Hilang 5 Hari, Nenek Rampin Ditemukan Tak Bernyawa
TABANAN, NusaBali
Warga Desa Perean Kauh, Baturiti, Tabanan digegerkan dengan penemuan mayat wanita di tegalan kawasan Banjar Perean, Desa Perean Kauh, Kecamatan Baturiti, Tabanan pada Jumat (1/1) pagi.
Mayat yang ditemukan ini diduga Ni Ketut Rampin, 90, yang sudah dinyatakan hilang sejak Minggu (27/12). Namun untuk memastikan kepastian tersebut jenazah diidentifikasi ke Rumah Sakit Umum Sanglah Denpasar.
Penemuan mayat pertama kali diketahui oleh Nyoman Sutama, 55, warga setempat yang hendak menyabit di tegalan milik Aji Ngurah Agung di Banjar Perean, Desa Perean Kauh, Kecamatan Baturiti, Tabanan pukul 09.00 wita. Saat itu saksi Nyoman Sutama yang sedang menyabit dikejutkan dengan bau tak sedap. Setelah dilakukan pencarian ke sumber bau ternyata menemukan mayat perempuan dalam kondisi sudah busuk.
Dalam kondisi panik Nyoman Sutama langsung mencari pemilik lahan namun kunjungan ketemu akhirnya dia melaporkan ke Kelian Dinas Banjar Perean untuk diteruskan ke aparat kepolisian terkait temuan mayat tersebut.
Dari hasil ciri-ciri mulai dari rambut, selendang dan postur tubuh mayat tersebut, keluarga meyakini bahwa mayat tersebut adalah Ni Ketut Rampin yang sudah dinyatakan hilang 6 hari lalu. Namun untuk memastikan agar benar-benar valid, polisi lakukan identifikasi jenazah ke rumah sakit Sanglah Denpasar.
Kapolsek Baturiti AKP Fachmi Hamdani mengatakan memang benar Jumat pagi pukul 09.00 wita telah ditemukan mayat seorang perempuan diduga Ni Ketut Rampin. Penemuan mayat ini kira-kira 200 meter dari lokasi awal pencarian Nenek Ketut Rampin.
Hanya saja untuk memastikan kebenaranya itu, pihaknya tak berani gegabah tetap melakukan identifikasi jenazah ke rumah Sakit Sanglah Denpasar. "Tapi dari ciri-ciri mayat tersebut dilihat dari kain yang dikenakan, dan postur tubuh mayat tersebut, cucu dan anak Ni Ketut Rampin membenarkan bahwa itu adalah neneknya," tegas AKP Fachmi.
Namun menurutnya AKP Fachmi Hamdani, guna proses penyelidikan agar benar-benar valid, jenazah tetap dilakukan identifikasi ke rumah Sakit Sanglah Denpasar. "Tetap kita lakukan sesuai prosedur dan tetap melakukan pengembangan. Apakah memang murni korban (Ni Ketut Rampin) kesana (tegalan) atau memang ada indikasi lain," tegasnya.
Ditambahkan kondisi jenazah memang sudah menimbulkan bau tak sedap karena dibeberapa bibagian anggota tubuh mayat tersebut sudah membusuk termasuk dibagian wajah. "Jenazah sudah kita evakuasi bersama dengan tim gabungan mulai dari BPBD Tabanan, Basarnas Bali, masyarakat, TNI dan Polisi," tandasnya.
Seperti berita sebelumnya, nenek Ni Ketut Rampin dilaporkan hilang, Minggu (27/12). Dia dilaporkan hilang di sebuah tebing curam di tegalan Banjar Tuka, Desa Perean Tengah, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Hal ini diperkuat dengan temuan sandal jepit warna hitam dan. *des
Penemuan mayat pertama kali diketahui oleh Nyoman Sutama, 55, warga setempat yang hendak menyabit di tegalan milik Aji Ngurah Agung di Banjar Perean, Desa Perean Kauh, Kecamatan Baturiti, Tabanan pukul 09.00 wita. Saat itu saksi Nyoman Sutama yang sedang menyabit dikejutkan dengan bau tak sedap. Setelah dilakukan pencarian ke sumber bau ternyata menemukan mayat perempuan dalam kondisi sudah busuk.
Dalam kondisi panik Nyoman Sutama langsung mencari pemilik lahan namun kunjungan ketemu akhirnya dia melaporkan ke Kelian Dinas Banjar Perean untuk diteruskan ke aparat kepolisian terkait temuan mayat tersebut.
Dari hasil ciri-ciri mulai dari rambut, selendang dan postur tubuh mayat tersebut, keluarga meyakini bahwa mayat tersebut adalah Ni Ketut Rampin yang sudah dinyatakan hilang 6 hari lalu. Namun untuk memastikan agar benar-benar valid, polisi lakukan identifikasi jenazah ke rumah sakit Sanglah Denpasar.
Kapolsek Baturiti AKP Fachmi Hamdani mengatakan memang benar Jumat pagi pukul 09.00 wita telah ditemukan mayat seorang perempuan diduga Ni Ketut Rampin. Penemuan mayat ini kira-kira 200 meter dari lokasi awal pencarian Nenek Ketut Rampin.
Hanya saja untuk memastikan kebenaranya itu, pihaknya tak berani gegabah tetap melakukan identifikasi jenazah ke rumah Sakit Sanglah Denpasar. "Tapi dari ciri-ciri mayat tersebut dilihat dari kain yang dikenakan, dan postur tubuh mayat tersebut, cucu dan anak Ni Ketut Rampin membenarkan bahwa itu adalah neneknya," tegas AKP Fachmi.
Namun menurutnya AKP Fachmi Hamdani, guna proses penyelidikan agar benar-benar valid, jenazah tetap dilakukan identifikasi ke rumah Sakit Sanglah Denpasar. "Tetap kita lakukan sesuai prosedur dan tetap melakukan pengembangan. Apakah memang murni korban (Ni Ketut Rampin) kesana (tegalan) atau memang ada indikasi lain," tegasnya.
Ditambahkan kondisi jenazah memang sudah menimbulkan bau tak sedap karena dibeberapa bibagian anggota tubuh mayat tersebut sudah membusuk termasuk dibagian wajah. "Jenazah sudah kita evakuasi bersama dengan tim gabungan mulai dari BPBD Tabanan, Basarnas Bali, masyarakat, TNI dan Polisi," tandasnya.
Seperti berita sebelumnya, nenek Ni Ketut Rampin dilaporkan hilang, Minggu (27/12). Dia dilaporkan hilang di sebuah tebing curam di tegalan Banjar Tuka, Desa Perean Tengah, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Hal ini diperkuat dengan temuan sandal jepit warna hitam dan. *des
Komentar