10 Hari, Dinas LHK Evakuasi 80 Ton Sampah di Pantai Barat
MANGUPURA, NusaBali
Selama 10 hari terakhir, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung mengevakuasi sebanyak 160 truk atau setara 80 ton sampah dari seluruh pantai yang ada di pesisir pantai Barat.
Dari total tersebut, 70 persennya merupakan sampah ranting pohon, sementara 30 persennya sampah plastik. Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Badung I Made Gede Dwipayana, menerangkan sejak pertama kali muncul sampah kiriman di sepanjang bentangan pantai yang ada di sebelah Barat Badung, per 11 Desember lalu, pihaknya sudah melakukan pembersihan dan mengevakuasi sampah tersebut sebanyak 160 truk. Total tersebut setara dengan 80 ton sampah yang terdiri dari ranting pohon, buah kelapa, serta sampah plastik. “Kurang lebih 10 hari ini kita sudah melakukan pembersihan sampah setiap hari di seluruh pantai yang ada di sisi Barat. Mulai dari Parerenan hingga Jimbaran,” kata Dwipayana, Senin (21/12) siang.
Diakuinya, sampah yang berhasil dievakuasi itu sebagian besar yakni 70 persennya berupa sampah ranting pohon, buah kelapa hingga bambu. Selain itu, ada juga sampah plastik sekitar 30 persen. Untuk pembersihan sampah yang bertebaran di sepanjang bibir pantai itu dilakukan setiap hari pukul 07.00 Wita hingga selesai. Pembersihan ini dilakukan agar saat ada wisatawan yang datang, pantai sudah bersih.
“Pembersihan sampah kami agendakan setiap pagi. Jadi, saat ada sampah yang datang siang hari, akan dilakukan penanganan awal saja dengan menepikan sampah-sampah itu ke titik-titik yang sudah kami sediakan. Sementara, untuk pagi harinya langsung dievakuasi ke TPA Suwung (Denpasar Selatan),” ungkap Dwipayana.
Menurut dia, untuk melakukan pembersihan, dikerahkan puluhan petugas serta alat berat. Hal ini karena sampah ranting pohon terdiri dari berbagai ukuran. Dengan pengerahan alat berat, memudahkan proses evakuasi sampah tersebut ke sejumlah truk yang siap mengangkut ke TPA Suwung. “Kalau kondisi sampah sangat membeludak, tidak semuanya diangkut ke TPA Suwung. Namun dikumpulkan dahulu di STO yang ada di sekitar pantai. Ya, ini semata agar kondisi pantai tetap bersih,” imbuh Dwipayana.
Terkait masih banyaknya sampah plastik yang bertebaran di Pantai Kuta, Dwipayana mengaku kalau sampah tersebut datang saat pihaknya sudah melakukan pembersihan. Meski demikian, petugas di lapangan langsung melakukan pembersihan dan mengumpulkan sementara sampah plastik itu di titik tertentu agar tidak terbawa arus laut. “Sampah plastik memang tetap berdatangan. Salah satu upaya membersihkannya, sementara sampah dikumpulkan dahulu, barulah keesokan pagi diangkut ke TPA. Kalau (siang hari) masih ada, berarti itu yang baru datang,” ucap Dwipayana. *dar
Komentar