Bupati Agus Suradnyana Dianugerahi 'Green Leadership Nirwasita Tantra'
Buleleng Sabet Tiga Penghargaan Nasional
SINGARAJA, NusaBali
Pemkab Buleleng mendapatkan kado istimewa di pengujung tahun 2020, berupa tiga penghargaan nasional dalam kurun sepekan terakhir.
Dari tiga penghargaan tersebut, dua di antaranya dalam bentuk apresiasi atas kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Buleleng, sementara satunya lagi diterima Bupati Putu Agus Suradnyana atas komitmennya di bidang lingkungan.
Ketiga penghargaan yang diterima Pemkab Buleleng tersebut, meliputi pertama, ‘Inovative Government Award 2020’ untuk Buleleng sebagai Kabupaten Sangat Inovatif, yang diberikan oleh Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). Penghargaan ‘Inovative Government Award 2020’ ini sudah diuserahkan Kemendagri, Jumat (18/12) lalu.
Kedua, penghargaan ‘Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)’ dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB), yang ditujukan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Buleleng. Penghargaan ‘Wilayah Bebas dari Korupsi’ ini baru diserahkan melalui virtual, Senin (21/12).
Ketiga, penghagraan ‘Green Leadership Nirwasita Tantra’ Tahun 2019 dari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang diterima Bupati Agus Suradnya. Penghagraan ‘Green Leadership Nirwasita Tantra’ Tahun 2019 ini juga baru diterima Bupati Agus Suradnyana melalui virtual dari Kantor Buipati Buleleng, Jalan Veteran Singaraja, Senin kemarin.
Menurut Bupati Agus Suradnyana, penghargaan ‘Green Leadership Nirwasita Tantra’ Tahun 2019 itu diterimanya selaku kepala daerah atas kepemimpinan dan pemahamannya terhadap isu lingkungan. Penghargaan ini didapatkan atas komitmennya dalam menyelesaikan persoalan lingkungan hidup.
Bupati Agus Suradnyana menyebutkan, penghargaan ‘Green Leadership Nirwasita Tantra’ ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, Bupatri Agus Suradnyana sudah semnat dapat penghargaan serupa tahun 2016 silam atas kinerja dan komitmennya merawat lingkungan.
“Ini adalah penghargaan yang kedua di tahun 2019, setelah Buleleng berkomitmen menyediakan ruang terbuka, adanya upaya perbaikan terumbu karang, dan pengelolaan lingkungan,” ujar Agus Suradnyana di Singaraja, Senin (21/12).
Menurut Agus Suradnyana, untuk meraih penghargaan atas upaya pelestarian lingkungan yang dilakukannya, bukanlah perkara mudah. Agus Suradnyana sebagai kepala daerah harus memaparkan program pemerintah daerahnya dan dilakukan tes oleh pakar lingkungan. Penilaian berdasarkan kondisi riil yang ada di wilayah Kabupaten Buleleng. Banyak proses yang yang harus dilalui untuk mendapatkan penghargaan ‘Green Leadership Nirwasita Tantra’ ini.
“Saya presentasi di Jakarta dan dites oleh guru besar. Penghargaan ‘Green Leadership Nirwasita Tantra’ Tahun 2019 cakupannya lebih luas, karena ada zoning pencapaian lingkungannya. Kita patut berbangga bisa memperoleh penghargaan ini untuk kedua kalinya,” terang Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng ini.
Sementara, penghargaan ‘Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)’ dari KemenPAN RB) diberikan kepada Pemkab Buleleng melalui Dinas Dukcapil. Kadis Dukcapil Buleleng, Putu Ayu Reika Nurhaeni, mengatakan untuk mempertahankan raihan zona integritas wilayah bebas dari korupsi ini, dia bersama jajaranya harus betul-betul serius. Dimulai dari penyiapan SDM dalam memberikan pelayanan yang opti-mal, sehingga dipastikan bebas dari pungutan liar dan calo.
“Itu setiap hari kami ingatkan kepada seluruh staf dan masyarakat, bahwa pengurusan dan penerbitan dokumen administrasi kependudukan adalah gratis. Komitmen ini yang mengantarkan kami meraih penganugerahan ‘Wilayah Bebas dari Korupsi’ tersebut,” jelas Putu Ayu Reika, yang notabene mantan Camat Buleleng, di Singaraja, Senin kemarin.
Sedangkan Sekda Kabupaten Buleleng, I Gede Suyasa, mengatakan penganugerahan ‘Wilayah Bebas dari Korupsi’ dri KemenPAN RB ini diterima serangkaian Hari Antikorupsi Sedunia. KemenPAN-RB memberikan apresiasi kepada 681 unit kerja pelayanan sebagai ‘Wilayah Bebas dari Korupsi’, atas keberhasilan dalam membangun Zona Integritas.
Menurut Gede Suyasa, penganugerahan ‘Wilayah Bebas dari Korupsi’ adalah keberhasilan terhadap program pelayanan publik di Kantor Dinas Dukcapil Buleleng yang semakin akuntabel, sangat transparan, dan terhindar dari hal-hal yang berkaitan dengan korupsi. “Hal ini perlu dipelihara, dijaga, dan ditingkatkan integritasnya, sehingga kelak bisa dipertahankan untuk penilaian berikutnya,” jelas Suyasa seusai kegiatan penganugerahan ‘Wilayah Bebas dari Korupsi’ yang juga diterima secara virtual, Senin kemarin.
Suyasa menegaskan, ke depannya bila ditemukan hal-hal yang bertentangan dengan prinsip dari penganugerahan zona integritas, maka ‘Wilayah Bebas dari Korupsi’ yang disandang saat ini bisa dicabut oleh KemenPAN-RB. “Seperti yang selalu ditekankan oleh Bapak Bupati Buleleng, agar semua pelayanan publik dapat berjalan dengan baik dan bisa memberikan manfaat yang besar, khususnya bagi masyarakat,” tegas birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Sementara itu, penghargaan ‘Inovative Government Award 2020’ dari Kemendagri diterima Pemkab Buleleng, 18 Desember 2020 lalu. Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Daerah Buleleng, Gede Wiartana, mengatakan penghargaan ini diraih dengan pertimbangan banyak foktor. Bahkan, seluruh program inovasi dari masing-masing OPD Pemkab Buleleng juga disertakan. “Ini pertama kalinya Buleleng meraih penghargaan ‘Inovative Government Award’,” tandas mantan Direktur RSUD Buleleng ini. *k23
1
Komentar