60 Guru di Kabupaten Badung Positif Corona
Kasus di Bali Naik Jelang Nataru
MANGUPURA, NusaBali
Sebanyak 60 guru di Kabupaten Badung dinyatakan positif Covid-19, berdasarkan hasil uji swab massal terhadap tenaga pendidik yang dilakukan sejak beberapa hari terakhir.
Ini ikut menandai terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Bali jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Seksi Surveillance dan Imunisasi Dinas Kesdehatan Kabupaten Badung, I Gusti Agung Alit Naya, mengatakan uji swab massal terhadap para guru di Gumi Keris sudah berlangsung sejak beberapa hari belakangan. Hingga saat ini, uji swab massal para guru masih berlangsung.
Menurut Alit Naya, total sudah 2.609 guru di Badung yang menjalani uji swab. Targetnya, akhir Desember 2020 nanti semua guru yang ada di Badung sudah selesai melakukan uji swab. Sesuai data dari Dinas Pendidikan, di Kabupaten Badung seluruhnya ada 6.284 guru, yang terdiri dari 2.451 orang guru PNS dan 3.833 orang non PNS.
Alit Naya menyebutkan, dari 2.609 gurun yang sudah menjalani uji swab hingga saat ini, 60 orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19. “Sesuai SOP, 60 guru yang dinyatakan positif Covid-19 itu sudah dikarantina. Kami bekerja sama dengan Pemprov Bali dalam hal ini,” jelas Alit Naya dalam keterangan persnya di Mangupura, Jumat (18/12).
Namun, Alit Naya enggan merinci guru dari jenjang sekolah apa saja yang terkonfirmasi positif Corona tersebut. Yang jelas, guru-guruh semua jenjang di Badung wajib uji swab massal, mulai dari guru TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK. Uji swab dilaksanakan untuk memastikan para guru terhindar dari penularan Covid-19.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pendidikan-Pemuda-Olahraga Badung, I Made Mandi, menegaskan uji swab untuk para guru di Gumi Keris sifatnya wajib. Jadi, apa pun alasan, para guru harus bersedia dilakukan tes swab. Sebab, dengan cara ini dapat diketahui kondisi mereka terkait penularan Covid-19. “Ini juga upaya kita untuk melakukan pencegahan. Ini juga bagian dari persiapan kita di Badung bilama nanti jadi melaksanakan sistem pembelajaran tatap” jelas Made Mandi se-cara terpisah, Jumat kemarin.
Menurut Made Mandi, uji swab yang sudah tuntas dilakukan adalah untuk para guru di Kecamatan Petang, Kecamatan Abiansemal, dan Kecamatan Mengwi. “Sekarang sedang berlangsung uji swab para guru di Kecamatan Kuta Utara, berlanjut ke wilayah Kecamatan Kuta, dan Kecamatan Kuta Selatan,” tandas Sekretaris Disdikpora Badung ini.
Made Mandi mengatakan, pihaknya segera akan membentuk tim untuk melakukan verifikasi kesiapan sekolah sistem pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan (prokes). Tim ini akan melibatkan instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan, Sat Pol PP, dan BPBD Badung.
Kepala Seksi Surveillance dan Imunisasi Dinas Kesdehatan Kabupaten Badung, I Gusti Agung Alit Naya, mengatakan uji swab massal terhadap para guru di Gumi Keris sudah berlangsung sejak beberapa hari belakangan. Hingga saat ini, uji swab massal para guru masih berlangsung.
Menurut Alit Naya, total sudah 2.609 guru di Badung yang menjalani uji swab. Targetnya, akhir Desember 2020 nanti semua guru yang ada di Badung sudah selesai melakukan uji swab. Sesuai data dari Dinas Pendidikan, di Kabupaten Badung seluruhnya ada 6.284 guru, yang terdiri dari 2.451 orang guru PNS dan 3.833 orang non PNS.
Alit Naya menyebutkan, dari 2.609 gurun yang sudah menjalani uji swab hingga saat ini, 60 orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19. “Sesuai SOP, 60 guru yang dinyatakan positif Covid-19 itu sudah dikarantina. Kami bekerja sama dengan Pemprov Bali dalam hal ini,” jelas Alit Naya dalam keterangan persnya di Mangupura, Jumat (18/12).
Namun, Alit Naya enggan merinci guru dari jenjang sekolah apa saja yang terkonfirmasi positif Corona tersebut. Yang jelas, guru-guruh semua jenjang di Badung wajib uji swab massal, mulai dari guru TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK. Uji swab dilaksanakan untuk memastikan para guru terhindar dari penularan Covid-19.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pendidikan-Pemuda-Olahraga Badung, I Made Mandi, menegaskan uji swab untuk para guru di Gumi Keris sifatnya wajib. Jadi, apa pun alasan, para guru harus bersedia dilakukan tes swab. Sebab, dengan cara ini dapat diketahui kondisi mereka terkait penularan Covid-19. “Ini juga upaya kita untuk melakukan pencegahan. Ini juga bagian dari persiapan kita di Badung bilama nanti jadi melaksanakan sistem pembelajaran tatap” jelas Made Mandi se-cara terpisah, Jumat kemarin.
