Di Tabanan, 3 Pasien Positif Covid-19 Meninggal
TABANAN, NusaBali
Satgas Penanganan Covid-19 Tabanan melaporkan 3 orang pasien positif Covid-19 meninggal pada Jumat (18/12).
Pasien yang dinyatakan meninggal ini disertai dengan penyakit penyerta. Selain kasus meninggal, di hari yang sama dilaporkan tambahan kasus baru 20 orang dibarengi kasus sembuh 10 orang.
Tiga orang pasien yang meninggal adalah perempuan 70 tahun asal Desa Jegu, Kecamatan Penebel. Pasien dilaporkan meninggal pada 17 Desember, dan memiliki riwayat penyakit gangguan ginjal atau Acquired Cystic Kidney Disease (ACKD).
Pasien kedua laki-laki 53 tahun asal Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, yang memiliki penyakit penyerta gangguan hati. Pasien sempat dirawat di RSUD Buleleng.
Lalu pasien berikutnya perempuan 66 tahun asal Desa Kukuh, Kecamatan Marga. Pasien meninggal pada 16 Desember dan memiliki riwayat penyakit CVA Infark (penyumbatan di otak).
Sementara sebaran 20 kasus baru ini ada di Kecamatan Tabanan 7 orang, Kecamatan Kerambitan 3 orang, Kecamatan Pupuan 2 orang, Kecamatan Marga 5 orang, Kecamatan Penebel 1 orang, dan Kecamatan Selemadeg 1 orang, dan Kecamatan Kediri 1 orang.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Publik Satgas Covid-19 Tabanan I Putu Dian Setiawan, menegaskan pasien yang dilaporkan meninggal terkonfirmasi positif Covid-19 memiliki riwayat penyakit penyerta. Mereka sudah ditangani sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. “Pasien sudah diupacarai dan ditangani sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19,” tegasnya.
Sementara tambahan 20 kasus tersebut masih didominasi oleh klaster keluarga. Pasien sudah mendapat penanganan sesuai dengan gejala yang dialami. “Yang tanpa gejala dirawat terintegrasi di hotel, dan yang gejala dirawat di rumah sakit,” ucap Dian Setiawan.
Dengan demikian total kumulatif pasien positif Covid-19 di Tabanan sebanyak 1.750 orang, dalam perawatan 144 orang, sembuh 1.548 orang, dan meninggal 58 orang.
Sementara itu, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menegaskan jelang libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021, seluruh masyarakat diminta tak boleh lengah akan penyebaran virus Corona. Tempat wisata harus perketat protokol kesehatan untuk menghindari adanya klaster dari tempat wisata. “Objek wisata diperketat pengawasannya. Segala yang berkaitan dengan prokes Covid-19 wajib dijalankan,” ujar Bupati Eka. *des
Tiga orang pasien yang meninggal adalah perempuan 70 tahun asal Desa Jegu, Kecamatan Penebel. Pasien dilaporkan meninggal pada 17 Desember, dan memiliki riwayat penyakit gangguan ginjal atau Acquired Cystic Kidney Disease (ACKD).
Pasien kedua laki-laki 53 tahun asal Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, yang memiliki penyakit penyerta gangguan hati. Pasien sempat dirawat di RSUD Buleleng.
Lalu pasien berikutnya perempuan 66 tahun asal Desa Kukuh, Kecamatan Marga. Pasien meninggal pada 16 Desember dan memiliki riwayat penyakit CVA Infark (penyumbatan di otak).
Sementara sebaran 20 kasus baru ini ada di Kecamatan Tabanan 7 orang, Kecamatan Kerambitan 3 orang, Kecamatan Pupuan 2 orang, Kecamatan Marga 5 orang, Kecamatan Penebel 1 orang, dan Kecamatan Selemadeg 1 orang, dan Kecamatan Kediri 1 orang.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Publik Satgas Covid-19 Tabanan I Putu Dian Setiawan, menegaskan pasien yang dilaporkan meninggal terkonfirmasi positif Covid-19 memiliki riwayat penyakit penyerta. Mereka sudah ditangani sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. “Pasien sudah diupacarai dan ditangani sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19,” tegasnya.
Sementara tambahan 20 kasus tersebut masih didominasi oleh klaster keluarga. Pasien sudah mendapat penanganan sesuai dengan gejala yang dialami. “Yang tanpa gejala dirawat terintegrasi di hotel, dan yang gejala dirawat di rumah sakit,” ucap Dian Setiawan.
Dengan demikian total kumulatif pasien positif Covid-19 di Tabanan sebanyak 1.750 orang, dalam perawatan 144 orang, sembuh 1.548 orang, dan meninggal 58 orang.
Sementara itu, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menegaskan jelang libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021, seluruh masyarakat diminta tak boleh lengah akan penyebaran virus Corona. Tempat wisata harus perketat protokol kesehatan untuk menghindari adanya klaster dari tempat wisata. “Objek wisata diperketat pengawasannya. Segala yang berkaitan dengan prokes Covid-19 wajib dijalankan,” ujar Bupati Eka. *des
Komentar