Golkar Dorong Kresna Budi Maju Pilkada Buleleng
Tentukan Jago di Buleleng, Demokrat akan Survei Awal 2021
Golkar Bali akan meminta DPD II Golkar Buleleng melakukan proses penjaringan dan survei sebagai mekanisme juklak untuk menjaring calon di Pilkada Buleleng.
DENPASAR, NusaBali
Pilkada Buleleng yang diperkirakan akan digelar pada tahun 2022 mendatang membuat partai politik mulai mengelus jagonya. Seperti Partai Golkar Bali mendorong Ketua DPD II Golkar Buleleng, Ida Gede Komang Kresna Budi, maju di Pilkada Buleleng 2022.
Kresna Budi adalah politisi Golkar asal Desa Liligundi, Kecamatan/Kabupaten Buleleng yang saat ini menjabat Ketua Komisi II DPRD Bali. Kresna Budi adalah adik ipar dari Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer. Ketua Tim Pilkada DPD I Golkar Bali yang juga Wakil Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi DPD I Golkar Bali, Dewa Made Suamba Negara, Kamis (16/12) lalu mengatakan Golkar Bali saat ini hanya melihat Kresna Budi punya potensi dari unsur kader.
"Kalau dari unsur kader Pak Kresna Budi yang paling potensial kita usung. Kalau dari non kader itu akan disurvei oleh partai. Survei akan dilaksanakan tahun 2021 atau minimal 6 bulan sebelum pendaftaran paslon," ujar Suamba Negara. Menurut Suamba Negara survei menjaring Paslon diatur dalam
Juklak -3/DPP/GOLKAR/II/2020 tentang Penetapan Pasangan Calon Gubernur/Wakil Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/Walikota/wakil walikota perubahan atas Juklak - 6 Tahun 2016. "Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) DPP Golkar Nomor 3 Tahun 2020 yang merupakan perubahan dari Juklak DPP Golkar Nomor 6 Tahun 2016 ini ada mekanismenya. Ada unsur kader yang diprioritaskan, dan ada unsur non kader bisa dicalonkan berdasarkan hasil survei," ujar mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali ini.
Suamba Negara menambahkan Golkar Bali nanti akan meminta DPD II Golkar Buleleng melakukan proses penjaringan dan survei sebagai mekanisme juklak untuk menjaring calon di Pilkada Buleleng. "Kader dan non kader akan diikutkan dalam survei," tegas politisi asal Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan ini.
Atas kondisi itu, Kresna Budi yang dikonfirmasi NusaBali soal menghangatnya Pilkada Buleleng, balik mengatakan Ketua DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry lebih layak maju sebagai Calon Bupati Buleleng. "Saya masih jauh di bawah Pak Sugawa Korry. Beliau pengalaman sebagai Anggota DPRD Bali 3 periode dan jabat Wakil Ketua DPRD Bali, kalau kapasitas saya jauh dari Pak Sugawa," ujar Kresna Budi.
Tapi kalau partai merekomendasikan?"Nah itu lain soal. Saya saat ini lebih penting selesaikan tugas sebagai Ketua Komisi II DPRD Bali sampai 2024 lah," tegas mantan Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Bali ini. Sementara menghadapi Pilkada Buleleng 2022 mendatang Partai Demokrat Bali akan melakukan tahapan survei sekitar April 2021 mendatang. Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles , Kamis lalu mengatakan Demokrat tidak mau lagi mengusung Paslon yang milu-milu tuwung alias hanya ikut-ikutan. "Makanya nanti akan survei dulu. Paslon yang akan kita usung di Pilkada Buleleng nanti harus yang seger. Jangan yang MMT (milu-milu tuwung)," ujar Wididana.
Wididana mengatakan Demokrat Bali sendiri masih menunggu kepastian Pilkada Buleleng apakah akan digelar tahun 2022 atau akan ada perubahan. "Apalagi masa pandemi Covid-19. Apakah mungkin 2022. Ya tunggu kepastian juga dulu," ujar Pak Oles. *nat
Pilkada Buleleng yang diperkirakan akan digelar pada tahun 2022 mendatang membuat partai politik mulai mengelus jagonya. Seperti Partai Golkar Bali mendorong Ketua DPD II Golkar Buleleng, Ida Gede Komang Kresna Budi, maju di Pilkada Buleleng 2022.
Kresna Budi adalah politisi Golkar asal Desa Liligundi, Kecamatan/Kabupaten Buleleng yang saat ini menjabat Ketua Komisi II DPRD Bali. Kresna Budi adalah adik ipar dari Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer. Ketua Tim Pilkada DPD I Golkar Bali yang juga Wakil Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi DPD I Golkar Bali, Dewa Made Suamba Negara, Kamis (16/12) lalu mengatakan Golkar Bali saat ini hanya melihat Kresna Budi punya potensi dari unsur kader.
"Kalau dari unsur kader Pak Kresna Budi yang paling potensial kita usung. Kalau dari non kader itu akan disurvei oleh partai. Survei akan dilaksanakan tahun 2021 atau minimal 6 bulan sebelum pendaftaran paslon," ujar Suamba Negara. Menurut Suamba Negara survei menjaring Paslon diatur dalam
Juklak -3/DPP/GOLKAR/II/2020 tentang Penetapan Pasangan Calon Gubernur/Wakil Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/Walikota/wakil walikota perubahan atas Juklak - 6 Tahun 2016. "Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) DPP Golkar Nomor 3 Tahun 2020 yang merupakan perubahan dari Juklak DPP Golkar Nomor 6 Tahun 2016 ini ada mekanismenya. Ada unsur kader yang diprioritaskan, dan ada unsur non kader bisa dicalonkan berdasarkan hasil survei," ujar mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali ini.
Suamba Negara menambahkan Golkar Bali nanti akan meminta DPD II Golkar Buleleng melakukan proses penjaringan dan survei sebagai mekanisme juklak untuk menjaring calon di Pilkada Buleleng. "Kader dan non kader akan diikutkan dalam survei," tegas politisi asal Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan ini.
Atas kondisi itu, Kresna Budi yang dikonfirmasi NusaBali soal menghangatnya Pilkada Buleleng, balik mengatakan Ketua DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry lebih layak maju sebagai Calon Bupati Buleleng. "Saya masih jauh di bawah Pak Sugawa Korry. Beliau pengalaman sebagai Anggota DPRD Bali 3 periode dan jabat Wakil Ketua DPRD Bali, kalau kapasitas saya jauh dari Pak Sugawa," ujar Kresna Budi.
Tapi kalau partai merekomendasikan?"Nah itu lain soal. Saya saat ini lebih penting selesaikan tugas sebagai Ketua Komisi II DPRD Bali sampai 2024 lah," tegas mantan Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Bali ini. Sementara menghadapi Pilkada Buleleng 2022 mendatang Partai Demokrat Bali akan melakukan tahapan survei sekitar April 2021 mendatang. Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles , Kamis lalu mengatakan Demokrat tidak mau lagi mengusung Paslon yang milu-milu tuwung alias hanya ikut-ikutan. "Makanya nanti akan survei dulu. Paslon yang akan kita usung di Pilkada Buleleng nanti harus yang seger. Jangan yang MMT (milu-milu tuwung)," ujar Wididana.
Wididana mengatakan Demokrat Bali sendiri masih menunggu kepastian Pilkada Buleleng apakah akan digelar tahun 2022 atau akan ada perubahan. "Apalagi masa pandemi Covid-19. Apakah mungkin 2022. Ya tunggu kepastian juga dulu," ujar Pak Oles. *nat
Komentar