Hasil Keterampilan Pendidikan Non Formal Dipamerkan
SINGARAJA, NusaBali
14 stand Pameran Hasil Kerajinan Produk Pemberdayaan Perempuan pada Pendidikan Non Formal dibuka di halaman Kantor Bupati Buleleng, Jumat (18/12).
Pemeran ini serangkaian program Gema Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri (GP3M) memamerkan produk keterampilan. Jenis keterampilan dimaksud mulai dari olahan makanan hingga kerajinan tangan, hasil karya siswi dari pendidikan non formal di Buleleng. Sebelumnya, 10 lembaga pendidikan non formal di Buleleng, yakni Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), mendapat bantuan pemerintah pusat melalui program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan (PKHP). Bantuan program pelatihan itu diarahkan kepada siswi di masing-masing pendidikan non formal. Mereka diberikan pelatihan khusus agar terampil dalam bidang tata boga hingga anyaman. Harapannya agar mereka lebih berdaya. Perempuan di pendidikan formal ini diharapkan dapat mendatangkan penghasilan tambahan untuk keluarga mereka pada masa pandemi Covid-19 sesuai keterampilan yang dimiliki.
Usai meninjau pameran GP3M, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika, mengatakan dengan pelatihan yang diikuti, peserta agar segera dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan dalam program PKHP sebelumnya agar diteruskan dan menjadi motivasi penggerak perempuan untuk dapat mandiri secara finansial. “Sebenarnya mereka sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan dan praktik langsung di masing-masing lembaga pendidikannya. Beragam produk yang dihasilkan saat ini memang disesuaikan dengan kultur dan juga sumber daya alam di lingkungan lembaga pendidikan itu berdiri,” jelasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa yang membuka acara GP3M memberikan apresiasi kepada Disdikpora Buleleng dalam mendorong pemberdayaan perempuan saat pandemi ini. Dia mengatakan kedepannya produksi perempuan dari lembaga pendidikan non formal ini lebih produktif dengan hasil yang belih berkualitas dengan proses dan akses yang baik. “Produk yang berkualitas dari PKBM dan lembaga pendidikan non formal lainnya kedepannya dapat berkolaborasi dengan Dinas Koperasi untuk pemasaran. Selain pemberdayaan perempuan ini juga melatih jiwa kewirausahaan,” ucap Sekda Suyasa.
Ketua PPKBM Widya Aksara sebagai salah satu peserta GP3M Putu Ayu Hervina Sanjayanti mengatakan sangat terfasilitasi dengan adanya pameran. Sehingga produk yang dibuat siswinya dalam program PKPH dapat dipasarkan sekaligus sebagai sarana promosi. “Dengan pameran ini kami sangat terbantu khususnya untuk keberlangsungan pemasaran karena pameran salah satu ajang promosi produk bisa diketahui banyak orang,” kata Hervina yang juga dosen Undiksa Singaraja ini. *k23
Usai meninjau pameran GP3M, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika, mengatakan dengan pelatihan yang diikuti, peserta agar segera dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan dalam program PKHP sebelumnya agar diteruskan dan menjadi motivasi penggerak perempuan untuk dapat mandiri secara finansial. “Sebenarnya mereka sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan dan praktik langsung di masing-masing lembaga pendidikannya. Beragam produk yang dihasilkan saat ini memang disesuaikan dengan kultur dan juga sumber daya alam di lingkungan lembaga pendidikan itu berdiri,” jelasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa yang membuka acara GP3M memberikan apresiasi kepada Disdikpora Buleleng dalam mendorong pemberdayaan perempuan saat pandemi ini. Dia mengatakan kedepannya produksi perempuan dari lembaga pendidikan non formal ini lebih produktif dengan hasil yang belih berkualitas dengan proses dan akses yang baik. “Produk yang berkualitas dari PKBM dan lembaga pendidikan non formal lainnya kedepannya dapat berkolaborasi dengan Dinas Koperasi untuk pemasaran. Selain pemberdayaan perempuan ini juga melatih jiwa kewirausahaan,” ucap Sekda Suyasa.
Ketua PPKBM Widya Aksara sebagai salah satu peserta GP3M Putu Ayu Hervina Sanjayanti mengatakan sangat terfasilitasi dengan adanya pameran. Sehingga produk yang dibuat siswinya dalam program PKPH dapat dipasarkan sekaligus sebagai sarana promosi. “Dengan pameran ini kami sangat terbantu khususnya untuk keberlangsungan pemasaran karena pameran salah satu ajang promosi produk bisa diketahui banyak orang,” kata Hervina yang juga dosen Undiksa Singaraja ini. *k23
Komentar