Berkerumun, Aparat Bubarkan Kafe di Mas
GIANYAR, NusaBali
Tim Gabungan Satpol PP Gianyar dan Polsek Ubud membubarkan kerumunan di sebuah Kafe remang-remang, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Sabtu)(19/12) sekitar pukul 22.00 Wita.
Selain berkerumun, suara bising musik yang dihidupkan mengganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat. 8 orang dimintai keterangan terdiri dari pengelola kafe, waitres, dan pengunjung. Kepala Satpol PP Gianyar Made Watha, saat di konfirmasi Senin (21/12), membenarkan pembubaran tersebut. "Tindakan tegas dilakukan karena terjadi kerumunan. Ada dua pengunjung yang tidak membawa identitas, kami sudah panggil ke Kantor Satpol PP Gianyar. Tapi yang bersangkutan belum datang," ujar Watha.
Mantan Kadisos Gianyar ini menyatakan petugas awalnya menerima laporan kerumunan di kafe. "Kami bersama petugas kepolisian Polsek Ubud langsung mendatangi lokasi," ujar Watha. Tiba di kafe yang dituju, petugas sudah mendengar suara musik kencang. "Pengunjungnya pakai masker. Di sana terjadi kerumunan," ungkapnya.
Diakui, kafe tersebut memang telah menyediakan tempat cuci tangan. Namun, kerumunan di kafe itu tidak bisa ditolerir oleh petugas. Akhirnya, sesuai protokol kesehatan Covid-19, kerumunan di kafe tersebut dibubarkan. "Disamping berkerumun, tanpa ada izin keramaian. Kafe itu menganggu ketertiban, bising mengganggu masyarakat sekitarnya," tegasnya.
Malam itu juga, kafe langsung ditutup. Sedangkan, delapan orang dalam kafe diangkut ke mobil Satpol PP. "Mereka dibawa ke Mapolsek Ubud. Untuk pengembangan lebih lanjut," jelasnya.
Khusus dua pengunjung dipanggil ke Kantor Satpol PP Senin (21/12). "Yang kami panggil ke Kantor Satpol PP karena tidak membawa identitas saat kami sidak," jelasnya.
Watha menambahkan, sepanjang pandemi Covid ini sudah beberapa kali menutup usaha yang tidak mengindahkan protokol kesehatan (prokes). "Kami rutin patroli. Kalau ada usaha tidak mengindahkan prokes kami tertibkan," ungkap pejabat berkumis itu.
Dia berharap, masyarakat bisa membiasakan diri menerapkan prokes. Yakni melakukan 3M. Terdiri dari Memakai Masker; Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak. "Ini menyangkut kesehatan, nyawa manusia. Ini harus ditekan bersama," pintanya. Sidak prokes itu juga terus dilakukan sampai pandemi dan masyarakat terbiasa dengan pola kehidupan baru. "Kami terus turun melakukan sidak bersama petugas gabungan," ujarnya. *nvi
Komentar