Bangli Tambah 8 Kasus Baru, 1 Meninggal Dunia
Korban terpapar virus corona karena kontak erat dengan keluarga perawat rumah sakit.
BANGLI, NusaBali
Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bangli. Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bangli melaporkan ada 8 kasus baru positif Covid-19 dan satu pasien meninggal dunia akibat terpapar virus corona. Covid-19 telah merenggut 37 korban di Kabupaten Bangli.
Humas GTPP Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengatakan pasien yang meninggal adalah wanita berusia 69 tahun asal Kelurahan Kawan, Bangli. Pasien ini terkonfirmasi positif covid-19 pada tanggal 10 Desember 2020. “Awal masuk rumah sakit dengan keluhan demam,” jelas Wayan Dirgayusa, Kamis (17/12). Korban terpapar virus corona karena kontak erat dengan keluarga perawat rumah sakit. “Klaster keluarga perawat rumah sakit. Pasien ini beberapa hari mendapatkan perawatan di rumah sakit,” jelas Wayan Dirgayusa.
Dijelaskan, pasien asal Kelurahan Kawan Bangli ini meninggal pada tanggal 13 Desember 2020 di RSU Bangli, namun baru terkonfirmasi pada tanggal 17 Desember. Jenazah almarhum telah dikremasi hari itu juga. “Sudah dilaksanakan upacara kremasi pada tanggal 13 Desember lalu,” ungkap mantan Camat Kintamani ini. Berikutnya ada tambahan kasus baru yakni seorang warga Desa Songan A Kintamani, warga Desa Abuan Kecamatan Susut, warga Kelurahan Kawan, warga Desa Susut, dan warga Desa Jehem Kecamatan Tembuku.
“Ada tiga orang positif di Kelurahan Kawan. Mereka yang terkonfirmasi positif setelah memeriksakan diri ke puskesmas maupun rumah sakit,” jelasnya. Warga yang terkonfirmasi positif ini ada yang dirawat di rumah sakit, karantina mandiri, dan isolasi di hotel. “Sampai saat ini Bangli mencatatkan 914 kasus. Masih dirawat sebanyak 22 orang, sembuh sebanyak 855 orang,” jelas Wayan Dirgayusa. *esa
Humas GTPP Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengatakan pasien yang meninggal adalah wanita berusia 69 tahun asal Kelurahan Kawan, Bangli. Pasien ini terkonfirmasi positif covid-19 pada tanggal 10 Desember 2020. “Awal masuk rumah sakit dengan keluhan demam,” jelas Wayan Dirgayusa, Kamis (17/12). Korban terpapar virus corona karena kontak erat dengan keluarga perawat rumah sakit. “Klaster keluarga perawat rumah sakit. Pasien ini beberapa hari mendapatkan perawatan di rumah sakit,” jelas Wayan Dirgayusa.
Dijelaskan, pasien asal Kelurahan Kawan Bangli ini meninggal pada tanggal 13 Desember 2020 di RSU Bangli, namun baru terkonfirmasi pada tanggal 17 Desember. Jenazah almarhum telah dikremasi hari itu juga. “Sudah dilaksanakan upacara kremasi pada tanggal 13 Desember lalu,” ungkap mantan Camat Kintamani ini. Berikutnya ada tambahan kasus baru yakni seorang warga Desa Songan A Kintamani, warga Desa Abuan Kecamatan Susut, warga Kelurahan Kawan, warga Desa Susut, dan warga Desa Jehem Kecamatan Tembuku.
“Ada tiga orang positif di Kelurahan Kawan. Mereka yang terkonfirmasi positif setelah memeriksakan diri ke puskesmas maupun rumah sakit,” jelasnya. Warga yang terkonfirmasi positif ini ada yang dirawat di rumah sakit, karantina mandiri, dan isolasi di hotel. “Sampai saat ini Bangli mencatatkan 914 kasus. Masih dirawat sebanyak 22 orang, sembuh sebanyak 855 orang,” jelas Wayan Dirgayusa. *esa
Komentar