Yuda Suparsana Dicap Kader Poco-poco
Yuda Suparsana menegaskan dirinya tidak ada bargaining dengan Ketua Golkar Bali I Ketut Sudikerta supaya diberikan jabatan di KK Golkar Bali.
Tjokorda Pemecutan XI: Maju Mundur Seenak Hati
DENPASAR, NusaBali
Panglingsir yang juga Dewan Penasehat Partai Golkar Provinsi Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI mengkritik keluar masuknya Putu Yuda Suparsana di Golkar Bali. Yuda Suparsana yang sebelumnya menyatakan undur diri dari kepengurusan Partai Golkar Bali maju lagi diusulkan menjadi Ketua Kaderisasi dan Keanggotaan (KK) DPD I Golkar Bali.
Tjok Pemecutan menuding jurus maju-mundur Yuda Suparsana menunjukkan sikap kader tidak konsisten dalam berorganisasi. "Kayak senam poco-poco saja. Maju mundur seenak hati. Harusnya induk partai mempertimbangkan mental kader kayak begini. Orang keluar masuk dan duduk sepertinya tidak pakai PDLT (prestasi, dedikasi, loyalitas, tidak tercela) lagi di Golkar," ujar Tjok Pemecutan di Denpasar, Kamis (10/11).
Tjok Pemecutan juga menyebutkan kader poco-poco yang maju mundur mencederai proses kaderisasi. Karena terkesan Golkar tidak punya kader untuk duduk di kepengurusan. "Di mana ketegasan pimpinan Golkar Bali dengan kader yang keluar masuk dan maju mundur seperti ini? Dan kaderisasinya nggak jalan ini. Kayak susah cari kader. Seperti Topeng Pajegan (pemeran ganda) orangnya itu-itu saja," sentil Tjok Pemecutan.
Sebagai salah satu pendiri Golkar Bali, Tjok Pemecutan tidak akan pernah berhenti memberikan masukan dan kritikan kepada Golkar Bali dan kader. Karena kritikan itu vitamin yang bisa menyegarkan.
"Ibarat orang tua, kalau anak saya nakal akan saya bina sampai menjadi anak yang baik. Bukan mencla-mencle dan tidak menjaga wibawa organisasi. Saya memberikan saran yang baik karena saya lihat ada ketidaktegasan. Kalau tidak mau dibina ayo bicara sama saya. Saya siap diskusi soal Golkar," tegas mantan Ketua DPRD Badung ini. Kesan Yuda Suparsana sudah mundur diri kemudian tiba-tiba nongol lagi menjadi preseden buruk bagi kader lain.
Karena seolah-olah Golkar tidak punya kader yang duduk di jabatan Kaderisasi dan Keanggotaan yang akan diberikan kepada Yuda Suparsana. "Orbitkan dong kader yang lain. Saya tidak tahu apakah ini bargaining atau tidak. Tetapi dengan kondisi sekarang, tidak ada sesuatu bargaining pasti diduga bargaining (tawar menawar)," pungkas politisi senior yang akrab waktu walaka bernama Anak Agung Ngurah Manik Parasara ini. Terkait tudingan ini, Yuda Suparsana membela diri.
Dirinya tidak ada bargaining dengan Ketua Golkar Bali I Ketut Sudikerta supaya diberikan jabatan di KK Golkar Bali. "Tidak ada bargaining apalagi untuk bargaining dapat jabatan KK seperti yang diisukan. Saya selama ini selalu mengikuti kegiatan Golkar dan Pak Ketua (Sudikerta). Itu saat saya ajukan surat undur diri dan suratnya dalam proses," ujar Yuda Suparsana.
Mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali ini mengatakan dirinya memang mengajukan surat undur diri, karena adanya masalah miskomunikasi antara DPP Golkar dengan AMPI Bali. Yuda Suparsana menggelar acara AMPI Charity di Puputan Badung. Sementara saat bersamaan Golkar Bali menghadirkan Ketua Umum Setya Novanto di Lapangan Margarana Niti Mandala Denpasar dalam acara pelantikan bersama undang 10 ribu kader. Versi Yuda Suparsana, DPP Golkar melalui Ketua Pemenangan Pemilu Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra memediasi dan kasus AMPI Charity hanya miskomunikasi saja.
"Gus Adhi dan DPP pun menyarankan saya tidak buru-buru ambil keputusan mundur). Surat saya saat itu belum diproses DPP. Tetapi saya sendiri juga menarik surat undur diri itu dengan mengirim surat ke DPP lagi. Jadi jelas sudah," ungkap Yuda Suparsana. Yuda menambahkan tidak ada niat untuk inkonsisten dalam berorganisasi. "Jadi nggak ada niat inkonsisten. Saya tidak masalah dengan jabatan di Golkar," ujar politisi asal Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem ini. nat
1
Komentar