Banjir Bandang, IPA Blusung Kembali Stop Produksi
Kemasukan Pasir Setebal Tiga Meter, Pendistribusian Air Mati Total
DENPASAR, NusaBali
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Blusung kembali stop produksi air baku akibat banjir bandang yang terjadi di Tukad Ayung, Rabu (16/12) dinihari.
Perumda Tirta Sewaka Dharma Kota Denpasar kesulitan mengolah air baku karena pipa intake kemasukan material berupa pasir yang tebalnya mencapai tiga meter. Hal itu membuat pendistribusian air ke tiga kecamatan di Denpasar dihentikan sementara.
Direktur Teknik Perumda Tirta Sewaka Dharma Kota Denpasar, I Putu Yasa, mengungkapkan IPA Blusung kembali mengalami permasalahan setelah terjadi banjir bandang di Tukad Ayung, Rabu dinihari kemarin. Hal itu menyebabkan Pipa Intake di IPA Blusung kemasukan pasir yang menyebabkan air tidak bisa masuk ke tempat pengolahan air baku.
Putu Yasa mengatakan, masuknya pasir tersebut membuat kesulitan petugas Perumda melakukan pembersihan, padahal sebelumnya setiap kali banjir bandang terjadi hanya lumpur yang masuk ke dalam pipa intake. “Kami stop produksi dari pukul 07.00 Wita sampai pukul 16.30 Wita. Sekarang sudah bisa tapi hanya tiga pompa yang bisa beroperasi dengan level rendah hanya sebesar 90 centimeter akalu normalnya bisa disalurkan di level 3,5 meter,” jelasnya.
Dikatakan Putu Yasa, selain karena pasir yang menumpuk juga karena QDC Pompa yang pecah. Dengan kejadian itu perumda melakukan penutupan terhadap outlet IPA Blusung, mematikan boster jalur barat dan selatan, sekaligus boster diatas reservoir. Dengan kondisi tersebut, Perumda Tirta Sewakadarma harus menghentikan distribusi ke tiga kecamatan yakni Denpasar Timur meliputi Kelurahan Penatih, Jalan Siulan, hingga Jalan Trenggana.
Denpasar Utara Meliputi Kawasan Kelurahan Tonja, Jalan Noja, Desa Peguyangan Kaja, wilayah Jalan Gatot Subroto I – VI, wilayah Jalan A Yani, wilayah Desa Ubung Kaja, wilayah Kelurahan Ubung, dan Desa Pemecutan Kaja.
Kecamatan Denpasar Barat yakni seputar wilayah Desa Padang Sambian Kaja, dan wilayah Kelurahan Padangsambian bagian utara. Menurut Putu Yasa, timnya saat ini masih berupaya untuk melakukan pengerukan pasir yang mengendap. Sampai saat ini baru tiga pompa yang sudah hidup. Dia mengatakan masih dalam proses agar kelima pompa yang ada bisa hidup kembali sehingga pengaliran air bisa kembali normal
Sebagai upaya pelayanan ke masyarakat yang terdampak, Perumda Tirta Sewakadarma menyiapkan mobil tangki. “Kami siapkan mobil tangki dan sudah berjalan dari tadi pagi. Kalau nanti mobil tangki yang kami miliki kurang nanti kami akan minta bantuan BPBD Kota Denpasar untuk membantu pendistribusian air,” tandasnya. *mis
1
Komentar