Koster Warning Pejabat Tinggalkan Ritme Kerja Biasa-biasa Saja
Usai Dilantik Pejabat Disuruh Belanjakan Tunjangan di Pameran UMKM
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali, Wayan Koster, warning pejabat Pemprov Bali supaya tinggalkan ritme kerja biasa-biasa, terlebih di tengah Pandemi Covid-19.
Gubernur Koster pun meminta pejabat juga langsung berperan aktif membantu masyarakat dalam krisis ekonomi di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Hal itu diungkapkan Gubernur Bali, Wayan Koster saat melantik pejabat pimpinan pratama, administrator, fungsional, Eselon II (setingkat Kadis), Eselon III (setingkat Kabid dan Kabag), Eselon IV (setingkat Kasi dan Kasubag) Pemprov Bali, di Gedung Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Purnamaning Kapitu, Anggara Wage Ugu, Selasa (29/12) sore. Hadir dalam pelantikan kemarin Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, Sekda Bali Dewa Made Indra, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali dan pejabat Eselon II dari seluruh OPD (organisasi perangkat daerah) Provinsi Bali.
Koster dalam paparannya menyebutkan pemahaman Visi Misi Nangun Sat Kertih Loka Bali masih banyak yang kurang, bahkan ada yang belum mengerti. "Saya membutuhkan orang yang benar-benar memahami visi misi Nangun Sat Kertih Loka Bali dengan baik. Saya perlu orang yang punya inovasi, berakselerasi. Kerja luar biasa. Bukan yang biasa-biasa. Terlebih lagi di tengah Pandemi Covid-19 saat ini," ujar Gubernur Koster.
Dalam pengamatan Gubernur Koster, selama ini stok pejabat di Pemprov Bali yang ada dari sisi kualitas sangat terbatas. "Ya muter-muter saja selama ini. Yang Eselon III, yang Eselon IV banyak yang mengecewakan, beberapa kinerjanya ada juga yang sangat mengecewakan sekali. Tetapi tidak bisa saya jangkau langsung. Eselon II baru saya bisa jangkau. Dari gestur tubuhnya pejabat itu saya sudah tahu cara kerjanya," ujar Ketua DPD PDIP Bali ini.
Gubernur Koster pun curhat, bahwa dia tidak mau bertangan besi memangkas nasib orang. Gubernur Koster mengatakan dirinya tidak mungkin mencopot pejabat Pemprov Bali dengan alasan kurang puas dengan kinerja yang bersangkutan. "Tidak mungkin dicopot jabatannnya begitu saja. Saya manusiawi lah tidak sampai sejauh itu. Ada peraturan yang memungkinkan gubernur mencopot Kepala Dinas yang kinerjanya kurang memuaskan. Tapi saya tidak mau melakukan itu," ujar mantan Anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali tiga periode ini.
Gubernur Koster pun hanya bisa mengelus dada dengan kondisi dan komposisi pejabat Pemprov Bali saat ini. "Begitulah. Kondisi yang saya terima begitu adanya. Yang mutunya bagus ada. Integritas baik ada.Yang sedang sedang dan di bawah standar ada. Ya saya hanya bisa mengelus dada saja, gimana lagi, masak kita copot," ujar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.
Gubernur Koster minta kepada Kepala BKD Provinsi Bali, I Ketut Lihadnyana agar mencari orang yang punya integritas, rekam jejaknya bagus. Bisa berkolaborasi, bersinergi, bekerjasama dengan baik mencapai satu tujuan dalam ekosistem. "Tidak ego sektoral. Merasa bukan bidangnya dia tidak mendukung, nggak mau tahu," beber Gubernur Koster.
"Saya inginkan kerja bersama. Berinisiatif, tanpa disuruh, berinovasi, bersinergis. Mencari jalan keluar. Jangan pasif menunggu. Nggak ngerti sama masalah yang dikerjakan. Diam dan pasif. Pro-aktif dikitlah. Khusus Eselon II yang merupakan pengawal program prioritas seperti pangan sandang papan, pendidikan, tenaga kerja, adat, pariwisata, infrastruktur, saya butuh orang yang betul-betul serius. Orang yang paham, detail, menjabarkan tugas dan mencari akses dalam menyelesaikan masalah di OPD-nya," tegas Gubernur Koster.
Ditegaskan Gubernur Koster seorang pejabat Eselon harus punya kompetensi, integritas, kemampuan berkolaborasi, berkomunikasi, akselerasi dan mencari akses. "Saya ingin kepala dinas yang menguasai bidang priroritas yang sudah dicanangkan. Kepala Dinas ibarat Menteri kalau di tingkat nasional. Saya sekarang ini belum puas dengan kinerja eselon II. Belum. Saya nyatakan belum sesuai standar saya. Tapi bagaimana lagi, ayo kita tutup kelemahan yang ada sekarang," ujar Gubernur Koster.
Usai pelantikan kemarin, Gubernur Koster meminta pejabat eselon yang dilantik langsung pergi ke pameran UMKM di Taman Budaya Denpasar. "Kalian para pejabat eselon ini kan tunjangannya saya tidak potong. Daerah lain sudah nggak karu-karuan potongannya. Syukurlah kalian. Sekarang usai dilantik kalian harus belanja di pameran UMKM di Taman Budaya, minimal 10 persen dari tunjangan kalian," pinta Koster disambut tepuk tangan pejabat Pemprov Bali.
Menurut Koster, pejabat Pemprov Bali harus berperan mengatasi dampak Pandemi Covid-19 yang membuat ekonomi masyarakat terpuruk. "Kalian belanja untuk diri sendiri. Kalau dapat tunjangan Rp 8 juta minimal Rp 800 ribu belanjakan. Beli pakaian adat Bali yang banyak. Toh juga kalian yang pakai," tegas Gubernur Koster.
Gubernur Koster meminta Kepala BKD Pemprov Bali I Ketut Lihadnyana, Kepala Inspektorat Pemprov Bali I Wayan Sugiada mengawal instruksi untuk belanja di Pameran UMKM. "Kalau ada yang tidak belanja lapor ke saya," ancam Gubernur Koster. *nat
1
Komentar