Ayah dan Ibu Selamat, Anak Tewas
Lakalantas di Batubulan, Sukawati yang Renggut 2 Korban Jiwa
Bocah I Gede Adi Atmikajaya meninggal dunia dengan luka pada dahi luka lecet, alis kanan luka robek, mata kanan dan dada kanan kiri lebam.
GIANYAR, NusaBali
Kecelakaan lalu lintas merenggut nyawa terjadi di Jalan Raya Batubulan depan Bale Banjar Kalah, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Minggu (27/12) dini hari. Dua pengendara motor meninggal, dua orang lainnya yang dibonceng alami luka-luka.
Informasi dihimpun, kecelakaan lalu lintas ini terjadi dini hari sekitar pukul 01.45 Wita. Mulanya pengendara I Nyoman Agus Angga Nugraha, 20, asal Lingkungan Candi Baru, Gianyar mengendarai Yamaha Nmax DK 5795 KAI melaju dari selatan ke utara.
Dari arah berlawanan, melaju pengendara I Komang Wirajaya, 29, membonceng istri Ni Luh Yuliani,32, dan anaknya I Gede Adi Atmikajaya, 8. Sekeluarga asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem ini mengendarai Honda Vario DK 3390 ABQ.
Setibanya di TKP, diduga pengendara Yamaha Nmax DK 5795 KAI oleng ke kanan. Saat bersamaan sekeluarga mengendarai Honda Vario DK 3390 ABQ ini melaju. Sehingga tabrakan tak terhindarkan, yang mengakibatkan kedua pengendara dan yang di bonceng terjatuh dan mengalami luka – luka serta kedua kendaraan mengalami kerusakan parah.
Pengendara Nmax, Agus Angga mengalami luka-luka pada dahi kiri lecet, pelipis kanan lecet. Pipi kanan robek, mata kanan lebam, bibir atas lebab, dada kanan memar, perut kanan atas memar, tangan kanan luka lecet, kaki kanan luka lecet. Korban sempat dilarikan ke RSU Ghanesha, Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Gianyar namun nyawanya tak tertolong. Saat ini, jenasah korban dititip sementara di RS Dharma Yadnya Denpasar.
Sementara pengendara Vario, I Komang Wirajaya, mengalami luka pada dahi kanan luka robek, gigi taring bawah sebelah kanan copot. Ujung jari manis sebelah kanan putus. Tangan sebelah kanan patah, lutut kanan luka lecet, jari kaki kanan luka robek terbuka. Sedangkan yang dibonceng, Ni Luh Yuliani mengalami luka pada punggung tangan kanan luka lecet, jari tangan kanan luka robek, paha kanan luka robek terbuka, lutut kanan lecet, jempol kaki kiri luka robek, tangan kanan dan kaki kanan patah.
Namun sayang, bocah I Gede Adi Atmikajaya meninggal dunia dengan luka pada dahi luka lecet, alis kanan luka robek, mata kanan dan kiri lebam, dada kanan lebam. Semua korban dilarikan ke RSU Ghanesha, Celuk, Sukawati.
Kasatlantas Polres Gianyar, AKP Laksmi Trisnadewi Wieryawan, saat di konfirmasi Senin (28/12) membenarkan lakalantas tersebut. Dijelaskan korban yang terlibat kecelakaan adalah empat orang. Dengan rincian meninggal dunia dua orang, luka ringan dua orang dan kerugiaan materi diperkirakan sebesar Rp 6 juta. “Sementara masih proses penyelidikan, tapi yang pasti semuanya menggunakan helm SNI. Hanya saja saat kejadian di TKP memang cuacanya gerimis,” jelasnya.
Berkaca dari kejadian ini AKP Laksmi, menghimbau seluruh pengguna jalan agar senantiasa tertib berlalulintas. Ditekankan, selain penggunaan helm SNI dengan benar dapat menurunkan resiko fatalitas korban lakalantas, juga diperlukan konsentrasi saat berkendara. "Kecepatan dan kondisi kendaraan serta lingkungan saat berkendara juga sangat berpengaruh," ujarnya.
Tidak hanya kepada para pelajar, tetapi tertib berlalulintas hendaknya diterapkan oleh seluruh masyarakat pengguna jalan. "Untuk mencegah terjadinya lakalantas, dan menekan fatalitas korban jika terjadi lakalantas,” ujar AKP Laksmi.nvi
Dikonfirmasi terpisah, keluarga korban Made Angga masih dalam suasana berduka dan enggan dikorankan. Ayah korban, Ketut Sutama bahkan menolak seluruh panggilan masuk. Namun demikian, salah satu keluarga menyebutkan korban Made Angga sebelum kejadian pamitan kepada ayahnya Ketut Sutama. "Angga pamit, katanya mau beli baju di Denpasar," jelas keluarga yang enggan namanya dikorankan. Korban yang asli Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Tabanan ini semasa hidupnya pernah menjadi mekanik terbaik di salah satu dealer motor di Gianyar. "Angga pernah sebagai mekanik terbaik di waja motor. Sampai dapat penghargaan dari kantornya," jelasnya lagi. Kepergian korban Angga diakui sangat membuat keluarga terpukul. Sebab, Angga merupakan anak laki satu-satunya dari 3 bersaudara. *nvi
Informasi dihimpun, kecelakaan lalu lintas ini terjadi dini hari sekitar pukul 01.45 Wita. Mulanya pengendara I Nyoman Agus Angga Nugraha, 20, asal Lingkungan Candi Baru, Gianyar mengendarai Yamaha Nmax DK 5795 KAI melaju dari selatan ke utara.
