Oknum Polisi Diduga Peras Cewek Panggilan
Tak Mau Bayar Kencan, IPhone Korban Juga Diembat
DENPASAR, NusaBali
Seorang anggota Polda Bali yang mengaku bernama Joey diduga melakukan pemerasan terhadap seorang Pekerja Seks Komersil (PSK) online berinisial MIS, 21.
Tidak hanya memeras dengan minta jatah bulanan, oknum polisi ini juga mengambil handphone milik wanita yang terpaksa banting setir sebagai PSK online karena diberhentikan dari pekerjaan sebelumnya.
Pemerasan itu berawal saat MIS dibooking melalui aplikasi MiChat pada Selasa (15/12) pukul 00.00 Wita. Saat bertemu di kos MIS di kawasan Denpasar Barat, oknum polisi ini lalu menunjukan identitas sebagai anggota polisi yang bertugas di Polda Bali. Lalu Joey menginterogasi MIS dengan nada bentak. "Dia tanya, siapa mucikari mu? Sejak kapan mulai open BO? dan kamu pemakai? Dia juga ngaku datang bareng tim yang sedang menunggu di bawah (lantai I kos). Pertanyaan itu dibarengi dengan merekam menggunakan HP," papar MIS.
MIS kemudian dimarahi dan mengancam akan menyebarkan video itu. MIS kemudian dimintai uang Rp 1,5 juta jika tidak ingin diangkut ke Polda Bali. Sebab, kelakukan Mis telah melanggar beberapa pasal. Yang mana, Pasal yang disebut sama sekali tidak dipahami. MIS berdalih sebagai wanita lemah dan awam hukum.
"Saya semakin ketakutan. Saya mengaku tidak memiliki uang sebanyak itu," kata MIS sembari menjelaskan, pada oknum polisi hanya memiliki uang sebanyak Rp 350 ribu. Yang mana Rp 20 ribu di sisip dalam casing HP yang dipegang. Sedangkan Rp 150 ribu berada dalam lemari.
Saya memohon agar jangan diambil semuanya lantaran belum sempat makan malam. Uang itu lalu dikantongi pria mengaku polisi itu. Ternyata aksi polisi koboi ini bukan hanya sampai disitu. Tiba-tiba oknum polisi ini juga minta dilayani nafsu bejatya. Joey segera menutup pintu, lalu mematikan lampu kamar. "Saat itu juga dia melepaskan pakaiannya. Saya pun tak bisa berbuat apa, berharap setelah melampiaskan nafsunya, masalah selesai," ungkap perempuan cantik asal NTT ini.
Ternyata setelah nafsu birahinya lampias, Joy menghidupkan lampu dan melakukan penggeledahan di laci TV. Dia mengambil HP IPhone dan dus termasuk charger. Joey kemudian meminta pasport HP. "HP itu diambil dan dibawa pergi, aku sempat minta tapi dicuekin. Sebelum pergi, ia sempat memarahi saya, bahasanya kenapa kamu kerja begini (jual diri online) tidak lapor diri ke kami," beber MIS.
Beberapa hari setelah kejadian tersebut, oknum polisi ini menelpon. Oknum polisi ini minta kepada MIS tebusan berupa uang Rp 1,5 juta untuk mengembalikan HP. Tak hanya itu, oknum polisi ini minta uang jatah Rp 500.000 tiap bulan. Terkait kejadian tersebut, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Syamsi yang dikonfirmasi meminta korban segera melapor ke pihak kepolisian. “Silahkan datang melapor dan pasti akan ditindaklanjuti. Polda Bali juga tidak main-main dengan anggota yang melakukan pelanggaran,” ujarnya. *pol
Pemerasan itu berawal saat MIS dibooking melalui aplikasi MiChat pada Selasa (15/12) pukul 00.00 Wita. Saat bertemu di kos MIS di kawasan Denpasar Barat, oknum polisi ini lalu menunjukan identitas sebagai anggota polisi yang bertugas di Polda Bali. Lalu Joey menginterogasi MIS dengan nada bentak. "Dia tanya, siapa mucikari mu? Sejak kapan mulai open BO? dan kamu pemakai? Dia juga ngaku datang bareng tim yang sedang menunggu di bawah (lantai I kos). Pertanyaan itu dibarengi dengan merekam menggunakan HP," papar MIS.
MIS kemudian dimarahi dan mengancam akan menyebarkan video itu. MIS kemudian dimintai uang Rp 1,5 juta jika tidak ingin diangkut ke Polda Bali. Sebab, kelakukan Mis telah melanggar beberapa pasal. Yang mana, Pasal yang disebut sama sekali tidak dipahami. MIS berdalih sebagai wanita lemah dan awam hukum.
"Saya semakin ketakutan. Saya mengaku tidak memiliki uang sebanyak itu," kata MIS sembari menjelaskan, pada oknum polisi hanya memiliki uang sebanyak Rp 350 ribu. Yang mana Rp 20 ribu di sisip dalam casing HP yang dipegang. Sedangkan Rp 150 ribu berada dalam lemari.
Saya memohon agar jangan diambil semuanya lantaran belum sempat makan malam. Uang itu lalu dikantongi pria mengaku polisi itu. Ternyata aksi polisi koboi ini bukan hanya sampai disitu. Tiba-tiba oknum polisi ini juga minta dilayani nafsu bejatya. Joey segera menutup pintu, lalu mematikan lampu kamar. "Saat itu juga dia melepaskan pakaiannya. Saya pun tak bisa berbuat apa, berharap setelah melampiaskan nafsunya, masalah selesai," ungkap perempuan cantik asal NTT ini.
Ternyata setelah nafsu birahinya lampias, Joy menghidupkan lampu dan melakukan penggeledahan di laci TV. Dia mengambil HP IPhone dan dus termasuk charger. Joey kemudian meminta pasport HP. "HP itu diambil dan dibawa pergi, aku sempat minta tapi dicuekin. Sebelum pergi, ia sempat memarahi saya, bahasanya kenapa kamu kerja begini (jual diri online) tidak lapor diri ke kami," beber MIS.
Beberapa hari setelah kejadian tersebut, oknum polisi ini menelpon. Oknum polisi ini minta kepada MIS tebusan berupa uang Rp 1,5 juta untuk mengembalikan HP. Tak hanya itu, oknum polisi ini minta uang jatah Rp 500.000 tiap bulan. Terkait kejadian tersebut, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Syamsi yang dikonfirmasi meminta korban segera melapor ke pihak kepolisian. “Silahkan datang melapor dan pasti akan ditindaklanjuti. Polda Bali juga tidak main-main dengan anggota yang melakukan pelanggaran,” ujarnya. *pol
1
Komentar