Imbas Pandemi, Tahun Depan Target Pendapatan Parkir Turun
DENPASAR, NusaBali
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bhukti Praja Sewakadarma alias PD Parkir menurunkan target pendapatannya di tahun 2021 mendatang.
Penurunan tersebut dilakukan karena Pandemi Covid-19 (Virus Corona) yang membuat beberapa kawasan parkir sepadan jalan sepi karena penutupan ruang publik. Kasi Pelaporan dan Pengaduan Perumda Bhukti Praja Sewakadarma Kota Denpasar, Desak Eka Prasetya saat dihubungi, Jumat (18/12) mengatakan penurunan target tersebut dilakukan karena melihat beberapa lahan parkir di Kota Denpasar mengalami penurunan pendapatan. Penurunan tersebut terjadi karena ruang publik dan sekolah di Kota Denpasar masih tutup karena Pandemi Covid-19.
Penurunan target berlaku mulai awal tahun 2021. Tahun 2020 PD Parkir menargetkan untuk pendapatan parkir tepi jalan umum sebesar Rp 11 miliar, sementara untuk parkir pelataran sebesar Rp 7,5 miliar. Lalu di tahun 2021 target parkir tepi jalan umum diturunkan menjadi Rp 7 miliar, sedangkan parkir pelataran menjadi Rp 3,75 miliar
"Penurunan target ini harus kami lakukan. Karena situasi ekonomi masyarakat yang juga belum normal, sehingga mempengaruhi semua sektor. Sekarang saja 2020 ini target kami tidak bisa penuhi bahkan kami masih minus. Untuk parkir tepi jalan umum minus 34,5 persen, sedangkan untuk parkir pelataran 45,7 persen," ungkapnya.
Desak Eka mengatakan penurunan target tersebut juga berkaitan dengan pendapatan di tahun 2020 yang jauh menurun dari saat normal sebelum pandemi. Untuk saat ini dari target Rp 11 miliar tersebut hanya terealisasi sebesar Rp 7.206.231.000, sehingga kekurangan target sebesar Rp 3.793.769.000. Sementara parkir pelataran dari target Rp 7,5 miliar terealisasi hanya sebesar Rp 4.075.029.846 dan ada kekurangan target sebesar Rp 3.424.970.154.
"Ini imbas dari pandemi Covid-19 semuanya. Sekolah masih tutup, beberapa fasilitas umum masih tutup seperti Lapangan Puputan, Lumintang dan Renon. Terus pasar-pasar juga masih belum normal. Begitu juga pengunjung swalayan masih sangat sedikit. Yang jelas sekarang pendapatan terjun bebas. Sampai gaji pegawai kita masih keteteran," ujar Desak Eka. *mis
Komentar