Prank Pocong, Truk Nyungsep ke Selokan
Delapan Remaja Pelaku Prank Langsung Diamankan
NEGARA, NusaBali
Jajaran Polsek Mendoyo, mengamankan 8 orang remaja pelaku prank pocong yang diketahui sempat menyebabkan kecelakaan sebuah truk di sisi jalan Denpasar-Gilimanuk, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Jumat (18/12) dini hari.
Selain dibina, sebagai upaya memberikan efek jera, 8 pelaku yang rata-rata masih dibawah umur ini, ‘diinapkan’ semalam di Polsek setempat.
Berdasar informasi, aksi prank pocong yang menyebabkan kecelakaan truk itu, terjadi sekitar pukul 03.00 Wita. Saat itu, truk bermuatan plastik yang dikemudikan sopir asal Malang, Jawa Timur tersebut, melaju dari arah Gilimanuk menuju Denpasar. Sesampai di lokasi, tepatnya jalan menurun di sebelah barat Anjungan Cerdas Mandiri (ACM) Rambut Siwi, truk berhenti karena melihat sebuah ban motor yang tergeletak di tengah jalan.
Nah, setelah turun dan memindahkan ban motor itu, sopir dikagetkan dua sosok pocong yang muncul dari areal persawahan di sekitar lokasi. Saking ketakutan, si sopir kabur ke arah barat menjauhi truknya. Sementara truk yang ditinggalkannya, kendati sudah di rem tangan, karena terparkir di jalan menurun dan membawa muatan terlalu berat, perlahan-lahan melaju, dan akhirnya ban depan truk terperosok ke dalam selokan. Si sopir pun baru sadar jadi korban prank, setelah pocong jadi-jadian itu menertawakannya.
Sayangnya, ketika sadar telah menjadi korban prank itu, truk sudah terlanjur terperangkap di selokan, dan tidak bisa keluar akibat beban muatannya yang terlalu berat. Bagusnya, para remaja pelaku prank pocong yang menyesali perbuatannya itu, berupaya mencarikan bantuan ke warga sekitar. Alhasil, setelah dibantu salah satu pemilik derek, truk naas itu akhirnya berhasil dievakuasi Jumat pagi kemarin. Agar tidak kembali melakukan ulah jahil membahayakan, sekelompok remaja itu pun diserahkan ke Polsek Mendoyo.
Kapolsek Mendoyo, Kompol I Made Karsa saat dikonfirmasi Jumat kemarin, mengatakan, ada 8 remaja yang ikut dalam aksi prank pocong itu. Dari informasi, para remaja yang berasal dari beberapa desa itu, diduga sering menakut-nakuti pengguna jalan di seputaran wilayah Kecamatan Mendoyo dan Kecamatan Pekutatan. Tetapi di hadapan petugas, pengakuannya hanya baru sekali. “Mereka nakut-nakutin orang di jalan untuk lucu-lucuan. Semuanya anak-anak di bawah umur. Rata-rata umur 15 tahun,” ujarnya.
Kompol Karsa mengatakan, tidak sampai memproses hukum kedelapan remaja tersebut, dan hanya memberikan pembinaan. Namun sebagai upaya memberi efek jera, dirinya berencana mengamankan kedepan remaja tersebut di Polsek selama 1x24 jam. Begitu juga memanggil para orang tua mereka. “Intinya, kita berikan pembinaan. Dari sopir truknya juga sudah tidak mempermasalahkan kejadian itu. Tetapi, kita tetap minta agar tidak diulang lagi. Kita juga berharap kepada para orangtua, agar mengawasi anak-anaknya. Jangan sampai keluar malam-malam, membahayakan orang lain dan dirinya. Apalagi dekat situasi Nataru. Kita ingin situasi tetap kondusif,” ucapnya. *ode
Berdasar informasi, aksi prank pocong yang menyebabkan kecelakaan truk itu, terjadi sekitar pukul 03.00 Wita. Saat itu, truk bermuatan plastik yang dikemudikan sopir asal Malang, Jawa Timur tersebut, melaju dari arah Gilimanuk menuju Denpasar. Sesampai di lokasi, tepatnya jalan menurun di sebelah barat Anjungan Cerdas Mandiri (ACM) Rambut Siwi, truk berhenti karena melihat sebuah ban motor yang tergeletak di tengah jalan.
Nah, setelah turun dan memindahkan ban motor itu, sopir dikagetkan dua sosok pocong yang muncul dari areal persawahan di sekitar lokasi. Saking ketakutan, si sopir kabur ke arah barat menjauhi truknya. Sementara truk yang ditinggalkannya, kendati sudah di rem tangan, karena terparkir di jalan menurun dan membawa muatan terlalu berat, perlahan-lahan melaju, dan akhirnya ban depan truk terperosok ke dalam selokan. Si sopir pun baru sadar jadi korban prank, setelah pocong jadi-jadian itu menertawakannya.
Sayangnya, ketika sadar telah menjadi korban prank itu, truk sudah terlanjur terperangkap di selokan, dan tidak bisa keluar akibat beban muatannya yang terlalu berat. Bagusnya, para remaja pelaku prank pocong yang menyesali perbuatannya itu, berupaya mencarikan bantuan ke warga sekitar. Alhasil, setelah dibantu salah satu pemilik derek, truk naas itu akhirnya berhasil dievakuasi Jumat pagi kemarin. Agar tidak kembali melakukan ulah jahil membahayakan, sekelompok remaja itu pun diserahkan ke Polsek Mendoyo.
Kapolsek Mendoyo, Kompol I Made Karsa saat dikonfirmasi Jumat kemarin, mengatakan, ada 8 remaja yang ikut dalam aksi prank pocong itu. Dari informasi, para remaja yang berasal dari beberapa desa itu, diduga sering menakut-nakuti pengguna jalan di seputaran wilayah Kecamatan Mendoyo dan Kecamatan Pekutatan. Tetapi di hadapan petugas, pengakuannya hanya baru sekali. “Mereka nakut-nakutin orang di jalan untuk lucu-lucuan. Semuanya anak-anak di bawah umur. Rata-rata umur 15 tahun,” ujarnya.
Kompol Karsa mengatakan, tidak sampai memproses hukum kedelapan remaja tersebut, dan hanya memberikan pembinaan. Namun sebagai upaya memberi efek jera, dirinya berencana mengamankan kedepan remaja tersebut di Polsek selama 1x24 jam. Begitu juga memanggil para orang tua mereka. “Intinya, kita berikan pembinaan. Dari sopir truknya juga sudah tidak mempermasalahkan kejadian itu. Tetapi, kita tetap minta agar tidak diulang lagi. Kita juga berharap kepada para orangtua, agar mengawasi anak-anaknya. Jangan sampai keluar malam-malam, membahayakan orang lain dan dirinya. Apalagi dekat situasi Nataru. Kita ingin situasi tetap kondusif,” ucapnya. *ode
1
Komentar