BNPT: Penyebaran Paham Radikalisme Menurun
MANGUPURA, NusaBali
Survey Nasional oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2020, terjadi kenaikan angka indeks penguatan kebhinekaan di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Hasil survey tersebut juga memperlihatkan penyebaran paham radikalisme terus menurun dari tahun 2017 pada angka lebih dari 50 persen dan menurun drastis hingga tersisa 14 persen lebih pada tahun 2020 ini.
Survei yang digelar di 32 provinsi dengan melibatkan 13.700 responden menggunakan kuesioner terstruktur itu menunjukan indeks potensi radikalisme mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Survei itu juga menunjukan bahwa potensi radikalisme cenderung lebih tinggi di kalangan perempuan, generasi muda, serta masyarakat yang aktif mencari dan menyebarkan konten keagamaan di internet dan media sosial.
Hal ini diungkap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Raffi Amar dalam keterangan persnya di sela kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang merupakan perpanjangan tangan dari BNPT yang digelar di Hotel Westin, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, pada Rabu (16/12) malam.
Komjen Boy Raffi Amar menambahkan temuan penting lainnya dari survey itu yakni pengguna media sosial cukup rentan terhadap paparan radikalisme. Seringkali pengguna Medsos menerima konten keagamaan di internet dengan durasi singkat. Sehingga ilmu yang disampaikan tidak sampai secara menyeluruh dan utuh. "Artinya terjadi feminisasi radikalisme, urbanisasi radikalisme, radikalisasi generasi muda, dan radikalisasi netizen,'' tuturnya.
Komjen Boy Raffi Amar mengatakan pengaruh kebhinnekaan sebagai pemahaman dan bentuk sikap masyarakat menjadi fokus penelitian tahun 2020. Mengingat hasil survey penelitian di tahun 2019 menemukan dimensi pendidikan kebhinnekaan pada anak memiliki skor rendah dibanding dimensi lainnya.
Sementara itu dampak persebaran literasi digital serta pengaruhnya sebagai penangkal potensi radikalisme juga menjadi perhatian utama penelitian. Mengingat pertumbuhan pengguna internet atau warga internet (warganet) terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. *pol
1
Komentar