Tim Yustisi Ingatkan Jam Malam di Denpasar, 30 Pelanggar Prokes Dijaring
DENPASAR, NusaBali
Tim Yustisi Denpasar mengingatkan agar masyarakat mematuhi ketentuan jam malam yang diberlakukan di Denpasar mulai Rabu (30/12) hingga Sabtu (2/1).
Tindakan-tindakan tegas pun disiapkan oleh Tim Yustisi Kota Denpasar guna memutus mata rantai peyebaran Covid-19 akibat aktivitas warga ataupun kerumunan yang terjadi di malam tahun baru 2021.
Tidak hanya protokol kesehatan (prokes), semua pelaku usaha agar tutup operasional mengikuti peraturan yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Bali yakni sampai pukul 23.00 Wita.
"Tutup operasional usaha harus sesuai dengan peraturan. Itu diwajibkan mengingat perayaan tahun baru pasti banyak masyarakat yang ingin keluar rumah untuk merayakannya," kata Kepala Satuan polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Dewa Gede Anom Sayoga di Denpasar, Kamis (31/12).
Dewa Sayoga mengatakan penertiban menjelang perayaan Tahun Baru 2021, selain masyarakat pihaknya juga memberikan pembinaan kepada pelaku usaha seperti kafe, angkringan, pertokoan/swalayan di seluruh Kota Denpasar. Hal itu dilakukan agar mereka tetap mematuhi protokol kesehatan.
Ia mengatakan, kafe, angkringan, pertokoan atau swalayan merupakan tempat yang sering menimbulkan kerumunan. Maka dari itu dalam kegiatan ini mengingatkan semua pelaku usaha wajib menyiapkan tempat cuci tangan, hand sanitizer, termo gun atau alat pengecekan suhu tubuh dan penataaan atau pengaturan meja kursi agar ada jarak
Karena itu razia prokes diintensifkan di hari penutup tahun 2020. Hasilnya sebanyak 30 orang pelanggar prokes dijaring di beberapa titik di wilayah kota Denpasar menjelang malam pergantian Tahun Baru 2021.
"Dari jumlah yang melanggar, di antaranya delapan orang didenda di tempat karena tidak menggunakan masker, dan 22 orang menggunakan masker tidak sempurna diberikan pembinaan serta hukuman fisik maupun sanksi moral," kata Sayoga.
Dengan penertiban dan sosialisasi protokol kesehatan kepada para pelaku usaha di Kota Denpasar diharapkan tidak menimbulkan kerumunan sehingga penularan Covid-19 bisa diputus. "Kami harapkan masyarakat untuk mentaati aturan pemerintah. Kita dalam suasana pandemi Covid-19 maka dari itu perayaan Tahun Baru 2021 tidak berlebihan dan tidak berpesta ria," pungkas Sayoga. *ant
1
Komentar