memimpin BPD PHRI. "Artinya, maju mencalonkan diri dan memimpin PHRI itu tidak diatur masa periodenya. Sepanjang mendapatkan dukungan dan melalui mekanisme organisasi, maka dia dibolehkan maju. Tidak ada batasan satu periode atau sekian periode," tegas Cok Ace.
Tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud, Desa/Kecamatan Ubud, Gianyar ini sudah tiga periode menjadi Ketua BPD PHRI Bali: 2005-2010, 2010-2015, 2015-2020. Cok Ace dulunya naik menggantikan I Gede Wiratha dalam Musda PHRI Bali tahun 2005.
Cok Ace mengakui dirinya akan menjadi calon tunggal dalam Musda XIV BPD PHRI Bali, Jumat (18/12) nanti. "Sampai saat ini sih belum ada calon yang maju, karena teman-teman pemegang hak suara aspirasinya ke tiyang. Ya, kita tunggu Musda nanti, mohon doanya nggih," papar mantan Bupati Gianyar 2008-2013 ini. *k17,nat
Hingga tahap pendaftaran calon Ketua BPD PHRI Bali ditutup, Sabtu (12/12) lalu, hanya Cok Ace yang mendaftar. Tidak ada nama lain yang mengajukan diri sebagai penantang. Hal ini diakui oleh Ketua Organizing Committee (OC) Musda XIV PHRI Bali, Ida Bagus Gede Sidharta Putra, Selasa (15/12).
“Sampai dengan penutupan, tidak nama kandidat lain yang mendaftar,” ujar Gusde Sidharta didampingi Sekretaris Panitia Musda XIV PHRI Bali, Perry Markus, dalam keterangan persnya di Sekretariat PHRI Bali, Gedung Bali Tourism Board (BTB), Niti Mandala Denpasar, Selasa kemarin.
Menurut Gusde Sidharta, fenomena calon tunggal dalam pemilihan Ketua BPD PHRI Bali ini sudah dilaporkan ke DPP PHRI. Disebutkan, karena tak ada penantang, maka Cok Ace hampir dipastikan akan kembali menjadi Ketua BPD PHRI Bali, jabatan yang sebelumnya sudah diduduki selama tiga kali periode.
Hal senada disampaikan Perry Markus. Menurut Perry, proses Musda PHRI Bali berlangsung sesuai AD/ART. Namun, ditanya apakah sudah praktis Cok Ace akan terpilih secara aklamasi, Perry menolak berkomentar.
“Ini belum Musda. Lihat saja nanti. Yang jelas, semua sesuai AD/AR,” tegas Perry. Baik Perry maupun Gusde Sidharta sepakat bahwa tantangan PHRI Bali ke depan semakin sulit. Apalagi, kondisi pariwisata Bali sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Sementara itu, informasi yang dihimpun NusaBali, Selasa kemarin, Cok Ace mendapatkan dukungan nyaris bulat para pemilik suara. Sebab, 9 dari 10 pemilik suara mengarahkan dukungannya ke Cok Ace. Itu sebabnya, hanya nama Cok Ace muncul sebagai pendaftar alias calon tunggal di Musda XIV PHRI Balki. Ada pun 10 suara itu adalah 9 suara dari Ketua PHRI Kabupaten/Kota se-Bali dan 1 suara dari Ketua BPD PHRI Bali---yang notabene Cok Ace sendiri.
Awalnya, ada nama Gusde Sidharta yang diunggulkan sebagai penantang Cok Ace. Namun, tokoh pariwisata asal Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan yang juga Ketua BPC PHRI Kota Denpasar ini batal maju berebut jabatan Ketua BPD PHRI Bali, dengan berbagai alasan. Gusde Sidharta justru memberikan dukungan kepada Cok Ace.
Hal yang sama juga diakui Dewan Penasihat BPD PHRI Bali, Panudiana Kuhn, yang mengatakan Cok Ace tanpa pesaing di Musda kali ini. "Sudah mengarah ke Cok Ace. Tak ada penantang. Ya, karena teman-teman melihat Cok Ace masih layak memimpin lagi," tandas Panudiana Kuhn saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Selasa sore.
Panudiana Kuhn menyebutkan, saat pariwisata Bali diterjang pandemi Covid-19 seperti sekarang, diperlukan sosok yang kuat dan punya jaringan untuk memfasilitasi anggota PHRI. "Pandemi Covid-19, pariwisata Bali paling kena dampak. Ya, untuk pimpin PHRI, diperlukan sosok fasilitator dan koneksi kawan-kawan. Sosok itu ada di Cok Ace," terang pengusaha akomodasi pariwisata dan eksporter yang juga politisi Golkar Bali ini.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin, Cok Ace mengatakan dalam AD/ART memang tidak ada pembatasan bagi anggota untuk memimpin BPD PHRI. "Artinya, maju mencalonkan diri dan memimpin PHRI itu tidak diatur masa periodenya. Sepanjang mendapatkan dukungan dan melalui mekanisme organisasi, maka dia dibolehkan maju. Tidak ada batasan satu periode atau sekian periode," tegas Cok Ace.
Tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud, Desa/Kecamatan Ubud, Gianyar ini sudah tiga periode menjadi Ketua BPD PHRI Bali: 2005-2010, 2010-2015, 2015-2020. Cok Ace dulunya naik menggantikan I Gede Wiratha dalam Musda PHRI Bali tahun 2005.
Cok Ace mengakui dirinya akan menjadi calon tunggal dalam Musda XIV BPD PHRI Bali, Jumat (18/12) nanti. "Sampai saat ini sih belum ada calon yang maju, karena teman-teman pemegang hak suara aspirasinya ke tiyang. Ya, kita tunggu Musda nanti, mohon doanya nggih," papar mantan Bupati Gianyar 2008-2013 ini. *k17,nat
Komentar