nusabali

Kadis Pertanian Denpasar Meninggal Akibat Corona

Gede Ambara Punya Riwayat Penyakit Paru dan Jantung

  • www.nusabali.com-kadis-pertanian-denpasar-meninggal-akibat-corona

Gede Ambara Putra punya riwayat penyakit paru dan jantung. Almarhum positif Covid-19 sejak 8 Desember 2020.

DENPASAR, NusaBali
Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, Ir I Gede Ambara Putra M Agb, 56, meninggal dunia dalam status positif Covid-19, Jumat (25/12) pagi. Birokrat asal Desa Bongan Cina, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini memiliki riwayat penyakit paru-paru basah dan jantung.

Almarhum Gede Ambara Putra menghembuskan napas terakhir dalam perawatan di Ruang ICU RSUD Wangaya, Denpasar, Jumat pagi sekitar pukul 05.30 Wita. Sebelum berpulang, Kadis Pertanian Denpasar ini sempat selama dua pekan dirawat di rumah sakit sejak dinyatakan positif Corona, 8 Desember 2020 lalu.

Gede Ambara Putra berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Sri Kusrini serta dua orang anak: Putu Linda Primandari dan Lina Anandari Dwi Ambarini. Hingga saat ini, jenazahnya masih dititipkan di RSUD Wangaya. Jenazah almarhum rencananya akan dikremasi keluarganya di krematorium kawasan Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli pada Wrasapati Umanis Ugu, Kamis, 31 Desember 2020 mendatang.

Plt Direktur Utama (Dirut) RSUD Wangaya, dr I Dewa Alit Parwita, mengungkapkan selain berstatus positif Covid-19, almarhum Gede Ambara Putra juga punya riwayat penyakit paru-paru (beberapa tahun lalu) dan penyakit jantung (tahun 2019). Menurut Alit Parwita, almarhum awalnya diterima petugas medis di IGD RSUD Wangaya, 8 Desember 2020, dalam keadaan masih sehat. “Saat itu, almarhum datang sudah membawa hasil swab positif Covid-19 dari salah satu Puskesmas di Denpasar,” ungkap Alit Parwita saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Jumat kemarin.

Hasil uji swab itu, kata Alit Parwita, menjadi acuan tim medis untuk membawa Kadis Pertanian Denpasar tersebut ke Ruang Isolasi RSUD Wangaya. Apalagi, almarhum sempat mengalami keluhan demam dan sesak. "Selain demam dan sesak, almarhum dirawat lebih intensif karena sebelumnya pernah mengalami gejala paru-paru basah dan jantung hingga dipasangi ring jantung tahun 2019,” terang Alit Parwita.

Namun, lanjut Alit Parwita, kondisi almarhum Gede Ambara kemudian menurun. Karena terjadi penurunan saturasi Oksigen, per 14 Desember 2020 perawatannya dipindahkan ke Ruang ICU RSUD Wangaya. Almarhum juga sempat mendapatkan donor plasma. Sayang, kondisinya semakin memburuk per 23 Desember 2020, sampai akhirnya meninggal dua hari kemudian.

Sementara itu, salah seorang staf Perencanaan Dinas Pertanian Kota Denpasar, Pipit Merdekawati, mengatakan sebelum dinyatakan positif Covid-19, almarhum Gede Ambara diketahui sempat melayat ke rumah Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Kota Denpasar, AA Gede Risnawan, yang ibundanya meninggal dunia pada 3 Desember 2020. Ibunda Gung Risnawan meninggal bukan karena Covid-19 alias negatif Covid-19. 

Kemudian, Gede Ambara mengalami gejala demam dan batuk sejak 5 Desember 2020. Kadis Pertanian Denpasar ini pun memeriksakan diri dan melakukan uji swab di Puskesmas Denpasar Utara III, 7 Desember 2020. Hasil uji swab keluar 8 Desember 2020 di mana Gede Ambara terkonfirmasi positif Covid-19.

Begitu dinyatakan positif Corona, Gede Ambara langsung dirawat di RSUD Wangaya hari itu juga, Selasa (8/12). Saat masuk rumah sakit, Kadis Pertanian Denpasar ini masih dalam keadaan sehat. Bahkan, Gede Ambara sempat beberapa kali melakukan video call dengan para staf Dinas Pertanian Denpasar.

“Selama dirawat di Ruang ICU RSUD Wangaya, bapak hampir setiap hari video call dengan staf sembari lambaikan tangan. Terakhir, bapak aktif komunikasi dengan staf, Kamis (24/12) malam pukul 19.00 Wita. Tapi, besok paginya, bapak dinyatakan meninggal,” tutur Pipit yang mengaku sempat diminta almarhum membawakan permen jahe dan nasi kuning kesukaannya ke rumah sakit.

Menurut Pipit, semua staf Dinas Pertanian Denpasar sempat diuji swab pasca sang kepala dinas dinyatakan positif Corona, 8 Desember 2020. Dari uji swab itu, hanya satu staf yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan telah dilakukan isolasi. Bukan hanya itu, istri dan kedua anak perempuan almarhum Gede Ambara juga sudah diuji swab, dengan hasil negatif Corona.

Pipit menyebutkan, almarhum Gede Ambara Putra adalah sosok pejabat pekerja keras. Dalam kegiatan apa pun, almarhum ikut terjun. Termasuk ketika panen jagung. “Bapak bukan hanya turun langsung memantau petani dan perkembangan hasil pertanian, tapi selalu meluangkan waktu untuk memantau pembuatan bibit untuk dibagikan ke masyarakat di tengah pandemi Covid-19,” papar Pipit.

Almarhum Gede Ambara juga termasuk sosok birokrat dengan segudang prestasi. Data yang diperoleh NusaBali dari Pemkot Denpasar, dalam kurun 2010-2019 almarhum memperoleh sebanyak 26 penghargaan di bidang pembangunan pertanian. Termasuk di antaranya juara I penerapan teknologi padi tingkat Provinsi Bali tahun 2011, juara I penerapan teknologi kedelai tingkat Provinsi Bali tahun 2011, dan juara 1 Penyuluh Pertanian PNS Teladan tingkat Provinsi Bali tahun 2018. *mis

Komentar