Lagi, Pantai Kuta Alami Abrasi
MANGUPURA, NusaBali
Objek wisata Pantai Kuta kembali mengalami abrasi. Terpantau pada Rabu (30/12) siang, lokasi yang terdampak abrasi berada tepat di depan Setra Asem Selagi, Desa Adat Kuta.
Penyebab abrasi diduga akibat aliran air hujan dari sekitar lokasi dan mengalir ke pantai. Dinas PUPR Kabupaten Badung berencana melakukan penataan, Kamis (31/12) pagi.
Warga bernama Satria, 35, mengatakan abrasi Pantai Kuta, itu diperkirakan akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kuta pada Rabu (30/12) tengah malam hingga pagi kemarin. Tinggi abrasi 1 meter dan lebar 2 meter.
Tidak adanya pembuangan di sekitar lokasi menyebabkan debit air yang cukup banyak akhirnya mengalir hingga ke pantai. “Pasir pantai terbawa hingga membentuk seperti muara,” kata Satria saat ditemui di lokasi.
Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista, menyatakan sudah mengetahui kondisi pantai yang abrasi. Kondisi terkini setelah abrasi sudah disampaikan ke Dinas PUPR Badung. Dia juga berharap agar ada upaya sesegera mungkin menata titik abrasi baru tersebut. “Semoga cepat dilakukan penataan. Karena kondisinya sangat tidak bagus dipandang. Apalagi menjelang pergantian tahun,” harap Wasista.
Sementara, Kadis PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba, mengatakan titik abrasi berada di sebelah lokasi yang sempat ditata beberapa waktu lalu. Menurut Surya Suamba, abrasi yang terjadi disebabkan curah hujan yang tinggi, sehingga mengakibatkan genangan air yang mengalir ke pantai.
“Karena debit air cukup banyak dan mengalir ke laut, pasir juga ikut terbawa, sehingga kondisi pasir tergerus,” katanya.
Untuk memperbaiki kondisi pantai yang mengalami abrasi, Surya Suamba mengatakan sudah melakukan pemetaan. Rencana penataan akan dikerjakan pada Kamis (31/12) hari ini. “Karena kondisi tidak memungkinkan, makanya tidak dikerjakan. Rencananya besok (hari ini) kita turun dan kerjakan,” tandas Surya Suamba. *dar
Warga bernama Satria, 35, mengatakan abrasi Pantai Kuta, itu diperkirakan akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kuta pada Rabu (30/12) tengah malam hingga pagi kemarin. Tinggi abrasi 1 meter dan lebar 2 meter.
Tidak adanya pembuangan di sekitar lokasi menyebabkan debit air yang cukup banyak akhirnya mengalir hingga ke pantai. “Pasir pantai terbawa hingga membentuk seperti muara,” kata Satria saat ditemui di lokasi.
Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista, menyatakan sudah mengetahui kondisi pantai yang abrasi. Kondisi terkini setelah abrasi sudah disampaikan ke Dinas PUPR Badung. Dia juga berharap agar ada upaya sesegera mungkin menata titik abrasi baru tersebut. “Semoga cepat dilakukan penataan. Karena kondisinya sangat tidak bagus dipandang. Apalagi menjelang pergantian tahun,” harap Wasista.
Sementara, Kadis PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba, mengatakan titik abrasi berada di sebelah lokasi yang sempat ditata beberapa waktu lalu. Menurut Surya Suamba, abrasi yang terjadi disebabkan curah hujan yang tinggi, sehingga mengakibatkan genangan air yang mengalir ke pantai.
“Karena debit air cukup banyak dan mengalir ke laut, pasir juga ikut terbawa, sehingga kondisi pasir tergerus,” katanya.
Untuk memperbaiki kondisi pantai yang mengalami abrasi, Surya Suamba mengatakan sudah melakukan pemetaan. Rencana penataan akan dikerjakan pada Kamis (31/12) hari ini. “Karena kondisi tidak memungkinkan, makanya tidak dikerjakan. Rencananya besok (hari ini) kita turun dan kerjakan,” tandas Surya Suamba. *dar
Komentar