Gerindra Siapkan Tarung Pilkada Buleleng, Gianyar, Klungkung, dan Pilgub Bali
Kemarin Gelar Rapat Konsolidasi
DENPASAR, NusaBali
DPD Gerindra Bali dan DPC Gerindra Kabupaten/Kota se-Bali menggelar konsolidasi di Hotel Prime Plaza, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Minggu (27/12) siang.
Konsolidasi ini sebagai ajang persiapan Gerindra menghadapi tarung Pil-kada Buleleng, Pilkada Klungkung, Pilkada Gianyar, dan Pilgub Bali yang belum jelas kapan akan dilaksanakan. Kegiatan rapat konsolidasi partai besutan Prabowo Subianto, Minggu kemarin, dihadiri langsung Ketua DPD Gerindra Bali Ida Bagus Putu Sukarta, Sekretaris DPD Gerindra Bali I Wayan Wiratmaja, Ketua Bappilu DPD Gerindra Bali Made Gede Ray Misno, Ketua DPC Gerindra Kabupaten/Kota se-Bali, anggota Fraksi Gerindra DPRD Bali, dan anggota Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten/Kota se-Bali. Rapat konsolidasi kemarin melibatkan sekitar 300 kader Gerindra.
Selain membahas pemetaan Pilkada Buleleng (rencananya digelar tahun 2022), Pilkada Klungkung (harusnya tahun 2023), Pilkada Gianyar (harusnya tahun 2023), dan Pilgug Bali (harusnya tahun 2023), rapat kondolidasi Gerindra kemarin juga untuk menggenjot mesin partai dan menghadapi verifikasi parpol peserta Pileg 2024.
Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Putu Sukarta alias Gus Sukarta, mengatakan hingga saat ini pelaksanaan Pilkada Buleleng 2022, Pilkada Klungkung 2023, Pilkada Gianyar 2023, dan Pilgub Bali 2023 sifatnya masih tentatif. Masalahnya, regulasi atau Undang-undang Pilkada masih ada kemungkinan berubah.
"Namun, khusus Pilkada Buleleng kemungkinan akan tetap digelar tahun 2022. Kita bersiap hadapi Pilkada Buleleng 2022. Untuk Pilkada Klungkung, Pilkada Gianyar, dan Pilgub Bali mungkin bisa diundur pelaksanaannya hingga tahun 2024 atau tetap pada 2023. Tetapi, kita harus sudah siap sejak sekarang," jelas Gus Sukarta dalam arahannya di hadapan 300 kader Gerindra.
Gus Sukarta mengingatkan kader di jajaran DPC Gerindra Kabupaten/Kota harus belajar dari Pilkada Badung 2020, Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Tabanan 2020, Pilkada Jembrana 2020, Pilkada Karangasem 2020, dan Pilkada Bangli 2020. "Okelah Pilkada 2020 serentak di 6 kabupaten/kota sudah lewat. Namun, kita harus belajar dari 2020. Kekurangan dan kelebihannya harus dievaluasi. Ke depan, kita harus maksimal di Pilkada Buleleng, Pilkada Klungkung, Pilkada Gianyar, dan Pilgub Bali. Mulai sekarang sudah harus disiapkan strateginya," tandas mantan anggota Fraksi Gerindra DPR RI Dapil Bali 2014-2019 ini.
Dalam Pilkada 6 daerah di Bali, 9 Desember 2020 lalu, Gerindra menang di Pilkada Denpasar (usung pasangan I Gusti Ngurah Jaya Negara-I Kadek Agus Arya Wibawa bersama PDIP-Hanura-PSI), Pilkada Tabanan (usung I Komang Gede Sanjaya-I Made Edi Wirawan bersama PDIP), Pilkada Jembrana (usung I nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Krisna bersama Golkar-Demokrat-PKB-PPP), dan Pilkada Bangli (usung ASang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar bersama PDIP-Hanura-PKPI).
Sedangkan di Pilkada Karanhasem, pasangan I Gusti Ayu Mas Sumatri-I Made Sukerana yang diusung Gerindra bersama Golkar-NasDem-Demokrat-Perindo-PKS, menderita kekalahan. Sebaliknya, di Pilkada Badung 2020 Gerindra kalkah tarung karena gagal usung calon karena kekuarangan kursi parlemen. Masalahnya, Gerindra hanya bergandengan dengan Demokrat, sementara Golkar yang sejak awal akan diajak berkoalisi, kabur gabung ke barisan PDIP.
Gus Sukarta menyebutkan, untuk strategi menghadapi Pilkada Buleleng, Pilkada Klungkung, Pilkada Gianyar, dan Pilgub Bali, Gerindra akan lebih mematangkan koalisi lebih awal. Gerindra harus mengusung pasangan calon di empat event politik pemilihan kepala daerah tersebut.
"Untuk penentuan koalisi ketika mengusung pasangan calon, saya serahkan kepada DPC Gerindra Kabupaten yang berPilkada. Kalau di Pilgub Bali, DPD Gerindra akan meminta masukan DPC Gerindra Kabupaten/Kota se-Bali. Kita ingin maksimal di 4 Pilkada ini, karena di sini ujicoba mesin partai untuk hadapi Pileg/Pilpres 2024," tandas politisi asal Griya Buruan, Desa Adat Sanur yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014 dari Fraksi Gerindra ini.
Sementara itu, Ketua Bappilu DPD Gerindra Bali, Made Gede Ray Misno, mengatakan pelaksanaan Pilkada Buleleng harusnya digelar tahun 2022, jika mengacu masa jabatan Bupati Buleleng. Tahapan Pilkada Buleleng sudah dimulai tahun 2021. Sedangkan Pilkada Gianyar, Pilkada Klungkung, dan Pilgub Bali juga harusnya digelar tahun 2023.
"Dalam perkembangannya nanti, bisa saja ada revisi UU Pilkada. DPR RI akan menentukan nanti, apakah akan diserentakkan tahun 2024 atau dihabiskan satu putaran sesuai event 5 tahunan sebelumnya. Tetapi, kami di Bappilu harus siap sejak dini sambil melihat perkembangan," terang Ray Misno saat ditemui NusaBali seusai rapoat konsolidasi di Sanur kemarin.
Ray Misno menyebutkan, konsolidasi Gerindra dengan pendidikan politik pengurus DPD dan DPC Kabupaten/Kota se-Bali ini tidak hanya untuk siapkan diri hadapi 4 Pilkada. Namun, juga menyongsong Pileg 2024.
"Kita konsolidasi menyeluruh untuk hadapi Pileg 2024. Sebab, tahun 2022 sudah harus verifikasi parpol peserta Pemilu 2024. Jadi, tahun 2021 depan Gerindra harus sudah siapkan infrastruktur partai guna hadapi verifikasi parpol. Mulai kepengurusan DPD Gerindra Bali, DPC Gerindra Kabupaten/Kota se-Bali, PAC Gerindra Kecamatan se-Bali, sampai pengurus tingkat desa. Gerindra harus sudah berkemas dari sekarang," tegas Ray Misno. *nat
1
Komentar