Dari arah berlawanan, melaju pengendara I Komang Wirajaya, 29, membonceng istri Ni Luh Yuliani,32, dan anaknya I Gede Adi Atmikajaya, 8. Sekeluarga asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem ini mengendarai Honda Vario DK 3390 ABQ.
Setibanya di TKP, diduga pengendara Yamaha Nmax DK 5795 KAI oleng ke kanan. Saat bersamaan sekeluarga mengendarai Honda Vario DK 3390 ABQ ini melaju. Sehingga tabrakan tak terhindarkan, yang mengakibatkan kedua pengendara dan yang di bonceng terjatuh dan mengalami luka – luka serta kedua kendaraan mengalami kerusakan parah.
Pengendara Nmax, Agus Angga mengalami luka-luka pada dahi kiri lecet, pelipis kanan lecet. Pipi kanan robek, mata kanan lebam, bibir atas lebab, dada kanan memar, perut kanan atas memar, tangan kanan luka lecet, kaki kanan luka lecet. Korban sempat dilarikan ke RSU Ghanesha, Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Gianyar namun nyawanya tak tertolong. Saat ini, jenasah korban dititip sementara di RS Dharma Yadnya Denpasar.
Sementara pengendara Vario, I Komang Wirajaya, mengalami luka pada dahi kanan luka robek, gigi taring bawah sebelah kanan copot. Ujung jari manis sebelah kanan putus. Tangan sebelah kanan patah, lutut kanan luka lecet, jari kaki kanan luka robek terbuka. Sedangkan yang dibonceng, Ni Luh Yuliani mengalami luka pada punggung tangan kanan luka lecet, jari tangan kanan luka robek, paha kanan luka robek terbuka, lutut kanan lecet, jempol kaki kiri luka robek, tangan kanan dan kaki kanan patah.
Namun sayang, bocah I Gede Adi Atmikajaya meninggal dunia dengan luka pada dahi luka lecet, alis kanan luka robek, mata kanan dan kiri lebam, dada kanan lebam. Semua korban dilarikan ke RSU Ghanesha, Celuk, Sukawati.
Kasatlantas Polres Gianyar, AKP Laksmi Trisnadewi Wieryawan, saat di konfirmasi Senin (28/12) membenarkan lakalantas tersebut. Dijelaskan korban yang terlibat kecelakaan adalah empat orang. Dengan rincian meninggal dunia dua orang, luka ringan dua orang dan kerugiaan materi diperkirakan sebesar Rp 6 juta. “Sementara masih proses penyelidikan, tapi yang pasti semuanya menggunakan helm SNI. Hanya saja saat kejadian di TKP memang cuacanya gerimis,” jelasnya.
Berkaca dari kejadian ini AKP Laksmi, menghimbau seluruh pengguna jalan agar senantiasa tertib berlalulintas. Ditekankan, selain penggunaan helm SNI dengan benar dapat menurunkan resiko fatalitas korban lakalantas, juga diperlukan konsentrasi saat berkendara. "Kecepatan dan kondisi kendaraan serta lingkungan saat berkendara juga sangat berpengaruh," ujarnya.
Tidak hanya kepada para pelajar, tetapi tertib berlalulintas hendaknya diterapkan oleh seluruh masyarakat pengguna jalan. "Untuk mencegah terjadinya lakalantas, dan menekan fatalitas korban jika terjadi lakalantas,” ujar AKP Laksmi.nvi
Dikonfirmasi terpisah, keluarga korban Made Angga masih dalam suasana berduka dan enggan dikorankan. Ayah korban, Ketut Sutama bahkan menolak seluruh panggilan masuk. Namun demikian, salah satu keluarga menyebutkan korban Made Angga sebelum kejadian pamitan kepada ayahnya Ketut Sutama. "Angga pamit, katanya mau beli baju di Denpasar," jelas keluarga yang enggan namanya dikorankan. Korban yang asli Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Tabanan ini semasa hidupnya pernah menjadi mekanik terbaik di salah satu dealer motor di Gianyar. "Angga pernah sebagai mekanik terbaik di waja motor. Sampai dapat penghargaan dari kantornya," jelasnya lagi. Kepergian korban Angga diakui sangat membuat keluarga terpukul. Sebab, Angga merupakan anak laki satu-satunya dari 3 bersaudara. *nvi
1
Komentar