Tabanan Tunda Pembelajaran Tatap Muka
Pembelajaran tatap muka di Tabanan ditunda hingga Maret 2021
TABANAN, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Tabanan putuskan menunda pembelajaran tatap muka hingga Maret 2021 mendatang.
Keputusan tersebut lantaran Tabanan masih zona merah meskipun skenario pembelajaran tatap muka sudah siap. Artinya saat ini pembelajaran untuk murid PAUD, SD, dan SMP masih dilakukan secara online alias daring.
Ditundanya pembelajaran tatap muka terungkap saat pemangku kebijakan mulai Satgas Covid-19 Tabanan bersama Dinas Pendidikan dan Ketua Komisi I DPRD Tabanan menggelar rapat pada Senin (28/12). Rapat dipimpin Sekda Tabanan I Gede Susila sekaligus Sekretaris Satgas Covid-19 Tabanan, dan dihadiri seluruh stakeholder Dinas Pendidikan mulai dari K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) SD, MKKS SMP, Korwas, dan Ketua MGMP (musyawarah guru mata pelajaran).
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Tabanan I Gede Susila, menjelaskan dari hasil rapat dengan seluruh instansi terkait menegaskan pembelajaran tatap muka sementara ditunda sampai dengan Maret 2021 mendatang. Bahkan Bupati Tabanan juga setuju untuk sementara Tabanan tidak menggelar pembelajaran tatap muka.
“Penundaan ini mempertimbangkan kondisi daerah yang saat ini Tabanan masih zona merah. Jadi kita tunggu sampai Maret (2021). Saya sudah berkoordinasi ke pimpinan (Bupati) dan pimpinan setuju tidak dulu menggelar pembelajaran tatap muka,” ungkap Gede Susila.
Namun jika sebelum Maret kondisi Covid-19 di Tabanan melandai atau sudah berubah menjadi zona hijau, bisa langsung digelar pembelajaran tatap muka. “Sekarang karena kondisi, agar tak timbul risiko besar, pembelajaran online dulu dimantapkan,” imbuhnya.
Pihaknya pun sudah meminta kepada Dinas Pendidikan agar terus memantau kondisi anak didik selama pembelajaran daring. Bahkan guru harus dilakukan swab meskipun masih menggelar pembelajaran online. “Disdik bisa meminta kepada tenaga pendidik yang lebih tinggi kualitasnya dalam bidang teknologi informasi untuk membantu guru yang masih belum mengerti dalam bidang IT. Sehingga dengan begitu, proses pembelajaran daring akan lebih maksimal,” ujar Gede Susila.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Nyoman Putra, mengatakan kesimpulan dari hasil rapat menunda sementara rencana proses pembelajaran tatap muka untuk pembelajaran yang dimulai awal Januari 2021. Kondisi ini mempertimbangkan perkembangan Covid-19 masih belum landai di Tabanan. “Kita pantau sampai Maret mendatang, mudah-mudahan sebelum Maret kasus Covid-19 melandai, di sana kita akan lakukan koordinasi kembali,” tegasnya.
Nyoman Putra menyebutkan, penundaan pembelajaran tatap muka ini menjadi tantangan tersendiri bagi Disdik Tabanan untuk memantapkan kembali proses belajar secara daring. Bahkan ada rencana tatap muka bisa dilaksanakan di sebuah desa yang masih sangat aman dari penyebaran virus bisa dilakukan namun secara terbatas.
“Rencana tersebut akan diterapkan untuk pembelajaran siswa kelas rendah di jenjang sekolah dasar (SD). Sebab, kelas rendah untuk pembelajaran baca, tulis, hitung (calistung) menjadi skala prioritas Dinas Pendidikan di Tabanan. Tentu nanti tak lepas koordinasi dengan Satgas Covid-19 di Tabanan,” beber Nyoman Putra.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Gusti Komang Wastana menyatakan, seiring dengan ditundanya pembelajaran tatap muka tahun 2021, pihaknya meminta agar Pemkab Tabanan dalam hal ini Dinas Pendidikan mengevaluasi proses pembelajaran daring.
Dia menyarankan, Disdik memberikan pelatihan dalam bidang IT kepada semua guru untuk memuluskan proses belajar daring ini. Kemudian, proses pembelajaran daring ini dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, jangan sekadarnya saja.
“Apalagi kemarin anak-anak justru banyak yang tidak mengirim tugas, mereka lebih memilih bermain. Sehingga kami tekankan agar pembelajaran daring ini dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Kemudian untuk pembelajaran kelompok bagi siswa kelas rendah juga harus diperketat,” kata Wastana.
Dia mengingatkan kembali, sebelum pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini kondisi harus aman dan para guru juga harus menjalani swab dulu. “Ini semua penting sekali bagaimana kita menjaga kesehatan semua masyarakat dulu, kemudian memberikan pendidikan yang layak,” tandas Wastana. *des
Komentar