Besaran ADD Tahun 2021 Turun Rp 35 Miliar
Dewa Agung Riana Putra meyakini ada desa yang akan kekurangan penghasilan tetap.
BANGLI, NusaBali
Alokasi Dana Desa (ADD) untuk tahun 2021 mengalami penurunan hingga Rp 35 miliar. Penurunan ADD berimbas pada kegiatan di desa. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, I Dewa Agung Bagus Riana Putra, mengatakan pada tahun 2021 ADD sebesar Rp 65 miliar sedangkan 2020 sebesar Rp 100 miliar. Besaran ADD Rp 65 miliar dibagi untuk 68 desa di Kabupaten Bangli.
Menurut Dewa Agung Bagus Riana Putra, besaran ADD turun akibat imbas pandemi Covid-19. Penurunan penerimaan ADD berimbas pada kegiatan di desa. Pembagian ADD ke desa-desa dibagi merata dan proporsional yakni 60 persen dan 40 persen. Proporsional dinilai dari berbagai sektor, seperti indeks kesulitan geografis, luas wilayah, jumlah penduduk, hingga angka kemiskinan. “Kami menggunakan data dari BPS Bangli,” ungkap Dewa Agung Bagus Riana Putra, Senin (21/12).
Pemanfaatan ADD harus berdasarkan skala prioritas seperti penghasilan tetap atau siltap bagi perangkat desa. “Pemanfaatan ADD adalah kewenangan desa, bisa untuk pembangunan, bidang pemerintahan, pemberdayaan masyarakat. Yang tidak dapat dikesampingkan soal siltap ini,” ujarnya. Dewa Agung Riana Putra meyakini ada desa yang kekurangan siltap. Maka dari itu diupayakan pada anggaran perubahan 2021 mendatang. Dewa Agung Riana Putra belum dapat memastikan berapa bulan kekurangan siltap. Kekurangan dapat terlihat setelah diposting pada APBDes. “Kekurangan siltap perangkat desa akan kami ajukan pada perubahan nanti,” imbuhnya.
Terpisah, Perbekel Desa Tamanbali, Nyoman Suargita, mengatakan ADD yang diterima menurun dari tahun sebelumnya. “Di tahun 2021 kami hanya mengelola ADD sebesar Rp 1.033.000.000, sedangkan di tahun 2019 ADD hampir Rp 1,6 miliar,” jelasnya. Menurut Nyoman Suargita, ADD yang yang dikelola di tahun 2021 hanya cukup untuk bayar gaji dan operasional kantor. Sejumlah kegiatan yang direncanakan terlaksana pada tahun 2021 harus ditunda sementara waktu. *esa
Alokasi Dana Desa (ADD) untuk tahun 2021 mengalami penurunan hingga Rp 35 miliar. Penurunan ADD berimbas pada kegiatan di desa. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, I Dewa Agung Bagus Riana Putra, mengatakan pada tahun 2021 ADD sebesar Rp 65 miliar sedangkan 2020 sebesar Rp 100 miliar. Besaran ADD Rp 65 miliar dibagi untuk 68 desa di Kabupaten Bangli.
Menurut Dewa Agung Bagus Riana Putra, besaran ADD turun akibat imbas pandemi Covid-19. Penurunan penerimaan ADD berimbas pada kegiatan di desa. Pembagian ADD ke desa-desa dibagi merata dan proporsional yakni 60 persen dan 40 persen. Proporsional dinilai dari berbagai sektor, seperti indeks kesulitan geografis, luas wilayah, jumlah penduduk, hingga angka kemiskinan. “Kami menggunakan data dari BPS Bangli,” ungkap Dewa Agung Bagus Riana Putra, Senin (21/12).
Pemanfaatan ADD harus berdasarkan skala prioritas seperti penghasilan tetap atau siltap bagi perangkat desa. “Pemanfaatan ADD adalah kewenangan desa, bisa untuk pembangunan, bidang pemerintahan, pemberdayaan masyarakat. Yang tidak dapat dikesampingkan soal siltap ini,” ujarnya. Dewa Agung Riana Putra meyakini ada desa yang kekurangan siltap. Maka dari itu diupayakan pada anggaran perubahan 2021 mendatang. Dewa Agung Riana Putra belum dapat memastikan berapa bulan kekurangan siltap. Kekurangan dapat terlihat setelah diposting pada APBDes. “Kekurangan siltap perangkat desa akan kami ajukan pada perubahan nanti,” imbuhnya.
Terpisah, Perbekel Desa Tamanbali, Nyoman Suargita, mengatakan ADD yang diterima menurun dari tahun sebelumnya. “Di tahun 2021 kami hanya mengelola ADD sebesar Rp 1.033.000.000, sedangkan di tahun 2019 ADD hampir Rp 1,6 miliar,” jelasnya. Menurut Nyoman Suargita, ADD yang yang dikelola di tahun 2021 hanya cukup untuk bayar gaji dan operasional kantor. Sejumlah kegiatan yang direncanakan terlaksana pada tahun 2021 harus ditunda sementara waktu. *esa
1
Komentar