Mesin Parkir Sering Gangguan
PD Pasar: Kualitas Alat Rendah
DENPASAR, NusaBali
Mesin parkir elektronik yang digunakan Perumda Pasar Sewakadarma atau PD Pasar Kota Denpasar seringkali mengalami gangguan.
Akibatnya pengunjung yang masuk ke dalam pasar tidak bisa mengambil karcis parkir seperti sebelumnya. Hal itu terjadi di semua pasar yang menggunakan mesin parkir elektronik. Dari pantauan, Rabu (23/12) mesin parkir yang tidak berfungsi salah satunya di Pasar Kumbasari, Jalan Gajah Mada, Denpasar. Mesin parkir dari arah utara yakni tempat pintu masuk utama Pasar Kumbasari tidak berfungsi. Bahkan, salah satu pengunjung pasar mengatakan mesin tersebut tidak berfungsi sudah sejak lima hari lalu dan sampai sekarang belum ada perbaikan.
Dalam lima hari itu, semua pengunjung Pasar Kumbasari kebingungan mencet tombol parkir karena tidak keluar karcis. “Sudah lima hari tidak berfungsi, setiap hari yang masuk bingung pencet tombol. Kalau pedagang yang tahu sudah biasa lewat aja, tapi yang baru masuk ini. Saya saja pertama bingung kok tidak keluar karcis,” jelas I Made Mertayana.
Menurut dia, selama ke pasar sudah beberapa kali menemui permasalahan pada mesin parkir. Bukan hanya di Pasar Kumbasari tetapi di Pasar Badung juga juga terjadi hal yang sama dan itu terjadi berkali-kali. “Kadang Pasar Badung juga sama. Kadang tidak ada karcis, kadang juga tidak mesin rusak. Jadi bingung dengan mesin ini,” imbuhnya.
Direktur Umum (Dirum) Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, AA Ngurah Yuliartha saat dkonfirmasi membenarkan alat di Kumbasari memang bermasalah. Bukan hanya di Pasar Kumbasari namun juga di semua pasar yang menggunakan alat parkir elektronik yakni di Pasar Badung, Pasar gunung Agung, dan Pasar Cokroaminoto. Keempat alat ini sering rewel.
Dia mengaku hanya bisa melakukan perbaikan yang dilakukan oleh vendor. Namun, perbaikan juga yang dilakukan vendor cukup lama sehingga alat juga lama didiamkan rusak. “Ini mesin China memang rewel. Di semua pasar juga sering rewel jadi kami pikir ini alat kualitasnya memang tidak bagus,” jelasnya.
Agung Yuliartha mengatakan, dengan rewelnya alat tersebut, dia mengaku hanya bisa melakukan perbaikan saja saat ini, sebab untuk melakukan pengadaan ulang memerlukan waktu lagi. Sebab pengadaan ulang baru bisa dilakukan pada anggaran perubahan. “Saat bermasalah kami hanya bisa melakukan perbaikan saja,” tandasnya. *mis
Komentar