Menurut Made Mandi, uji swab yang sudah tuntas dilakukan adalah untuk para guru di Kecamatan Petang, Kecamatan Abiansemal, dan Kecamatan Mengwi. “Sekarang sedang berlangsung uji swab para guru di Kecamatan Kuta Utara, berlanjut ke wilayah Kecamatan Kuta, dan Kecamatan Kuta Selatan,” tandas Sekretaris Disdikpora Badung ini.
Made Mandi mengatakan, pihaknya segera akan membentuk tim untuk melakukan verifikasi kesiapan sekolah sistem pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan (prokes). Tim ini akan melibatkan instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan, Sat Pol PP, dan BPBD Badung.
Sementara itu, pandemi Covid-19 di Bali cenderung meningkat jelang libur Nataru. Indikasinya, per Jumat kemarin kembali muncul 121 kasus baru, bersamaan dengan 77 pasien sembuh dan 4 pasien lagi diumumkan meninggal.
Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Pro-vinsi Bali, tambahan kasus terbanyak lagi-lagi terjadi di Kota Denpasar mencapai 34 kasus baru---sehari sebelumnya di Denpasar juga muncul 48 kasus. Disusul kemudian di Kabuaten Badung (24 kasus baru), Tabanan (20 kasus baru), Jembrana (20 kasus baru), Klungkung (7 kasus baru), Buleleng (6 kasus baru), dan Bangli (1 kasus baru). Satu-satunya daerah di Bali yang nihil kasus baru adalah Karangasem.
Ini untuk ketiga kalinya secara beruntun di Bali muncul kasus baru Covid-19 lebih dari angka 120. Sebelumnya, secara berturut-turun muncul 145 kasus baru (16 Desember) dan 132 kasus baru (17 Desember). Lonkjakan ini terjadi hari-hari terakhir jelang Natal, 25 Desember 2020.
Berdasarkan catatan NusaBali, selama kurang dari 3 pekan sejak 1 Desember 2020, di Bali muncul total 2.106 kasus baru Covid-19. Sedangkan jumlah pasien yang berhasil sembuh sejak 1 Desember mencapai 1.972 orang. Sebaliknya, pasien yang meninggal dalam kurun yang sama sebanyak 48 orang.
Sementara, dengan tambahan 121 pasien baru per Jumat kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali kini mencapai 16.133 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni mencapai 15.701 orang atau 97,32 persen dari total 16.133 kasus positif. Sisanya, 297 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (1,84 persen), 127 orang imported ca-se dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (0,79 persen), dan 8 orang WNA (0,05 persen).
Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 hingga saat ini masih tetap Denpasar, yakni mencapai 4.325 kasus, yang mana 4.245 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 2.803 kasus positif Corona, Gianyar (2.176 kasus), Tabanan (1.750 kasus), Buleleng (1.311 kasus), Karangasem (1.043 kasus), Klungkung (971 kasus), Bangli (915 kasus), dan Jembrana (756 kasus).
Pada hari yang sama, Jumat kemarin di Bali terdapat tambahan 77 pasien sembuh. Tambahan pasien sembuh terbanyak berada di Denpasar mencapai 28 orang, disusul kemudian Badung (23 pasien sembuh), Gianyar (10 pasien sembuh), Tabanan (10 pasien sembuh), Buleleng (2 pasien sembuh), Karangasem (1 pasien sembuh), Klungkung (1 pasien sembuh), Bangli (1 pasi-en sembuh), dan Jembrana (1 pasien sembuh).
Dengan tambahan ini, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 14.673 orang. Angka kesembuhan di Bali kini mencapai 90,95 persen dari total 16.133 kasus positif atau turun drastis sekitar 0,21 per-sen dibanding sehari sebelumnya. Ini semakin jauh dari rekor ti-ngkat kesembuhan tertinggi di Bali selama pandemi Covid-19 yang mencapai 92,24 persen per 10 November 2020 lalu.
Hingga saat ini, jumlah pasien Covid-19 di Bali yang mening-gal dunia mencapai 480 orang atau 2,98 persen dari total 16.133 kasus positif, setelah per Jumat kemarin kembali diumumkan ada 3 pasien meninggal, masing-masing di Tabanan (3 orang) dan Badung (1 orang). Total 480 pasien meninggal ini terdiri dari 477 orang WNI dan 3 orang WNA.
Dari jumlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 97 orang, disusul Gianyar (77 orang), Buleleng (64 orang), Tabanan (58 orang), Badung (55 orang), Karangasem (51 orang), Bangli (37 orang), Klungkung (22 orang), dan Jembrana (15 orang). Sedangkan pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan hingga Jumat kemarin mencapai 980 orang atau 6,07 persen dari total 16.133 kasus positif Corona. *asa,nar
1
Komentar