DPD Masata Koordinir Test Swab untuk Pekerja Pariwisata
DENPASAR,NusaBali
DPD Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Bali mengakhiri tutup tahun 2020 dengan mengkoordinir test swab/PCR test kepada pekerja pariwisata, terutama pengelola dan karyawan Daya Tarik Wisata (DTW) dan Wisata Desa.
Alasannya pengelola dan karyawan DTW serta Wisata Desa harus mendapat atensi lebih terkait penerapan CHSE. Atensi tersebut kepastian pengelola, karyawan DTW dan Desa Wisata Desa tak terindikasi terpapar Covid-19.
Ketua DPD Masata Bali I Made Ramia Adnyana menyatakan dua divisi ( DTW dan Wisata Desa) nantinya salah satu yang intensif berinteraksi dengan wisatawan.
“Dua divisi ini yang kami pikirkan kurang mendapatkan perhatian ketika kita berbicara pendataan kesehatan masyarakat,” ujar Ramia Adnyana, Rabu (23/12).
Lebih lanjut Ramia Adnyana mengatakan PCR tersebut dimaksudkan untuk mengantsipasi dan keramaian kunjungan di DTW dan Desa Wisata. DTW dan Desa Wisata menurut Ramia, akan menjadi alternative dominan bagi wisatawan yang mau berlibur akhir tahun di Bali.
“Kami kira akan dominan wisatawan, warga lokal nanti,” duga Ramia Adnyana.
Test PCR tersebut dilakukan bekerjasama dengan Satgas Pengendalian COVID-19 Provinsi Bali. Antara lain sudah dilaksanakan Hotel Souveriegn, Kuta.
“ Jadi kami selenggarakan memang untuk menyiapkan liburan akhir tahun bagi warga lokal dengan mendukung program Satgas Covid-19 Provinsi Bali ini” kata Ramia Adnyana yang juga Wakil Ketua Umum DPP IHGMA ini.
Khusus yang dikordinir DPD Masata, lanjut Ramia 150 orang. Sedang pekerja pariwisata yang sudah ditest swab jumlahnya diyakini sudah mencapai ribuan orang.
“Itu teman dari Gerakan Bali Kembali yang punya data, dengan target 4000 per minggu,” jelas Ramia Adnyana.
Lebih lanjut Ramia Adnyana menyatakan Masata, memprioritaskan kegiatannya untuk jangka pendek ke dalam 3 point yakni mendukung Kemenparekraf dalam mewujudkan 205 desa wisata mandiri secara nasional, menguatkan jejaring kepariwisataan di daerah serta pelatihan SDM pariwisata bidang pengelola desa wisata, UKM termasuk pokdarwis.
“Sesuai hasil Rakernas Masata di Bandung pada 27-28 November 2020 kami sepakat secara nasional ketiga hal itu yang kami prioritaskan,” ujar Ramia Adnyana. *K17.
Ketua DPD Masata Bali I Made Ramia Adnyana menyatakan dua divisi ( DTW dan Wisata Desa) nantinya salah satu yang intensif berinteraksi dengan wisatawan.
“Dua divisi ini yang kami pikirkan kurang mendapatkan perhatian ketika kita berbicara pendataan kesehatan masyarakat,” ujar Ramia Adnyana, Rabu (23/12).
Lebih lanjut Ramia Adnyana mengatakan PCR tersebut dimaksudkan untuk mengantsipasi dan keramaian kunjungan di DTW dan Desa Wisata. DTW dan Desa Wisata menurut Ramia, akan menjadi alternative dominan bagi wisatawan yang mau berlibur akhir tahun di Bali.
“Kami kira akan dominan wisatawan, warga lokal nanti,” duga Ramia Adnyana.
Test PCR tersebut dilakukan bekerjasama dengan Satgas Pengendalian COVID-19 Provinsi Bali. Antara lain sudah dilaksanakan Hotel Souveriegn, Kuta.
“ Jadi kami selenggarakan memang untuk menyiapkan liburan akhir tahun bagi warga lokal dengan mendukung program Satgas Covid-19 Provinsi Bali ini” kata Ramia Adnyana yang juga Wakil Ketua Umum DPP IHGMA ini.
Khusus yang dikordinir DPD Masata, lanjut Ramia 150 orang. Sedang pekerja pariwisata yang sudah ditest swab jumlahnya diyakini sudah mencapai ribuan orang.
“Itu teman dari Gerakan Bali Kembali yang punya data, dengan target 4000 per minggu,” jelas Ramia Adnyana.
Lebih lanjut Ramia Adnyana menyatakan Masata, memprioritaskan kegiatannya untuk jangka pendek ke dalam 3 point yakni mendukung Kemenparekraf dalam mewujudkan 205 desa wisata mandiri secara nasional, menguatkan jejaring kepariwisataan di daerah serta pelatihan SDM pariwisata bidang pengelola desa wisata, UKM termasuk pokdarwis.
“Sesuai hasil Rakernas Masata di Bandung pada 27-28 November 2020 kami sepakat secara nasional ketiga hal itu yang kami prioritaskan,” ujar Ramia Adnyana. *K17.
Komentar