Semua Moda Transportasi Akan Diberi Subsidi
JAKARTA, NusaBali
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan program subsidi angkutan darat, laut dan udara akan dilanjutkan hingga tahun depan.
Hal ini bertujuan untuk menopang daya beli penduduk terutama di wilayah-wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) atas jasa transportasi.
"Kalau kami mengadakan sarana ke daerah-daerah tertentu, persoalannya adalah daya beli saudara-saudara kita di tempat 3T itu belum terlalu kuat, maka kita adakan subsidi," ucap Budi Karya Sumadi, dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat, Selasa (29/12).
Budi melanjutkan subsidi angkutan laut terdiri dari dua jenis yakni angkutan laut penumpang dan angkutan laut logistik. Ini juga termasuk subsidi untuk program tol laut yang diyakini dapat menekan disparitas harga antara Indonesia bagian barat dengan timur.
"Ada juga ada subsidi untuk angkutan udara, dan jangan lupa kami juga mengadakan subsidi untuk angkutan darat. Jadi kami bekerja sama dengan pengusaha pengusaha angkutan darat, kami berikan buy the service (BTS)," kata Budi Karya.
Sebelumnya, skema subsidi BTS pada 2020 difokuskan di lima kota, yakni Solo, Denpasar, Palembang, Medan, serta Yogyakarta.
Lewat skema ini pemerintah membeli jasa layanan bus dari operator dengan harga jasa yang ditentukan berdasarkan perkiraan biaya operasional kendaraan (BOK). BTS juga dilakukan dengan mekanisme lelang berbasis standar pelayanan minimal (SPM) atau quality licensing
Nantinya, pemerintah bakal memberikan subsidi 100 persen untuk melaksanakan SPM itu sesuai yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor Tahun 2020, meliputi aspek keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan dan keteraturan.
Di luar itu, subsidi untuk transportasi kereta api juga akan terus dilanjutkan baik kereta perkotaan maupun jarak jauh. Tak hanya itu pemerintah juga terus mendorong revitalisasi dan reaktivasi jalur-jalur kereta api untuk meningkatkan konektivitas di wilayah Jawa terutama bagian selatan. *
"Kalau kami mengadakan sarana ke daerah-daerah tertentu, persoalannya adalah daya beli saudara-saudara kita di tempat 3T itu belum terlalu kuat, maka kita adakan subsidi," ucap Budi Karya Sumadi, dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat, Selasa (29/12).
Budi melanjutkan subsidi angkutan laut terdiri dari dua jenis yakni angkutan laut penumpang dan angkutan laut logistik. Ini juga termasuk subsidi untuk program tol laut yang diyakini dapat menekan disparitas harga antara Indonesia bagian barat dengan timur.
"Ada juga ada subsidi untuk angkutan udara, dan jangan lupa kami juga mengadakan subsidi untuk angkutan darat. Jadi kami bekerja sama dengan pengusaha pengusaha angkutan darat, kami berikan buy the service (BTS)," kata Budi Karya.
Sebelumnya, skema subsidi BTS pada 2020 difokuskan di lima kota, yakni Solo, Denpasar, Palembang, Medan, serta Yogyakarta.
Lewat skema ini pemerintah membeli jasa layanan bus dari operator dengan harga jasa yang ditentukan berdasarkan perkiraan biaya operasional kendaraan (BOK). BTS juga dilakukan dengan mekanisme lelang berbasis standar pelayanan minimal (SPM) atau quality licensing
Nantinya, pemerintah bakal memberikan subsidi 100 persen untuk melaksanakan SPM itu sesuai yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor Tahun 2020, meliputi aspek keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan dan keteraturan.
Di luar itu, subsidi untuk transportasi kereta api juga akan terus dilanjutkan baik kereta perkotaan maupun jarak jauh. Tak hanya itu pemerintah juga terus mendorong revitalisasi dan reaktivasi jalur-jalur kereta api untuk meningkatkan konektivitas di wilayah Jawa terutama bagian selatan. *
Komentar