Ida Bagus Tugur Berpulang, Tinggalkan Karya Monumental dari Art Centre hingga Museum TMII
DENPASAR, NusaBali
Amor ing acyntia. Dunia arsitek dan seni Indonesia berduka karea harus kehilangan arsitek undagi berkelas Ida Bagus Tugur.
IB Tugur yang dikenal dengan karya-karya fenomenalnya meninggal dunia di usia 94 tahun pada Selasa (22/12). Saat ini jenazah sang maestro ini sudah berada di tanah kelahirannya, Gria Cucukan Klungkung. Rencananya, pengabenan almarhum yang selama ini tinggal di Lingkungan Bekul Jalan Siulan Denpasar Timur akan dilakukan pada bulan Januari 2021 mendatang.
Almarhum dikenal sebagai sosok yang sangat detil. Sebelum melaksanakan pekerjaan, lebih dulu dilakukan survei lokasi. Lalu menentukan zonasi berdasarkan hasta kosala kosali. Selanjutnya tema dari bangunan ditentukan sesuai dengan fungsi bangunan. Barulah setelah itu tahap desain dimulai.
Sosok IB Tugur yang meninggalkan lima orang anak dan 13 cucu adalah arsitek di balik berbagai bangunan fenomenal di Bali. Di antaranya Art Centre atau Taman Wrdhi Budaya Provinsi Bali, Sasanan Budaya Bangli, Sasanan Budaya Buleleng, Sasanan Budaya Tabanan. Lalu Gedung DPRD Bali yang memiliki arsitektur Bali sangat kuat dan berkarakter adalah buah karyanya. Begitu juga Gedung Jaya Sabha hingga Rumah Dinas Gubernur Bali. Bahkan bukan hanya sebatas Pulau Dewata saja, namun arsitek undagi ini juga sebagai perancang Museum Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
Sejumlah monumen di Bali juga buah karya IB Tugur. Di antaranya Monumen Perjuangan Bali di Denpasar, Monumen Perjuangan Purna Yudha 45 di Bukit, Monumen Operasi Lintas Laut di Cekik Gilimanuk. Bangunan suci antrara lain bagian dari Pura Besakih, Pura Melanting dan Penataran agung Pulaki, Pura Jagatnatha di Amlapura dan Singaraja juga hasil sentuhannya.
Di luar Bali sentuhan IB Tugur juga meninggalkan karya di Sendang Tirtokamandanu di Menang Kediri Jawa Timur, Pura Giri Purwo Wiseso di Purwoharjo Banyuwangi, Puri Girinathadi Semarang Jawa Tengah dan lain-lain.
Sedangkan bangunan perkantoran atau instansi yang dihasilkannya adalah Kantor Dinas Pariwisata Bali, Kantor Dinas Perindustrian Bali, Kantor Dinas Perkebunan Bali, Gedung Perpustakaan, Gedung Pusat Dokumentasi Bali, sebagian Gedung Universitas Udayana di Denpasar dan Bukit Jimbaran, hingga sejumlah gedung SMP dan SMA di Bali.
Putra dari Ida Bagus Tuger ini lahir di Geria Cucukan Klungkung pada tanggal 26 Mei 1926. Masa kanak-kanaknya dilalui di Klungkung dan menempuh pendidikan SD dan Sekolah Pertukangan pada tahun 1944. Hingga tahun 1964, almarhum menjadi juru gambar dan mengawasi bangunan. Skill gambar IB Tugur ini memang sudah terasah sedari kecil yang kerap menggambar wayang. Dia pun dikenal sebagai sosok pelukis beraliran realis/impresionis.
Kemampuan di dunia arsitek pun mengantarkan IB Tugur menjadi dosen luar biasa Fakultas Teknik Arsitektur dan Seni Rupa Unud hingga 1985. Sebelumnya pada tahun 1975, almarhum mendirikan kantor Biro Perencana UP ASRHA di Denpasar.*tim
Almarhum dikenal sebagai sosok yang sangat detil. Sebelum melaksanakan pekerjaan, lebih dulu dilakukan survei lokasi. Lalu menentukan zonasi berdasarkan hasta kosala kosali. Selanjutnya tema dari bangunan ditentukan sesuai dengan fungsi bangunan. Barulah setelah itu tahap desain dimulai.
Sosok IB Tugur yang meninggalkan lima orang anak dan 13 cucu adalah arsitek di balik berbagai bangunan fenomenal di Bali. Di antaranya Art Centre atau Taman Wrdhi Budaya Provinsi Bali, Sasanan Budaya Bangli, Sasanan Budaya Buleleng, Sasanan Budaya Tabanan. Lalu Gedung DPRD Bali yang memiliki arsitektur Bali sangat kuat dan berkarakter adalah buah karyanya. Begitu juga Gedung Jaya Sabha hingga Rumah Dinas Gubernur Bali. Bahkan bukan hanya sebatas Pulau Dewata saja, namun arsitek undagi ini juga sebagai perancang Museum Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
Sejumlah monumen di Bali juga buah karya IB Tugur. Di antaranya Monumen Perjuangan Bali di Denpasar, Monumen Perjuangan Purna Yudha 45 di Bukit, Monumen Operasi Lintas Laut di Cekik Gilimanuk. Bangunan suci antrara lain bagian dari Pura Besakih, Pura Melanting dan Penataran agung Pulaki, Pura Jagatnatha di Amlapura dan Singaraja juga hasil sentuhannya.
Di luar Bali sentuhan IB Tugur juga meninggalkan karya di Sendang Tirtokamandanu di Menang Kediri Jawa Timur, Pura Giri Purwo Wiseso di Purwoharjo Banyuwangi, Puri Girinathadi Semarang Jawa Tengah dan lain-lain.
Sedangkan bangunan perkantoran atau instansi yang dihasilkannya adalah Kantor Dinas Pariwisata Bali, Kantor Dinas Perindustrian Bali, Kantor Dinas Perkebunan Bali, Gedung Perpustakaan, Gedung Pusat Dokumentasi Bali, sebagian Gedung Universitas Udayana di Denpasar dan Bukit Jimbaran, hingga sejumlah gedung SMP dan SMA di Bali.
Putra dari Ida Bagus Tuger ini lahir di Geria Cucukan Klungkung pada tanggal 26 Mei 1926. Masa kanak-kanaknya dilalui di Klungkung dan menempuh pendidikan SD dan Sekolah Pertukangan pada tahun 1944. Hingga tahun 1964, almarhum menjadi juru gambar dan mengawasi bangunan. Skill gambar IB Tugur ini memang sudah terasah sedari kecil yang kerap menggambar wayang. Dia pun dikenal sebagai sosok pelukis beraliran realis/impresionis.
Kemampuan di dunia arsitek pun mengantarkan IB Tugur menjadi dosen luar biasa Fakultas Teknik Arsitektur dan Seni Rupa Unud hingga 1985. Sebelumnya pada tahun 1975, almarhum mendirikan kantor Biro Perencana UP ASRHA di Denpasar.*tim
1
Komentar